Chapter 27

3.2K 160 7
                                    

Revan terbangun dari tidurnya pukul 5 sore?  Ia terbangun cukup lama karena ia cukup mengantuk habis begadang semalaman, ia terbangunpun karena teriakan sekaligus gedorang yang berasal dari luar kamarnya, ia menghembuskan nafas jengahnya, ia memang mengunci pintu kamarnya saat ia tidur karena tak ingin sembarang orang bisa memasukinya tanpa izinnya

Ia beranjak dan membukakan pintu disana ia dapat melihat wajah Kenneth dan Adryan yang terlihat lelah seperti habis berlari karena dikejar seorang anjing "kalian ngapa dah? Ganggu"

Kenneth masuk dan Adryan pun sama membuat Revan menggerutu kesal "lo mau kerumah Jeslyn kan? Ayo gw ditelepon sama Audie, dia sama Meida juga mau kesana" Revan kembali teringat bahwa ia harus pergi kerumah Jeslyn hari ini

Tanpa berpikir panjang ia langsung menuju kamar mandinya dan bersiap-siap memkai celana jeans selutut dan kaos pendek tak lupa ia memakai jaketnya, setelah bersiap ia mengajak sahabatnya itu untuk pergi segera sebelum mereka tertidur

Mereka sengaja menggunakan 1 mobil, Revan yang menyetirnya dengan kecepatan yang membuat kedua sahabatnya was-was bahkan tak jarang Adryan meramalkan doa dan berkomat kamit tanpa suara membuat Revan tersenyum tipis

Ia memarkirkan mobilnya diluar halaman rumah Jeslyn, ia melihat Audie dan Meida terduduk dihalama rumah Jeslyn, ia segera masuk dan menghampiri Audie dan Meida

"Gimana ada gak?" Tanya Revan semangat namun tak dijawab oleh Audie dan Meida bahkan mereka kini meneteskan air matanya

Revan yang kesal segera menggedor-gedor pintu rumah Jeslyn sangat keras ia tak peduli jika tetangga mengamuk pada dirinya yang penting baginya saat ini adalah Jeslyn ada dihadapannya dan tersenyum padanya itu cukup, cukup membuatnya sangat senang bukan main

"Percuma lo gedor-gedor pintu itu keras juga, orangnya gak akan keluar" Revan mengalihkan

"Maksud kamu?" Tanya Kenneth kepada Audie yang bahkan terlihat sangat sedih

Bukannya menjawab, Audie menyerahkan amplop berwarna putih kepada Revan "ini kata mang ujang satpamnya Jeslyn yang baru hari ini berhenti kerja, ia bilang Jeslyn udah gak tinggal disini lagi, terus ia nitipin surat ini buat pacarnya katanya" Audie menjelaskan apa yang dikatakan mang Ujang satpam rumah Jeslyn

Revan bergetar memegang amplop itu, perlahan namun pasti ia membuka amplop itu dan membaca tulisan yang sangat rapih ia tahu bahwa ini tulisan tangan Jeslyn sendiri karena ia sudah hapal tulisan Jeslyn seperti apa

Dear
Revan Arwin B

  Mungkin saat kamu baca surat ini, i've gone a long way even very far away hehe 😊

  Aku gak tau harus tulis apa dikertas ini, karena aku gak bisa nulis kata-kata romantis kaya cewe lainnya,
Aku cuma mau bilang sama kamu kalo aku mau minta maaf yang sebesar - besarnya sama kamu karena aku pergi tanpa memberitahu kamu terlebih dahulu

Revan

Kamu tau? Kalau aku very - very love you, aku gak tau harus gimana ketika mamah sama ayah bilang jika aku akan meneruskan sekolahku diluar, saat itu yang ada dipikiranku hanya kamu, bagaimana aku memberitahumu? Bagaimana aku harus bersikap di depanmu jika kamu tahu aku akan pergi dan tak akan pernah kembali?

Kemarin saat kita bertemu, kamu merencanakan liburan ke Paris, rasanya sangat bahagia jika memang itu benar-benar terjadi, kita akan menghabiskan malam di depan menara eifel, kita akan banyak menghabiskan waktu bersama tanpa ada orang lain selain kita berdua

Selama ini aku menangis dalam diam, aku menyanyangimu lebih dari diriku sendiri, bahkan aku rela menanggung masalah ini sendiri asal aku dapat melihat senyum dan tawamu sebelum aku pergi jauh darimu

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang