Chapter 31

3.2K 143 4
                                    

Adryan, Kenneth, Meida dan Audie sedang mengobrol di belakang halaman rumah Adryan, sehari sesudah kejadian dimana Adryan marah pada Revan di koridor sekolah itu, hubungan persahabatan antara Adryan dan Revan mulai merenggang, jika bertemupun mereka tidak saling sapa layaknya orang asing, disini posisi Kenneth serba salah, ia tak ingin kedua sahabatnya bermusuhan yang mengakibatkan hancurnya persahabatan mereka bertiga yang sudah mereka jaga dari kecil

Meida yang berperan sebagai kekasih Adryan pun sudah tidak bisa melakukan apa-apa, Adryan terlalu bebal untuk di nasihati jika suasana hatinya sedang tak baik untuk menerima saran dari orang, maka dari itu Meida hanya diam namun sesekali dia akan memperingati Adryan jika ia sudah melewati batasnya

Jika Kenneth dan Meida berperan maka beda halnya dengan Audie yang tidak terlalu ingin ikut campur dalam permasalahan persahabatan kekasihnya itu, Audie hanya menjadi pihak penengah antara Revan dan Adryan

"Instagram punya Jeslyn kok gak on ya? Apa dia udah ganti akun?" Tanya Audie yang saat ini sedang bermain ig

Adryan menyimpan ps yang ada di tangannya "udah lupa kali, yaudah si ngapain juga masih dipikirin belum tentu juga dia mikirin kita-kita disini" Kenneth yang tadinya fokus bermain ps seketika menghentikan aktivitasnya dan melihat kearah Adryan dengan pandangan yang sulit di artikan

Meida dan Audie pun sama tak menyangka jika ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Adryan "kok kamu ngomongnya gitu si Yan?" Adryan menoleh pada Meida kekasihnya sendiri

"Apa yang salah dari ucapan aku Mei?"

"Salah! Salah besar! Lo berubah Yan, sejak kapan lo jadi orang yang suka benci sama orang? Atas dasar apa lo benci sama Jeslyn? yang harus benci sama dia tuh cuma Revan Yan bukan lo! " sentak Audie yang dari tadi memang menahan kekesalannya kepada Adryan

Adryan tersenyum sinis " gw? Gw berubah? Yang berubah tuh kalian bukan gw! 6 bulan belakangan ini setelah dia pergi kalian berubah semua! Kalian gak seasik dulu, kaljan lebih banyak mewek gak jelas, terutama Revan! Dia jadi beda, dia bukan Revan yang gw kenal! Gw kangen kumpul-kumpul sama kalian yang asik kaya dulu" Kenneth menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan jalan pikir Adryan yang kacau

Kenneth menepuk bahu sahabatnya itu "emang lo gak merasa kehilangan Yan? 1 tahun kita habisin waktu bareng, kemana-mana berenam dan tiba-tiba kita berlima tanpa adanya kata-kata perpisahan?" Kenneth berucap dengan santai dan dihiasi senyuman seakan dia sedang membayangkan moment mereka berenam

Adryan menunduk lalu menghembuskan napasnya "gw kehilangan Ken, kehilangan banget tapi gw gak suka liat kalian sedih-sedihan terus, gw marag sama diri gw sendiri karena apa? Karena gw  ngebiarin orang-orang yang gw sayang nangis karena orang yang gw sayang juga, gw bingung harus kaya gimana" Meida dan Audie sama-sama tersenyum dengan penuturan dari Adryan

Kenneth mengangguk "lo gak perlu berbuat apapun Yan, lo cuma cukup selalu disamping kita, terutama disamping Revan, gak seharusnya lo berlaku kaya gitu sama Revan, coba lo bayangin lo yang ada di posisi Revan, ditinggalin tanpa alasan, dan ditinggalin disaat dia belum mempersiapkan hatinya" ucapan Kenneth membuat Adryan merasakan penyesalan yang paling dalam

Meida mendekat kearah Adryan dan mengangkat kepala kekasihnya itu sehingga kini mereka saling menatap "harusnya yang saat ini aku, kamu, kita lakuin itu support Revan, selalu disamping dia, dukung keputusan Revan yang ingin berubah jadi lebih baik, bukan menjauhinya disaat dia butuh semangat dari sahabat-sahabatnya" sapuan lembut dari tangan Meida menyapu wajah tampan Adryan yang terdiam

Kenneth mundur mendekat kearah Audie dan merangkul kekasihnya "kamu bijak" Audie terkekeh namun terdiam saat ia merasakan Kenneth menyium pipinya tanpa izin, Audie melemparkan tatapan tajamnya kearah Kenneth namun Kenneth bukannya takut, ia malah mengeratkan rangkulannya

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang