Nyatanya...
Kenyataan yang ada ternyata lebih pahit dari sebelumnya
Taeyong membohonginya, tepat di pertengahan bulan di akhir tahun ini, Taeyong berhasil memberikan segala afeksinya yang palsu melalui sepenggal kalimat membuaikan kalbu
Dia membohonginya
Ten berhasil tertipu, terlalu bisa diakali oleh omong kosong dari sesosok sahabatnya
Dan disinilah dia, menikmati angin yang semilir diatas atap kampus, matanya berair, namun tak juga menetes, Ten menahannya
Menahan rasa gejolak yang membuatnya sesak
Sedih, kecewa dan marah, ia ingin lontarkan langsung dihadapan seorang Lee Taeyong, sahabat seumur hidupnya, yang ia punya setelah ayah ibunya pergi, hanya akan memberikan afeksinya melalui selembaran kertas bernilai-uang, yang untuk menghidupi anak haram mereka, namun ia hanya berdiam diri disini, menikmati rasanya sendiri
"Aku terlalu bodoh- yah- memang bodoh"
Ten merutuki sekali lagi, nasibnya yang tak terlalu bagus-nyaris sial semuanya di seumur hidupnya, tak lebih dari seperempat abad lamanya
×
×
×Berjalan pelan dikoridor kampus, dengan segala makian, cacian bahkan tatapan merendahkan, membuat Ten terbiasa
Ini hidupnya
Penuh dengan kesedihan, yang terlalu menjijikan bagi lingkungannya
Menatapnya angkuh, seraya berkata
"Kau adalah sampah-"
"-dasar anak haram!"
Lalu menghujaninya dengan segala makian, umpatan kasar, terkadang dengan sedikit properti untuk menyakitinya
Inilah hidup Ten
Jauh dari kata aman dari dunia yang terlalu kelam, dengan manusia-manusia keji tak berperasaan, yang hanya bisa menginjak harga diri dari seorang Ten
Ten menunduk, lalu tanpa sengaja ia menubruk seseorang yang menghalanginya
Mendongak, seraya menatap takut
"Jennie?"
Lalu seringaian tipis tercipta di antara belahan bibir tipis berlapis lipstick tebal merona
"Siap untuk menerima hukuman selanjutnya?"
Dan satu gebyuran air dingin menusuk langsung ke tubuh Ten, membuat suhu tubuhnya menurun drastis, menggetarkan tubuh Ten yang hanya berbalut jaket tipi
"Jangan pernah dekati Taeyongku lagi!"
Jennie menatap marah, menarik suraian basah Ten sekali hentak
Membuat Ten menahan rasa sakitnya, meringis kesakitan
"L-lepas-kan ak-aku"
"Aku akan melepaskanmu jika kau melepaskan Taeyong sepenuhnya! Jangan menjadi parasit, sampah! Sudah cukup kau menjadi sampah disini!"
Lalu Jennie melepas secara kasar, meninggalkan Ten yang menggigil kedinginan
Ten tersenyum, lalu cepat-cepat mengambil tasnya
Bergegas pulang. Membiarkan jam pelajaran selanjutnya terbengkalai
Melupakan tugas-tugasnya
Ia hanya ingin sendiri
Menikmati sisa harinya yang sekali lagi terlalu kelam
Menenangkan pikirannya, berjalan cepat, menghela nafas lelah
Lalu berdiri di halte bus, ditatap sedemikian menjijikan bagi mereka
Namun Ten hanya tersenyum, mengambil hp dan earphonenya, saat tanpa sengaja ia mendengar suara bisikan tentang dirinya
Di rendahkan lagi, itu yang Ten pikirkan
Lalu ketika busnya datang, Ten melangkah dengan penuh ketenangan
Walaupun dalam relung hatinya, ia ingin menangis
Mendapati hari yang kelam sekali lagi dalam hidup
Terduduk dengan tenang, dipojok paling belakang, menatap jalanan melalui jendela dibalik kaca bening, serta lagu sebagai pengganti teman pulangnya
Seraya berkata
"Aku ingin mati-"
END
02.40MASIH ADA YANG MELEK?😂😂
Lanjut gak nih?
![](https://img.wattpad.com/cover/127213583-288-k627707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Short StoryKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30