XXXI ; Random pt. 5 ; Hadiah Kita

420 65 6
                                    

Terkadang Ten putus asa, hal yang dilakukannya seperti sia - sia

Terkadang dengan pikirannya dia mengatakan bahwa semuanya tampak seperti hal gila baginya, namun entah egonya yang selalu menang, bahwa Taeyong tetaplah ada

Membuatnya semakin frustasi dengan pikirannya

"Kau tau sayang, sampai kapan aku menggilaimu?"

Ten tau, dia gila, namun entah pikirannya selalu mengatakan bahwa dia tidaklah gila

Ia bimbang dengan pikirannya

"Sampai kapan kau menyiksaku, sayang?"

Ten menatap layar televisi didepannya, namun tangannya mengusap tangan Taeyong yang berada disebelahnya

"Sampai kapan aku harus menunggumu? Hm?"

Ten menghela nafasnya, mencoba melihat realita-nya sekarang

Mencoba membuat pikirannya kembali

Namun ia tau, ia sudah gila menantikan Taeyong-nya

"Haruskah aku membawamu ke tempat asalmu? Hm? Apa kau juga lelah setelah lama aku mengukungmu disini?"

Lalu pandangan Ten mengedar kearah seluruh apartemennya

"Jika aku mengembalikanmu, aku akan sendirian disini, kau tau itu?"

Lalu pandangan Ten jatuh kearah Taeyong, menatap wajah Taeyong yang pucat

"Aku menggilaimu, sampai kapanpun itu"

Ten tersenyum, mengangkat tangan Taeyong dan mengecupnya pelan, namun berperasaan

"Kau sungguh tak adil, sayang. Bisa bisanya kau meninggalkanku disaat aku masih benar benar membutuhkanmu, seharusnya kau tau bukan? Bahwa kita akan sama sama memberikan hadiah untuk pernikahan kita yang setahun? Kau berkata bahwa kau ingin menunjukan sesuatu, begitupun denganku, kau seharusnya menungguku sayang, kau seharusnya mengetahui hadiahku dulu"

Setitik air mata tersudut di mata Ten, saat menatap Taeyong yang hanya terbujur kaku

Ten menahan air matanya, membawa tangan Taeyong yang berada digenggamannya kearah perutnya yang sedikit membuncit

Ten tersenyum terharu menatap perutnya

"Kau seharusnya merasakannya kan sayang? Seharusnya kita bersama sama merawatnya, kau bahkan belum menatapnya sama sekali bukan? Apa kau juga ingin merasakannya?"

Lalu Ten menatap Taeyong bergantian, menatapnya sendu

"Seharusnya kau masih disini sayang"

Ten hampir terisak, namun dengan sekuat tenaga ia menahannya

"Seharusnya kau bertahan, hm?"

Setitik air mata jatuh perlahan, namun senyuman tipis terlukis diwajahnya

Perasaannya bercampur aduk, antara sedih dan senang, tak bisa ia rasakan apa yang sebenarnya di benaknya

"Kau sudah lama menantikannya kan sayang?"

Ten tersenyum haru sambil menatap Taeyong

"Iya, ini seseorang"

"Seseorang yang akan datang dihidup kita sayang"

"Seorang malaikat kecil"

"Aegy"

END

PENDEK BAT ASTATANK😌

BBPHON BBYONG❤😍

A. Marshmallow; TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang