XLIII ; Random pt 4 ; Mencoba

344 72 10
                                    

Ten memasuki kamarnya dengan lesu

Menutupnya pelan, menguncinya, dua kali berbunyi klik berasal dari kunci dan pintu terdengar di telinga Ten, lalu memojokkan dirinya, mengambil sebuah minuman berakohol dari tasnya, lalu mencoba membuka penutupnya perlahan

Ten ragu, seumur hidupnya, ia belum pernah meminum minuman seperti ini, tapi dia sungguh ingin mati tanpa sadar

Membiarkan tangannya reflek mengambil botol minuman itu, lalu sedikit meneguknya setelah berhasil membuka sepenuhnya penutupnya

Ten terkaget, merasakan bagaimana reaksi kerongkongannya yang sedikit tak suka dengan minuman yang mengalir indah dan lancar disitu disekali tegukan

Namun Ten membiarkannya, membiarkan egoisnya muncul, ia ingin egois, bukan hanya dunia yang perlu egois kepadanya

Meneguk minuman itu secara kasar lagi, hingga Ten kehilangan setengah kesadarannya

"Aku- hik- membencimu-"

Ten sedikit tertawa random, lalu mencari sebuah pisau lipat diujung saku mantel tipisnya dengan kesusahan

Menyeringai, lalu ia membuka lipatannya pada pisau

Mencoba menyari denyut nadinya, kepalanya seperti berputar, membuatnya susah mencari letak nadinya karena matanya kurang terfokus

Seseorang menggebrak kasar pintunya tiba-tiba, hingga pintu itu terbuka dan memunculkan sesosok pahlawan kesiangan bagi Ten

Ten menatapnya remeh, lalu mendengus

"Aku- hik- membencimu- dasar tuan tak- hik- tau di-ri"

Ten tertawa sambil cegukan, kepalanya sungguh pusing, kerongkongannya mengering, membuat suaranya serak serta matanya yang sayu

"Apa yang kau lakukan Ten?!"

Ten mendecih, lalu mengangkat pisaunya tinggi-tinggi

"Kau melihat- hik- ini sebagai apa? Kau tak mengerti semacam- hik- memutuskan nadi? Bunuh diri, kau tak tau itu- hik-? Hah, memang dasarnya kau yang terlalu- hik- kolot akan kasih sayangmu terhadapnya, membutakan semua duniamu sebelumnya- jangan- hik- mendekat mr- Lee- hik- bangsat"

Taeyong menatap Ten sedih, ada apa sebenarnya dengan sahabatnya ini?

Ucapannya melantur tak karuan

"Kau menatap- hik- diriku layaknya mereka- hik- kan? Hahaha, menatap- hik- sok iba-"

"Kau memang seharusnya-"

Ten mendengus, lalu menatap nyalang Taeyong

"Kau sama- hik- saja seperti mereka- hik"

"Kau terlalu mengambil kesimpulan yang terburu-buru Ten!"

"Hik- kau sungguh- hik- pribadi yang- hik- impulsif"

Ten mencoba memfokuskan pandangannya kearah pergelangan tangannya, lalu mencoba mengiris pergelangan tangannya sendiri

Membuat Taeyong berlari kearahnya dan melempar asal pisau lipat itu

Menimbulkan sedikit luka, hampir mengenai nadi Ten

Ten sedikit meringis

Dengan sigap Taeyong menahan darah Ten yang mengalir keluar

"Kau bodoh Ten!"

Ten tertawa, menertawakan dirinya

"Ya- aku- hik- terlalu bodoh- hik- sehingga mempercayaimu bahwa- hik- kau-"

Ten mencoba memfokuskan matanya, menatap Taeyong yang sekarang memangkunya, sambil mencoba mencari cara agar darah Ten tidak mengalir banyak

Seketika Ten merasa dunianya berputar, menggelap tiba-tiba, hilang kesadarannya

Ten pingsan begitu saja

Membuat Taeyong semakin panik, memapah tubuh Ten, tergesa-gesa menuju kearah mobilnya dan mencoba untuk mempercepat laju kendaraannya

"Kau bodoh Ten"

END

Hwhw, gak tau gue ngetik apaan:)
Sangad random:)
Lanjut?
Yay or nay?

Btw

Happy Sunday❤

Salam dari anak yang paling imut:)
Anaknya TaeTen😳

A. Marshmallow; TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang