"Kau tau keajaiban?"
Seseorang menoleh dengan perlahan, sorot matanya memancarkan kebingungan dengan sangat kentara, menekukkan dahinya, hingga membuat perempatan dengan sangat tajam disana
Diiringi dengan tangan yang saling menaut satu sama lain, Taeyong tersenyum menatap tautan itu, mengecup perlahan dan hati-hati di tangan seorang Ten Lee, takut ia akan rapuh karena kesalahan Taeyong nantinya
"Kau itu keajaiban di semua waktu ku"
Ten terkekeh, lalu tangan kanannya memukul manja pada tubuh Taeyong secara reflek, hanya pelan tak terasa bagi Taeyong, namun membuat Taeyong sedikit terkaget diawalnya dan terkekeh renyah
"Kau ini hyung, selalu saja menggombal seperti ini"
Taeyong terkekeh lagi, tangan kirinya mengusak poni depan Ten yang tersibak begitu saja karena angin malam, mengelus perlahan rambut Ten walaupun ia melakukannya dengan sia-sia tapi ia senang, candu baginya
"Tapi kau suka kan?"
Ten menatap Taeyong mengejek, lalu mendekatkan wajahnya dan menatap intens Taeyong, dengan sedikit menunjukan wajah yang seperti mengejek orang yang berada tepat didedepannya ini
"Jangan terlalu berharap hyung"
Ten menjulur kan lidahnya, namun Taeyong tetap terkekeh tak merasa marah sama sekali, sembari merapatkan kedua tubuh mereka, menyentil perlahan kening Ten
"Kau ini-"
"-Kau tak kedinginan hm?"
Ten mendongak sekali lagi sambil mengusap perlahan keningnya yang terkena sentilan Taeyong, lalu menatap Taeyong dengan tatapan sebelumnya, memberi segala afeksi kepada sang kekasih pada malam hari diterpa ribuan bintang dilangit malam
Lalu mengejeknya kembali dengan perkataannya, seolah-olah Taeyong memang perlu dibegitukan
"Mengalihkan pembicaraan hyung?"
Dan Taeyong mendengus, lalu menggigit pelan pucuk hidung Ten dengan gemas
Dan Ten hanya terdiam, kemudian mendengus setelah Taeyong menggigit hidungnya beberapa detik yang lalu
Terlalu kesal bercampur senang, semua menjadi satu, melebur dengan senyuman hangat namun malu dari seorang Ten Lee
"Hyung~"
Taeyong terkekeh kembali, semakin menatap dalam mata Ten, memfokuskan semua dunianya terhadap orang didepannya ini
"Wae, hm?"
Ten sedikit merasa malu, seketika di kedua pipinya merona, wajahnya sudah merasakan panas, tanda ia sangat malu
"Ah-tak apa"
Mengalihkan pembicaraan dan pandangannya terhadap seorang didepannya ini ke sungai Han
Taeyong tetap sama, menatap Ten dengan lekat tak mengalihkan tatapannya pada Ten
Bersyukur mendapatkan seorang Ten Lee yang tak pernah diduganya
Membawa jarinya diantara dagu hingga Ten sedikit menoleh karenanya
"Kau adalah semua dari keajaiban di hidupku"
Ten semakin merona, menunduk adalah pilihannya
Membuat Taeyong tersenyum maklum, lalu ikut menunduk, mempertemukan wajahnya dibawah wajah Ten
"Hai, my miracle, jangan menunduk"
Taeyong mengecup bibir Ten-nya perlahan, tangannya sedikit mengangkat wajah Ten, memberi balik afeksinya melalui kecupan-kecupan manis di penghujung hari dipertengahan Januari ini
Ten tersenyum, mengelus perlahan pipi Taeyong, membalas setiap kecupan ringan nan manis dari Taeyong
Dan berakhir Taeyong melepaskannya, menatap kembali Ten
Sambil mendekatkan kedua pucuk hidung mereka, tetap bertautan, tak sebagai penghalang, namun sebagai penghubung manis diantara mata yang saling menatap
"Thanks, love you"
END
Kobam TaeTen.
Thx.
:")))))
Pict by VinaLee945
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Historia CortaKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30