[ Selesai // 04092024 ]
_______
Ini adalah kisah sederhana tentang keseharian Iris Chalondra Jovanka, seorang gadis cantik dengan kehidupan yang tampak biasa. Namun, ada satu hal yang membuat hari-harinya selalu penuh warna-kehadiran seorang cowok y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• SELAMAT MEMBACA •
°°°°
Dengan tubuh yang terhempas ke permukaan lapangan, terdengar dentuman keras yang menggema. Ini bukan pertama kalinya ia terjatuh begitu saja di tengah latihan basket yang rutin ia jalani. Mengerahkan segenap tenaga, pemuda itu berusaha bangkit berdiri, namun usahanya seakan sia-sia belaka. Di bawah langit mendung yang mengisyaratkan hujan segera akan turun, ia terdiam dengan kepala tertunduk di tengah lapangan. Pemuda yang biasanya mampu bertahan berjam-jam dalam latihan basket, kini mungkin harus melepaskan kebiasaan itu.
Di tengah kesunyian lapangan basket yang sepi, isak tangis memecah keheningan. Kondisi tubuhnya yang mulai rapuh seolah menjadi tamparan kenyataan yang menyakitkan. Mungkin inilah saatnya ia harus mengubur impian besarnya untuk menjadi pemain basket terbaik. Lagi-lagi tubuhnya bergetar, menghantui di sore yang senyap ini. Mungkin saat ini pula, ia harus menerima kenyataan pahit mengenai penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Penyakit yang tak pernah terbayangkan akan menyerangnya, melumpuhkan setiap kekuatan yang telah ia bangun dengan keringat. Memikirkan hal ini membuatnya pecah dalam tangisan yang semakin menyayat, seolah seluruh harapan dan impiannya terkoyak begitu saja.
Sementara itu, di sisi lain lapangan, langkah seorang gadis terhenti ketika matanya menangkap sosok seorang cowok yang meringkuk di tengah lapangan. Meski gerimis mulai turun, cowok itu tampak tak bergeming dari posisinya. Rasa ingin tahu menuntun langkah sang gadis mendekat, hingga ia bisa menyentuh pelan pundak cowok tersebut. "Bara? Lo ngapain tidur di sini? Hujan ini loh!"
Namun, belum sempat cowok yang dipanggil Bara itu membalas ucapannya, kejadian mengejutkan pun terjadi. Tiba-tiba saja Bara kehilangan kesadaran dan tergeletak begitu saja di atas lapangan. Pemandangan mencengangkan itu sontak memicu kepanikan dalam diri sang gadis, membuatnya berteriak histeris, "BARA! ANJIR, LO KENAPA!"
Dalam sekejap, keheningan lapangan terganti dengan kepanikan. Gadis itu segera berlari mencari pertolongan, sementara pemuda yang bernama Bara itu terbaring tak berdaya, seolah nasib tengah mempermainkannya dengan kejam.
-0-0-0-0-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.