Taeyong datang, membawa kaki jenjangnya menuju kearah Ten
Langkahnya tegas, seakan-akan yang mendengarkan suara langkahnya harus tunduk dibawah kakinya yang berbalut sepatu kulit mengkilapnya
Dan saat Taeyong berhasil berdiri dihadapan Ten, Ten mendongak
Menatap wajah Taeyong yang sedikit berubah
"Kenapa matamu berubah warna?"
Ten ingin berdiri, menatap warna mata Taeyong lebih jelas, namun Taeyong menahannya
"Gue bilang duduk disini"
Dan suara Taeyong mendominasi diruangan itu terdengar
Hening, Ten terduduk lagi, lalu menunduk
Sedangkan Taeyong tersenyum, namun meremehkan
Sorot matanya menatap tubuh Ten yang sedikit meringkuk ketakutan
"Lo pegang ini"
Taeyong menyodorkan sebuah apel, apel merah yang menggoda
Ten sedikit tertarik, menatap tangan Taeyong yang menyodorkan apel itu
Sedikit mendongak menatap Taeyong dan Taeyong meyakinkannya, sedikit memberikan senyuman kearah Ten, semakin memperkuat bahwa apel itu baik-baik saja untuknya
Tangan Ten terulur kedepan, mengambil apel didepannya itu ragu
"Lo pegang aja dulu, tapi jangan bergerak sedikitpun"
Dan Taeyong melangkahkan kakinya, suara ketukan alas sepatu kulit dengan lantai terdengar lagi, sangat tegas dan keras, sedikit menakuti Ten
Taeyong berhasil berdiri tepat dibelakang Ten, tersenyum miring dan akhirnya mengangkat kedua tangannya, menaruhnya diantara kedua pundak Ten
Sedikit menurunkan tubuhnya, menyejajarkan wajahnya dengan telinga Ten
"Lo sayang gue kan?"
Ten sedikit bergidik mendengar suara Taeyong yang berat berada tepat ditelingannya
Ingin rasanya menepis, namun ia tetap terdiam, tetapi tangan kanannya tetap memegang apel merah itu dan mengangguk sebagai jawabannya
"Lo tau kan kalo lo cuma milik gue?"
Dan Ten tetap mengangguk lagi namun ragu
Sementara Taeyong menjauhkan wajahnya, tersenyum dan menatap lurus kedepan
Memperlihatkan dirinya yang terpantul di kaca depan mereka, yang sebelumnya Taeyong letakkan disebelah sana
"Coba sekarang lo lihat kedepan"
Ten menuruti, yang sebelumnya menatap kearah apelnya menjadi kearah depan
Terkaget dengan terpantulnya bayangan semu mereka, bagaimana dirinya terbelenggu diruangan ini bersama Taeyong
"Jangan kaget sayang"
Dan suara Taeyong yang terkekeh renyah terdengar diseluruh ruangan
Semakin lama Taeyong menumpukan kedua telapak tangannya dipundak Ten, maka dinding dengan warna hitam yang berhiaskan cat warna-warna random itu akan menjadi semakin gelap warnanya, semakin banyak goresannya dan akan semakin bertambah seiringnya tangan Taeyong yang menumpukan tangannya
"Karena lo milik gue, saat lo masih menatap wajah lo kearah depan, cobalah apel yang ada ditangan kanan lo"
Ten menatap wajah Taeyong dipantulan kacanya, menatap wajah Taeyong yang tersenyum
Membuat Ten mau tak mau mengangguk dan tersenyum menatapnya
Sedikit ragu sekali lagi, mengangkat tangannya yang sebelumnya berada dipangkuannya kearah depan wajahnya
Menempelkan kulit apelnya kearah bibirnya pelan, lalu memakan sesuapan
Mengunyahnya pelan, dan ia dapat merasakan bahwa semakin lama ia mengunyah, matanya semakin berat dan akhirnya ia terlelap setelah berhasil menelan seluruh kunyahan apel yang berada dimulutnya
Dunianya menggelap saat itu juga
Dan Taeyong tersenyum
"Bodoh"
×.×.×.×.×
Double up!!!!
🎉🎉🎉🎉
🎊🎊🎊🎊
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
Historia CortaKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30