Chapter 35

2.9K 139 8
                                    

"Iya Revan pulang sekarang"

Revan memutuskan panggilan telepon itu, ia menatap kelima wajah dihadapannya yang tak lain sahabatnya "maaf, gw harus balik sekarang juga" Revan mengatakan dengan sangat berat hati, sebab kini mereka tengah menikmati waktu bersama di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolahnya

"Kenapa Van?" Tanya Audie heran karena melihat wajah Revan yang sedikit terlihat khawatir

"Nyokap masuk rumah sakit Die, dan gw disuruh balik sekarang jadi gw duluan" Revan bangkit dari duduknya namun dicegah oleh Adryan

Adryan mendongkak " tente Irene sakit? Kita ikut ya? Kan tante Irene udah kaya mamah kita semua"

"Iyah kita ikut Van" setuju Kenneth dan diangguki oleh semuanya

Revan tersenyum tipis "yaudah ayo"

Mereka semua pergi menuju rumah sakit karena ingin mengetahui keadaan Irene yang sudah mereka anggap seperti ibunya sendiri

Audie jengah melihat Jessica yang sedari tadi bergelayut manja pada lengan Revan, padahal ini dirumah sakit tapi Jessica tak tau malu
"Cih dasar bitch"desisnya dalam hati

Jangan heran mengapa Audie maupun Meida sekarang tidak sehalus beberapa bulan lalu bicaranya sebab dulu masih ada pawangnya agar mereka tak berbicara kasar, namun kini tak ada yang mengingatkan mereka lagi, pacar merekapun hanya memperingatkan bila memang mereka sudah menggunakan bahasa yang benar-benar tak pantas untuk dikatakan oleh perempuan

Revan melepaskan tangan Jessica pada lengannya dengan sekali hentakan, ia sedikit berlari menghampiri Reyhan dan papahnya yang sedang duduk menunggu

"Bagaimana kondisi nya pah?" Arwin mengangkat kepalanya ketika ia mendapati anak bungsunya bertanya padanya

Arwin sedikit tersenyum "kau lama sekali Van, ayo masuk Irene sudah menunggu kedatanganmu sedari tadi" Revan mengernyit bingung karena tingkah papahnya tak ada sedih-sedihnya sama sekali, malah Arwin terlihat senang

Reyhan ikut tersenyum dan mempersilahkan sahabat-sahabat Revan untuk ikut masuk kedalam, ia sedikit menggoda Audie dan Meida hanya untuk membuat Kenneth dan Adryan cemburu saja itu merupakan salah satu hobby Reyhan, Reyhan tersenyum kearah Jessica dari dulu Jessica tak pernah berubah, masih tetap berwajah manis

"Hay Jes udah lama ga ketemu, sekalinya ketemu, lo udah segede ini" kekeh Reyhan begitupula Jessica

"Iyah ni Rey, btw lo makin ganteng aja ya hehe" Reyhan geleng-geleng kepala melihat Jessica yang mengedipkan mata genit padanya

Di dalam ruangan, Revan menghampiri Irene yang terbaring di ranjang rumah sakit namun keadaannya tidak terlihat sakit sama sekali

"Sini dong dekat mamah duo R" pinta Irene meminta di dekatkan dengan kedua putranya karena Irene begitu merindukan kedua putranya, apalagi dengan si sulung Reyhan yang baru saja pulang pagi tadi setelah 3 bulan tidak pulang

"Mamah kenapa? Kok bisa sakit?" Tanya Revan seperti biasa berwajah datar namun Irene cukup senang mendengar perhatian anak cueknya ini

Mereka berdua duduk dipinggir ranjang rumah sakit, Irene sedikit bangun dibantu oleh Reyhan, Irene menatap kedua putranya dengan penuh kasih sayang, meskipun kedua cowo tersebut bukan anak kandungnya namun bagi Irene mereka berdua sangat berharga

"There is something that i should say to you" baik Reyhan maupun Revan mengernyitkan dahinya antara heran dan penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Irene

"What is that?"

Semua yang ada didalam ruangan tersebut hanya menunggu apa yang akan di sampaikan oleh Irene, mereka harap itu berita baik

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang