Ten keluar dari rumah sakit itu setelah benar-benar bisa pulih, hampir seminggu lebih terjebak didalam ruangan itu membuatnya muak bahkan kesal seumur hidup
Dan mengingat bagaimana ia memotong nadinya sendiri, itu menurut Ten sangat bodoh, ia bergidik ngeri dan membodohi dirinya sendiri saat mengingat itu kembali
Tapi ia bisa apa? Sekarang hanya bisa menatapnya, didepannya
Mendapati Taeyong yang sedang menelpon seseorang, yang ia tak tau itu siapa
Namun itu suara wanita
Sedikit dengan suara khasnya, wanita itu sedikit merengek-mungkin lebih ke manja
Dan yang Ten tau, itu bukan suara Jennie
Tapi, siapa dia?
Teman Taeyong kah? Atau...
Ten hanya bergidik, membiarkan saja dan mencoba bersikap acuh, toh dia dan Taeyong hanya sahabat, yang hanya menurut Taeyong
"Lo dah siap?"
Ten mengangguk, lalu tersenyum
"Yuk pulang"
Ajak Taeyong
Dan sekali lagi, Ten hanya mengangguk sebagai jawabannya
Taeyong tersenyum menatap Ten, mengambil tas Ten dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang pergelangan Ten
Lalu Taeyong menuntun pelan Ten keluar dari ruangan putih itu
×.×.×.×.×
Ten masuk ke kamarnya sendirian, karenaTaeyong sudah pulang, entah kenapa
Tapi dia beralasan, ada seseorang yang menunggunya dan itu sangat penting baginya
Ten hanya mengangguk tadi, membiarkan Taeyong hanya mengantarnya saja, setelah itu pergi berlalu
Dan disini Ten, suara nafasnya yang terdengar, apartemennya sungguh hening, hingga detikan jarum jam ikut terdengar, karena Ten hanya sendirian, berdiri ditengah-tengah kamarnya sepi
Lalu ia terduduk dipinggir ranjangnya, menatap kaca cermin besarnya disana, didepan matanya secara langsung
Termenung bagaimana ia seperti deja vu, entah kenapa
Mengedip sesekali dan menatap kembali kaca cerminnya
Dan tiba-tiba ia bisa merasakan, bagaimana dunia itu ada
Dunia itu adalah
Ilusinya
Ten bisa merasakannya, bagaimana saat ia menatap lekat kaca cermin itu, dunia putih muncul, membawanya masuk kedalamnya
Terbelenggu didalam ilusi yang sesungguhnya
Ten terdiam, merasa bingung
Ini seperti terulang kembali, tapi ia tak ingat sama sekali
Apakah ia pernah kesini?
Ten hanya menggeleng, mencoba keluar dari ilusinya, namun yang ia dapat hanyalah ruangan putih disekelilingnya
Dan saat menatap salah satu sisi ruangan, ia melihat dua celah itu
Celah yang sama, tapi Ten tidak tau
Masih bertanya-tanya, apakah ia pernah kesini?
Seumur hidupnya, ia tak pernah merasakan ruangan putih ini, tapi ikut merasa familiar dengan ini
Teka-teki bagi Ten
Dan saat Ten mulai khawatir dan bingung
Dua orang datang, dari celah itu
Ten terdiam, menatap dua orang didepannya itu
"Eo?"
Dan dua orang itu tersenyum
Berkata bersamaan
"Lo mau ikut gue apa dia?"
Dan Ten membelalakan matanya, saat matanya menatap dua orang itu secara dekat
"Taeyong?"
Mereka berdua tersenyum
Mendekat hingga menggenggam tangan Ten, masing-masing menatap lekat Ten
×.×.×.×.×
"Karena lo adalah dunia gue, dan dia tak akan pernah ada didunia lo-
Never"
Dan Ten tersenyum, lalu membalas pelukan Taeyongnya
"Gue tau itu"
Taeyong tersenyum bangga, lalu mengusak pelan rambut Ten
"Lo tau kan kalo cuma gue yang berhak buat lo? Bukan Taeyong yang lain?"
Dan Ten mendongak, menatap Taeyongnya, dan mengangguk
Tersenyum dan dihadiahi kecupan dibibirnya
END
Nyambung gak sih😂😂😂
Otak gue agak eror gegara mood yang ancur parah:")))))UDAH MAU CHAP 50 AJA😌😌
SAMPE CHAP BERAPA INI BERAKHIR GES???😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Cerita PendekKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30