XLII ; Random pt 3 ; Nyatanya...

363 64 15
                                    

Nyatanya...

Kenyataan yang ada ternyata lebih pahit dari sebelumnya

Taeyong membohonginya, tepat di pertengahan bulan di akhir tahun ini, Taeyong berhasil memberikan segala afeksinya yang palsu melalui sepenggal kalimat membuaikan kalbu

Dia membohonginya

Ten berhasil tertipu, terlalu bisa diakali oleh omong kosong dari sesosok sahabatnya

Dan disinilah dia, menikmati angin yang semilir diatas atap kampus, matanya berair, namun tak juga menetes, Ten menahannya

Menahan rasa gejolak yang membuatnya sesak

Sedih, kecewa dan marah, ia ingin lontarkan langsung dihadapan seorang Lee Taeyong, sahabat seumur hidupnya, yang ia punya setelah ayah ibunya pergi, hanya akan memberikan afeksinya melalui selembaran kertas bernilai-uang, yang untuk menghidupi anak haram mereka, namun ia hanya berdiam diri disini, menikmati rasanya sendiri

"Aku terlalu bodoh- yah- memang bodoh"

Ten merutuki sekali lagi, nasibnya yang tak terlalu bagus-nyaris sial semuanya di seumur hidupnya, tak lebih dari seperempat abad lamanya

×
×
×

Berjalan pelan dikoridor kampus, dengan segala makian, cacian bahkan tatapan merendahkan, membuat Ten terbiasa

Ini hidupnya

Penuh dengan kesedihan, yang terlalu menjijikan bagi lingkungannya

Menatapnya angkuh, seraya berkata

"Kau adalah sampah-"

"-dasar anak haram!"

Lalu menghujaninya dengan segala makian, umpatan kasar, terkadang dengan sedikit properti untuk menyakitinya

Inilah hidup Ten

Jauh dari kata aman dari dunia yang terlalu kelam, dengan manusia-manusia keji tak berperasaan, yang hanya bisa menginjak harga diri dari seorang Ten

Ten menunduk, lalu tanpa sengaja ia menubruk seseorang yang menghalanginya

Mendongak, seraya menatap takut

"Jennie?"

Lalu seringaian tipis tercipta di antara belahan bibir tipis berlapis lipstick tebal merona

"Siap untuk menerima hukuman selanjutnya?"

Dan satu gebyuran air dingin menusuk langsung ke tubuh Ten, membuat suhu tubuhnya menurun drastis, menggetarkan tubuh Ten yang hanya berbalut jaket tipi

"Jangan pernah dekati Taeyongku lagi!"

Jennie menatap marah, menarik suraian basah Ten sekali hentak

Membuat Ten menahan rasa sakitnya, meringis kesakitan

"L-lepas-kan ak-aku"

"Aku akan melepaskanmu jika kau melepaskan Taeyong sepenuhnya! Jangan menjadi parasit, sampah! Sudah cukup kau menjadi sampah disini!"

Lalu Jennie melepas secara kasar, meninggalkan Ten yang menggigil kedinginan

Ten tersenyum, lalu cepat-cepat mengambil tasnya

Bergegas pulang. Membiarkan jam pelajaran selanjutnya terbengkalai

Melupakan tugas-tugasnya

Ia hanya ingin sendiri

Menikmati sisa harinya yang sekali lagi terlalu kelam

Menenangkan pikirannya, berjalan cepat, menghela nafas lelah

Lalu berdiri di halte bus, ditatap sedemikian menjijikan bagi mereka

Namun Ten hanya tersenyum, mengambil hp dan earphonenya, saat tanpa sengaja ia mendengar suara bisikan tentang dirinya

Di rendahkan lagi, itu yang Ten pikirkan

Lalu ketika busnya datang, Ten melangkah dengan penuh ketenangan

Walaupun dalam relung hatinya, ia ingin menangis

Mendapati hari yang kelam sekali lagi dalam hidup

Terduduk dengan tenang, dipojok paling belakang, menatap jalanan melalui jendela dibalik kaca bening, serta lagu sebagai pengganti teman pulangnya

Seraya berkata

"Aku ingin mati-"

END
02.40

MASIH ADA YANG MELEK?😂😂
Lanjut gak nih?

A. Marshmallow; TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang