ventiquattro

803 170 16
                                        

• SELAMAT MEMBACA •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• SELAMAT MEMBACA •

°°°°°

Memang benar, kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan untuk hari esok. Tetapi tetap, Tuhan lah yang mengatur apa saja yang akan terjadi di hari esok.

Terbukti Iris yang niatnya mau healing sendirian tiba-tiba diikuti oleh mahluk halus mana lagi dia hidup. Ya, kalian bisa menebak siapa mahluk halus itu.

Entah mengapa kali ini dia tak membawa kerugian di dalam hidupnya. Malah Iris rasa, ia mendapatkan sebuah keuntungan dengan menyuruh dia membawa barang-barang yang sebelumnya udah gue siapin.

Dia, si Bara. Yang kini tengah bermain bersama anak-anak panti. Bahagia, ya satu kata itu yang Iris sadari ketika mengamati cowok itu. Dalam hal ini, bukan dia yang bahagia ada cowok itu. Tetapi raut wajah Bara terlihat jelas begitu bahagia, raut wajah yang selama ini belum Iris liat dari cowok itu.

Biasa, efek dari adu mulut ketika saling bertemu. Detik selanjutnya Iris memilih untuk menepis pikirannya.

Ia memilih untuk menghampiri mereka yang tengah bermain bola. "Istirahat dulu yuk, ini kakak bawain jajan buat kalian!" ujar Iris dengan kedua tangan yang dipenuhi kantong kresek.

Seketika itu juga mereka yang bermain langsung menghampiri Iris dengan begitu ceria. Gadis itu tersenyum tipis melihat respon mereka yang begitu semangat, bahkan saking semangatnya ada yang saling berebutan.

"Kak Iris, aku belum kebagian jajannya," adu seorang gadis mungil dengan rambut yang ditali ala pony style.

Iris yang mendengar itu sedikit terkejut. Pasalnya ia merasa melebihkan camilan untuk ia bawa ke lapangan. Lalu Iris langsung memastikan lagi, dan benar kedua kreseknya yang semula full menjadi tak ada isinya sama sekali.

Iris memegang pundak gadis itu dan berniat mengambilkan terlebih dahulu di ruang makan milik panti. "Sebentar ya, kakak amb-"

"Nih, buat kamu."

Ucapan Iris seketika terpotong ketika sebuah coklat batang terarah pada gadis mungil itu. Kedua mata gadis cantik ini seketika melebar begitu saja, menandakan ia senang mendapatkan sebuah coklat. "Yeay. Terima kasih, Kak Bara!"

Selepas kepergian gadis mungil itu, Iris menoleh ke arah Bara. "Pantes kurang, lo ambil ya! Ngaku!"

Bara berdecih mendengar ucapan Iris. "Gak usah ngaco! Itu gue beli sendiri. Murni duit gue."

"Masa sih? Tapi kok bisa jajannya kurang, padahal udah gue lebihi deh," cibir Iris.

Bara mengendikkan kedua bahunya. Tapi memang benar adanya, Bara tak mengambil jajanan yang Iris maksud dan coklat itu murni ia beli sendiri.

"Kapan-kapan kalau lo kesini lagi ajakin gue, Ris."

Ucapan Bara seketika membuat Iris memutar kedua bola matanya. "Ngapain ngajak lo lagi, males."

"Gue serius, Ris."

"Gue juga serius kali, Bar. Males ngajak lo."

Tiba-tiba saja Bara menghela napasnya yang terdengar begitu berat.

"Ini aneh, tapi beneran yang gue rasain sekarang, gue nyaman dan mungkin ngerasa bahagia juga disini."

-0-0-0-0-

14 April 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14 April 2023

SSS2; Star of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang