Ten menjalaninya semua sendirian, di hari keempat diawal penghujung bulan Desember
Taeyong menghilang, bersama dia yang membawanya selalu pergi entah kemana, mungkin membuat kenangan yang baru bersamanya?
Ten tak tau
Yang membuat Ten mengisi harinya yang kosong dengan menari, sesuatu yang ia pendam selama ini, menyalurkan rasa yang bercampur aduk menjadi satu didalam relung hatinya, dengan melodi dari alunan musik yang membuat semua orang tau, musik ini terlalu ballad
Hingga seseorang mengetuk pelan pintu kamarnya, dan Ten mendapati Taeyong, yang matanya sedang berkaca-kaca, didepan pintu kamarnya, dan sepenggal kata
"Dia berbohong"
Dua kata yang Ten tak mengerti, namun setelah terdiam beberapa saat, Ten langsung mengerti
Itu untuk Jennie
Hingga Taeyong membawa tubuh Ten mendekat kearahnya, menariknya sekali hentak, dan memeluknya
Menyandarkan kepalanya dipundak yang lebih kecil
"Aku lelah"
Taeyong mengeratkan pelukannya, menyesap aroma tubuh Ten yang terlalu soft untuknya yang terlalu kuat akan aroma musk, yang selalu Taeyong sukai- memabukkan bagi dirinya
"Aku ingin mengakhirinya"
Dan Ten tau, Taeyong menangis, membasahi pundaknya yang sebelumnya kering, mendapati tubuh Taeyong yang bergetar pelan
Ten mengusap pelan punggung Taeyong, lalu melepaskan pelukannya dan menangkup garis tegas pipi Taeyong, mengusap perlahan, memberi senyuman terbaiknya sekali lagi untuk sahabatnya
"Coba ceritakan padaku"
Taeyong menggeleng, membuat Ten tersenyum mengerti
"Kau tak mempercayai ku Tuan Lee? Sudah berapa lama kita bersama?"
Taeyong yang sebelumnya menunduk menatap mata Ten, menatapnya penuh kesakitan
"Hampir sepenuhnya, seumur hidup kita, dua puluh tahun"
Dan Ten tersenyum, lalu mengangguk, menyalurkan rasa kasih sayangnya melalui gesekan antara kulit tangannya yang lembut ke pipi Taeyong yang tegas
"Jadi?"
Taeyong menghela nafasnya
"Dia membohongiku-
Seharusnya aku tak percaya begitu saja oleh buaiannya, semua salahku, hingga aku meninggalkan dirimu sendirian-
-seharusnya aku mencintaimu saja kalau seperti ini akhirnya"
Nafas Ten tercekat, membuat Taeyong yang menatapnya menjadi tersenyum, menahan kesedihannya
"Seharusnya aku mencintaimu-"
Taeyong mendekatkan wajahnya, ikut menangkup wajah Ten, membawa wajah ciptaan Tuhan itu mendekat, mendekatkan seluruh rasanya yang entah bagaimana, tak bisa ia jelaskan secara nyata, tapi yakin oleh perlakuannya sekarang
"-tolong buat aku mencintaimu-"
Lalu Taeyong menutupnya dengan kecupan, meminta kepastian dari Ten, meminta sahabatnya menyalurkan apa perasaannya yang seseungguhnya
Hingga ia tau, bahwa sahabatnya ini terlalu berdebar, merasakan gejolak di dada sahabatnya itu
Merasakannya
"Buat aku mencintaimu"
Taeyong menutupnya lagi dengan sebuah kecupan
"Dan aku akan mengakhiri hubungan kita, Jennie"
END
APA INI APA?😭😭
GUE GAK TAU INI NGETIK APAAN
HABIS BANGUN TIDUR, MAKSA NGETIK, JADINYA GINI😌😌
Ada lanjutannya tidak yaw😅😅
![](https://img.wattpad.com/cover/127213583-288-k627707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A. Marshmallow; TaeTen✔
PovídkyKenapa Marshmallow? Karena, TaeTen itu kisah yang selalu manis dan ringan RANDOM ONESHOOT💚 xTaeTen ©MamaCeceh2k17Oct30