XLIX ; Random pt 10 ; Never

364 63 7
                                    

Ten keluar dari rumah sakit itu setelah benar-benar bisa pulih, hampir seminggu lebih terjebak didalam ruangan itu membuatnya muak bahkan kesal seumur hidup

Dan mengingat bagaimana ia memotong nadinya sendiri, itu menurut Ten sangat bodoh, ia bergidik ngeri dan membodohi dirinya sendiri saat mengingat itu kembali

Tapi ia bisa apa? Sekarang hanya bisa menatapnya, didepannya

Mendapati Taeyong yang sedang menelpon seseorang, yang ia tak tau itu siapa

Namun itu suara wanita

Sedikit dengan suara khasnya, wanita itu sedikit merengek-mungkin lebih ke manja

Dan yang Ten tau, itu bukan suara Jennie

Tapi, siapa dia?

Teman Taeyong kah? Atau...

Ten hanya bergidik, membiarkan saja dan mencoba bersikap acuh, toh dia dan Taeyong hanya sahabat, yang hanya menurut Taeyong

"Lo dah siap?"

Ten mengangguk, lalu tersenyum

"Yuk pulang"

Ajak Taeyong

Dan sekali lagi, Ten hanya mengangguk sebagai jawabannya

Taeyong tersenyum menatap Ten, mengambil tas Ten dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang pergelangan Ten

Lalu Taeyong menuntun pelan Ten keluar dari ruangan putih itu

×.×.×.×.×

Ten masuk ke kamarnya sendirian, karenaTaeyong sudah pulang, entah kenapa

Tapi dia beralasan, ada seseorang yang menunggunya dan itu sangat penting baginya

Ten hanya mengangguk tadi, membiarkan Taeyong hanya mengantarnya saja, setelah itu pergi berlalu

Dan disini Ten, suara nafasnya yang terdengar, apartemennya sungguh hening, hingga detikan jarum jam ikut terdengar, karena Ten hanya sendirian, berdiri ditengah-tengah kamarnya sepi

Lalu ia terduduk dipinggir ranjangnya, menatap kaca cermin besarnya disana, didepan matanya secara langsung

Termenung bagaimana ia seperti deja vu, entah kenapa

Mengedip sesekali dan menatap kembali kaca cerminnya

Dan tiba-tiba ia bisa merasakan, bagaimana dunia itu ada

Dunia itu adalah

Ilusinya

Ten bisa merasakannya, bagaimana saat ia menatap lekat kaca cermin itu, dunia putih muncul, membawanya masuk kedalamnya

Terbelenggu didalam ilusi yang sesungguhnya

Ten terdiam, merasa bingung

Ini seperti terulang kembali, tapi ia tak ingat sama sekali

Apakah ia pernah kesini?

Ten hanya menggeleng, mencoba keluar dari ilusinya, namun yang ia dapat hanyalah ruangan putih disekelilingnya

Dan saat menatap salah satu sisi ruangan, ia melihat dua celah itu

Celah yang sama, tapi Ten tidak tau

Masih bertanya-tanya, apakah ia pernah kesini?

Seumur hidupnya, ia tak pernah merasakan ruangan putih ini, tapi ikut merasa familiar dengan ini

Teka-teki bagi Ten

Dan saat Ten mulai khawatir dan bingung

Dua orang datang, dari celah itu

Ten terdiam, menatap dua orang didepannya itu

"Eo?"

Dan dua orang itu tersenyum

Berkata bersamaan

"Lo mau ikut gue apa dia?"

Dan Ten membelalakan matanya, saat matanya menatap dua orang itu secara dekat

"Taeyong?"

Mereka berdua tersenyum

Mendekat hingga menggenggam tangan Ten, masing-masing menatap lekat Ten

×.×.×.×.×

"Karena lo adalah dunia gue, dan dia tak akan pernah ada didunia lo-

Never"

Dan Ten tersenyum, lalu membalas pelukan Taeyongnya

"Gue tau itu"

Taeyong tersenyum bangga, lalu mengusak pelan rambut Ten

"Lo tau kan kalo cuma gue yang berhak buat lo? Bukan Taeyong yang lain?"

Dan Ten mendongak, menatap Taeyongnya, dan mengangguk

Tersenyum dan dihadiahi kecupan dibibirnya

END

Nyambung gak sih😂😂😂
Otak gue agak eror gegara mood yang ancur parah:")))))

UDAH MAU CHAP 50 AJA😌😌

SAMPE CHAP BERAPA INI BERAKHIR GES???😭😭😭

A. Marshmallow; TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang