"Kau tau? Semua orang diluar sana sungguh gila, bagaimana bisa mereka mengatakan kau meninggal? Mereka gila!"
Ten menatap jengkel kearah Taeyong, lalu mendekatkan tubuhnya
"Aku jadi tak selera makan, kau juga kan? Aku tau itu, karena kita selalu berpendapat yang sama"
Ten menenggelamkan tubuhnya kedalam dekapan Taeyong
"Kau tau? Semakin banyak orang mengatakan aku gila, maka aku berpendapat kalau merekalah yang gila"
"Sampai kapan kau akan terus terdiam ha? Haruskah aku mengikutimu?"
Ten terdiam lalu mengambil selimut dibawah kaki mereka berdua
"Aku sendirian, seseorang tak mengerti diriku seperti dirimu mengerti diriku, bahkan tak akan ada yang mengusak pelan rambutku, mencium keningku, atau bahkan memberikan pujian pujian kecil dan manis, aku menginginkan itu"
Ten menatap Taeyong, memberi usapan usapan kecil di dagu itu
"Kau semakin tampan, benarkan?"
"Bahkan aku tak bisa memberikan penilaian terhadap wajah tampanmu itu"
Ten tersenyum, menatap Taeyong kembali
"Boo-"
Ten terus menerus menatap wajah Taeyong
"Boo, kau suka itu?"
"Katanya kau ingin memberikanku sesuatu, tetapi kenapa sampai sekarang kau hanya terdiam?"
"Sejak kau ada dikecelakaan itu, aku tak melihatmu berbicara lagi, kau tau, aku susah payah datang kesana, sampai sampai aku melihatmu yang terluka parah"
"Kau tau? Aku sangat takut jika kau tak akan ada disisiku lagi, tapi ternyata dugaanku salah, kau masih disini, namun sekarang kau banyak terdiam, ini sudah sebulan lebih"
"Apalagi tubuhmu semakin rapuh, membuatku harus memberikan formalin itu agar kau tetap kuat, iya kan?"
Ten terkekeh
"Apa kau sakit?"
Ten menatap heran kearah Taeyong, lalu mengangkat kepalanya dan mulai menatap intens kearah Taeyong
"Aku harus memeriksamu, kau mau?"
Ten terdiam, mencerna keterdiaman Taeyong
"Oh tidak mau? Ya sudah aku tak memaksa, lain kali saja ya?" Ten mengusak kepala Taeyong
"Ternyata menyenangkan masih bisa terus bersamamu, biarkan seperti ini ya? Aku tak mau sendirian, hehehe"
Ten terkekeh lagi
Membuatnya semakin nampak gila
"Kau tau? Aku sungguh mencintaimu"
Ten tertawa, lalu turun dari kasur dan menatap Taeyong-nya itu
"Aku akan mengambil beberapa fotomu, karena aku akan memasukannya kedalam album foto kita"
Ten mengambil kamera polaroidnya, lalu mencoba mencari angle yang bagus untuk mulai memotret Taeyong
Cekrek
Cekrek
Cekrek
"Uwah-
-kau ingin lihat hasilnya sayang?"
Ten membawa kamera itu kearah Taeyong, lalu memperlihatkannya
"Kau sangat tampan walaupun pucat, iya kan?"
"Hehehe, ayo kita ambil foto berdua"
Lalu Ten naik kearah kasur dan mulai mendekat kearah Taeyong
Tersenyum kearah Taeyong, lalu menatap kamera polaroidnya
"Say kimchi, sayang"
"Kimchi"
Cekrek
Ten terkekeh, lalu menatap hasil jepretannya
"Ah, kenapa selalu aku yang kalah tampan sih? Hehehe"
"Tapi tak apa, aku tetap tampan, iyakan sayang?"
"Setelah ini akan aku masukan ke dalam album, lalu akan aku berikan stiker love love yang pernah kita beli itu, kau ingat?"
"Pasti sangat lucu, iya kan sayang?"
Lalu Ten memeluk pinggang Taeyong dengan erat
"Sayang Taeyong Lee"
END
APAAN INI?:")
Gue tau gak ada yang suka sama cerita ini:")
Btw, dah chap 30 aja:")))
Akankah ini berakhir ges:")))))))
BBPHON BBYONG❤✨
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Short StoryKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30