XXIII ; Hujan

647 87 4
                                    

'Aku menyukaimu layaknya hujan.

Membawa ketenangan disetiap jenuhku.

Membawa kesegaran disetiap waktu lenggangku.

Membawaku kedalam renungan panjang yang hanya mengingatkanku kepadamu, layaknya hujan yang turun.

Hujan yang turun memang membuat semua orang merasa resah dan tak suka.

Namun, aku adalah orang pertama yang menyukaimu layaknya hujan.

Walaupun membawa kedinginan, namun aku bisa menghangatkan diriku sendiri.

Walaupun membasahkan semua badanku, namun aku bisa mengeringkannya.

Walaupun kau membuatku sakit, aku akan sembuh pada waktunya.

Karena aku penyuka hujan, layaknya diriku menyukaimu.

Mencintai hujan layaknya diriku mencintai dirimu.

Payung adalah penghalangnya, membuat sang hujan kecewa karena tertolak.

Namun, hujan tau, dia harus melakukannya.

Membawa kesegaran baru untuk bumi, untuk diriku.

Karena aku, bumimu, tanahmu, yang menunggu setiap tetesan air dari awan dilangit pekat, membawa kesegaran baru.

Karena aku tau, hujan akan membawa kebahagiaan tersendiri untuk bumi, untuk diriku.

Yang selalu menunggu hujan turun disetiap harinya.

Yang selalu mengharapkan hujan datang dengan tiba tiba.

Turun kebumi, dan mengaliri kesegaran baru untukku.

Menunggumu, menunggu hujan datang.

Layaknya aku menunggumu, layaknya bumi membutuhkan dirimu.'

"Boo!"

Taeyong menatap Ten, berlari dari arah kamarnya, membuat Taeyong terkekeh

"Hati hati Bee~"

Ten tergesa gesa, memeluk tubuh lelah Taeyong

"Kenapa sayang? Hm?"

Ten semakin mengeratkan pelukannya

"Boo~ kau hujanku-"

Taeyong terkekeh, membalas pelukan Ten, mengusap pelan punggungnya

"Kau yang hujanku sayang, bukan aku"

"Tidak tidak, kau hujanku-"

"Jika aku hujanmu, lalu kau siapa?"

"Aku adalah bumimu-"

Ten tersenyum, meremas kertas dipegangannya

'Bumimu ; Lee Taeyong

untuk Hujan ; Ten Lee'

END

Gue lagi galo:) jadi ya gitu, pendek":))))

Mana sok puitis, bah

Bee Boo✨💍

A. Marshmallow; TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang