"Asiiikkkk"
"Seriusan wuhuuu"
"Liburann asik"
"Libur telah tiba libur telah tiba hore hore"
heboh sorak sorai dari sahabat-sahabatnya membuat Revan tertawa pelan, padahal ia hanya mengumumkan akan mengajak sahabatnya berlibur ke Paris namun, respon dari sahabatnya terlalu berlebihan
"Kalian ikut kan? " tanya Kenneth kearah Jeslyn dan Audie yang hanya tersenyum saja "ayolah UKK udah lewat kali sayang,Jes kita liburan yu udah lama kan gak kesana" Audie dan Jeslyn mengangguk pertanda ikut semuanya berbahagia
"Kita berangkat 2 hari lagi, tiket udah gw pesenin dan hotel udah gw sewain" Revan memang sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari karena ia sudah berniat untuk mengajak sahabatnya serta kekasihnya berlibur ke negeri yang terkenal akan keromantisannya itu
Revan memegang tangan Jeslyn lalu tersenyum "makasih kamu udah mau ikut nanti aku izin ke orang tua kamu deh biar afdol" Jeslyn terkekeh mendengar ucapan Revan ia merasa senang akrena Revan hanya menunjukkan sisi hangatnya kepadanya saja, diluar sana Revan kembali menjadi Revan yang dingin namun tetap dikagumi oleh para kamu hawa
Tak lama dari itu, Jeslyn meminta Revan untuk mengantarkannya pulang kerumah, Revanpun menyetujuinya saja tanpa bertanya apapaun, sebelumnya mereka pamit kepada 4 sahabatnya yang masih asik mengobrol dan berpacaran
Kali ini Revan membawa mobil karena cuaca sangat panas jika naik motor, mereka duduk berdampingan namun mereka sama-sama enggan untuk mengeluarkan suara, Revan melirik kekasihnya yang berbeda hari ini, hari ini ia melihat Jeslyn lebih banyak diam dan hanya menanggapinya dengan senyum, namun senyum itupun berbeda, Revan merasa Jeslyn menyembunyikan sesuatu darinya
Revan meraih tangan Jeslyn dan mengenggamnya, ia tersenyum kearah Jeslyn yang terlihat sedang memikirkan sesuatu "kamu kenapa? Ada masala?" Jeslyn memegang tangan Revan dengan tangan satunya, lalu menggeleng sambil tersenyum "aku gak papa" Revan tau jawaban Jeslyn bohong, namun ia bisa apa, ia tak ingin memaksa Jeslyn untuk cerita jika ia belum siap untuk menceritakannya
"Jes, kita udah janji di awal hubungan kita, kalo kita gak bakal nutupin apapun, aku gak maksa kalo kamu gak mau cerita sekarang, aku rasa kamu butuh waktu untuk ceritain semua sama aku sampe kamu siap" Jeslyn sangat suka dengan sikap Revan yang ini, Revan begitu pengertian kepadanya, jika begini apakah ia sanggup untuk menyakiti cowo disampingnya ini?
Mereka sudah sampai di depan rumah Jeslyn, Revan turun diikuti dengan Jeslyn yang turun setelah Revan membukakan pintu untuknya "aku harap semuanya baik-baik aja" Jeslyn mengangguk lalu tiba-tiba ia memeluk erat tubuh tegap Revan tanpa Revan ketahui dirinya meneteskan air mata kesedihan
"Kamu hati-hati pulangnya, selamat malam, ketika kamu membuka mata esok hari, aku harap kamu dapat merasakan kebahagiaan meskipun--"
Tanpa aku -- lanjutnya dalam hati
"Meskipun apa Jes?" Jeslyn menggeleng cepat "udah sana pulang"
"Ngusir ni? Nanti kamu kangen aku lagi" goda Revan mencolek-colek pipi kekasihnya itu
"Pede deh kamu"
Revan tertawa pelan "yaudah aku pulang ya,oh ya jangan lupa prepare buat nanti ke London ya" Jeslyn hanya tersenyum menanggapi ucapan Revan yang terlihat sangat bahagia itu
"Yaudah aku pulang see you tomorrow" tangan Revan terangkat untuk mengacak rambut panjang milik Jeslyn, ia masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan perkarangan rumah Jeslyn serta Jeslyn yang sudah mengeluarkan air matanya
"Maafin aku Van, aku gak bisa nyakitin kamu kalo aku bilang aku bakal pergi dan ini pertemuan terakhir kita, bahkan aku gak berani bilang ke temen-temen kalo aku bakal pergi apalagi bilang ke kamu Van" Jeslyn berlari masuk kedalam rumahnya dan menumpahkan semuanya di dalam kamarnya dengan memegang foto Revan yang sengaja ia bingkai dan ia pajang di dalam kamarnya, Jeslyn sangat mencintai Revan meskipun diluar sana banyak yang tidak suka dengan Revan karena ia Badboy
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad(BOY)Friend [ B #1] ✓
Teen Fiction------------------------------------------------------------ Cowo tampan?most wanted?banyak fans?Badboy? Semua itu tak diragukan lagi bahkan banyak cewe yang tergila-gila akan pesona nya. Tapi kekurangan hanya satu dia tidak pernah mengenal kata CIN...