Taeyong mendongak, menatap Ten yang tertidur disofa sambil memeluknya
Helaan napas terdengar berat
Taeyong menghela napasnya kasar
Dia ingat ketika ibunya terus berkata "Kapan kalian akan menikah?"
Ini bukan sekedar menikah, tapi berkomitmen untuk status yang lebih serius dihadapan Tuhan nantinya
"Ten, aku tau, kamu pun tau, kita sama-sama punya ketakutan sendiri, lalu apa lagi?"
"Aku berharap, setidaknya ada keberanian dari diriku untuk mengikat janji suci dihadapan Tuhan denganmu"
×
×
×"Kenapa Boo? Kok gelisah?"
Ten tersenyum, membawa makanan yang sudah selesai dimasaknya ke arah meja makan
Sedangkan Taeyong tergugup, sedikit kikuk dengan tatapan yang mungkin
"Tak apa"
Berbohong?
Ten terkekeh, kemudian duduk disebelah Taeyong, memegang pelan tangan Taeyong
"Coba sini cerita, ada masalah apa"
"Hm tak ada"
Ucap Taeyong, kemudian dia sibuk atau menyibukkan diri kearah makanan didepannya
"Kamu berbohong ya?"
Taeyong menggeleng, kemudian mencoba tetap fokus ke makannya
Sementara Ten menghela napasnya dengan pelan
"Taeyong, jujur, aku lebih suka kamu jujur, bukannya berbohong kayak gini-
-kalo kamu mau ngerubah semuanya, rubah aja, jangan perlahan-lahan kayak gini, kamu tau? Ini ngebuat aku ngerasa semakin jauh sama kamu"
Taeyong terdiam, dia berhenti menyendokkan makanannya
Menatap Ten yang menatapnya, matanya berair, namun Ten tetap tersenyum
"Aku capek Ten, tolong mengerti"
Ten tersenyum kemudian mengangguk, kemudian dia makan dengan diam
Sembari menahan air matanya
Sementara Taeyong ikut terdiam kemudian mengakhiri makannya yang belum selesai
"Aku selesai, aku keluar sebentar"
Hingga beberapa detik kemudian, Ten bisa mendengar suara pintu yang tertutup pelan
"Kamu berubah"
Hingga akhirnya Ten terdiam, membereskan semuanya setelah Taeyong keluar dari rumah
Kemudian dia ke kamar mereka dan menangis dalam diam
"Akhiri semuanya kalau itu maumu"
×
×
×Taeyong datang, sudah hampir tengah malam baru balik dari acara menenangkan dirinya
Moodnya lebih baik daripada sebelumnya
Dia sadar, seharusnya dia tak bersikap seperti itu
Taeyong kemudian celingukan, mencari Ten yang tidak ada diruang tengah
"Ten?"
Taeyong bermonolog, kemudian berjalan menuju ke kamar karna yang ia pikir pasti Ten ada disana
"Ten?"
Sembari membuka pintu kamar, Taeyong memanggil Ten dan ya benar saja Ten ada didalam
"Ten? Udah tidur?"
Taeyong menutup pintu kemudian berjalan perlahan ke arah Ten
Ten memunggungi pintu, makanya Taeyong tidak bisa melihat Ten sudah tertidur atau belum
"Ten?"
Taeyong menatap Ten kemudian tersenyum
Tennya sudah tertidur
Kemudian dia mencium kening Ten dan mengelus pelan pipi Ten
Hingga dia sadar, ada tetesan air mata disitu dan mata Ten sedikit bengkak jika dilihat dari dekat
"Maaf membuatmu menangis, besok aku akan ceritakan semuanya, dan membuat semuanya final"
Taeyong sekali lagi mengecup perlahan kening Ten
"Semuanya akan baik-baik aja, gak ada kata berpisah"
×
×
×
×
שMamaCeceh2k19
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Short StoryKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30