Di taman dekat komplek sepasang kekasih sedang menikmati angin sore, mereka menikmati langkah demi langkah berdua dengan mengaitkan jari jemari keduanya dan tersenyum bahagia
Mereka memutuskan untuk duduk di bangku yang ada di taman itu
"Kamu haus gak?" Tanya cowonya"Lumayan si"
"Yaudah kamu tunggu sini aku beli minum dulu"
Tak lama cowo itupun kembali dan menyerahkan sebotol minuman untuk kekasihnya
"Han, aku mau nanya sama kamu boleh?"
"Boleh Sin kenapa?"
Sindy nampak berfikir sebelum bertanya, apakah ia sopan menanyakan hal yang menurut orang privasi itu, Raihan yang melihat kekasihnya bingung hanya tersenyum samar, karena ia sudah tau apa yang akan ditanyakan oleh kekasihnya
Raihan menghembuskan nafasnya perlahan seakan dengan begitu ia harap beban itu ikut menghilang
"Aku tau kamu mau nanyain tentang hubungan aku sama Revan?" Sindy menoleh kearah Raihan yang menatap lurus kedepanSindy menggenggam tangan Raihan menyalurkan kekuatan, Raihan tersenyum miring "Revan masih benci aku walau gak sebesar dulu Sin"
"Semenjak ada Jeslyn dikehidupan Evan, dia baru mau ngomong sama aku, aku seneng banget akhirnya setelah bertahun-tahun kita tinggal serumah, tapi cuma diem-dieman layaknya orang asing dan sekarang Evan udah mau ngomong sama aku"
Sindy merasakan apa yang dirasakan Raihan, Ia tahu sebesar apa rasa sayang Raihan terhadap Revan adiknya bahkan ia tahu setiap hari Raihan selalu memantau Revan meskipun dari kejauhan
Sindy mungkin salah satu saksi mata yang melihat Raihan menangis di tengah sunyinya malam karena kebencian seorang adik kepada kakany, ia ingin membantu Raihan namun ia juga bingung harus berbuat apa, pasalnya iapun tak begitu dekat dengan Revan
"Han, secepatnya kita harus ngelakuin sesuatu untuk mengurangi kebencian dia sama kamu, kamu gak mau kan kebencian itu semakin besar" Raihan tersenyum samar
"Evan bukan anak kecil lagi Sin, yang bisa kita ceramahin terus dia langsung nurut gitu aja, Evan sekarang udah besar dan dia cuma mau ngikutin satu orang aja saat ini setelah mamah" Sindy nampak berfikir siapakah orang yang Raihan maksud
Sindy melihat kearah Raihan "maksud kamu Jeslyn?"
Raihan mengangguk "cuma Jeslyn yang saat ini bisa nasihatin Evan, dan kita gak bisa manfaatin Jeslyn demi keuntungan kita, yang ada kalo Evan kita manfaatin orang yang dia sayang bukannya memudar bencinya malah semakin besar"
Sindy menyetejui perkataan Raihan kini ia sedang memutar otaknya kembali kini keheningan terjadi diantara keduanya, hingga sebuah suara membuat keheningan itu lenyap digantikan dengan keterkejutan di wajah Sindy dan Raihan dengan hadirnya kedua orang itu
"Gak ada yang bisa memperbaiki semua yang terjadi, apalagi itu adalah sebuah kebohongan besar" Sindy dan Raihan menoleh kebelakang
Mereka melihat Jeslyn dan juga Revan yang sepertinya baru selesai jalan-jalan juga, Jeslyn dan Revan semakin mendekat kearah keduanya
Raihan sedih melihat tatapan kebencian yang begitu terpancar di wajah Revan "lo adalah orang yang gw sayang setelah mamah pergi bahkan gw lebih sayang lo daripada papah tapi setelah tau lo nyembunyiin tentang insiden yang terjadi dibalik kematian mamah saat itu juga gw benci lo sama papah"
Jeslyn menatap Revan terkejut, bahkan dia belum tahu menahu tentang apa yang terjadi hingga membuat Revan begitu sangat membenci Raihan dan papahnya, begitupula dengan Sindy, ia hanya tau sebagian namun ia tak tahu insiden apa yang telah terjadi
![](https://img.wattpad.com/cover/125328234-288-k910418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad(BOY)Friend [ B #1] ✓
Ficção Adolescente------------------------------------------------------------ Cowo tampan?most wanted?banyak fans?Badboy? Semua itu tak diragukan lagi bahkan banyak cewe yang tergila-gila akan pesona nya. Tapi kekurangan hanya satu dia tidak pernah mengenal kata CIN...