Mereka semua berusaha untuk menjauhkan kita berdua, aku tidak tahu kenapa mereka melakukan itu.
•••Cantika menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan, matanya memberat karena semalam streaming film romance yang ia tunggu-tunggu.
Cantika merasakan jika kursi di sampingnya bergeser, ia mencoba tidak peduli karena dirinya sangat mengantuk pagi ini.
"Masih pagi loh."
Cantika menegakkan tubuhnya, wajahnya tampak sayu karena menahan kantuk. Rian tertawa kecil melihat wajah Cantika, wajah yang nampak sayu dan mata memerah karena mengantuk.
"Gue ganggu ya?"
Cantika menggeleng, "kenapa?" tanyanya dengan suara pelan.
"Gue ganggu nih, gue pindah dulu deh. Gak enak mintanya."
"Apa?"
Rian tersenyum tidak enak, "liat tugas Bahasa Indonesia dong, gue beloman."
Cantika mengangguk, ia mengambil buku tugas yang berada di kolong meja pada Rian.
"Balikin ya."
Rian mengangguk, "makasih nih, sorry banget ganggu waktu tidur lo."
"Hm."
Rian beranjak dari kursi Nabila, "sorry, gue pinjem dulu."
"Hm."
Cantika kembali menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan saat Rian pergi menuju mejanya.
Bunyi berderit dari samping membuat Cantika tanpa sadar menghela napas.
"Begadang Tik?"
Suara milik Nabila menginterupsi kesadaran Cantika yang tinggal setengah.
"Hm."
"Ngapain aja lo?"
"Hm."
Nabila mendengus, ia lebih memilih memainkan ponselnya daripada menganggu Cantika yang sedang mengantuk.
"Hai Tar," sapa Nabila.
Tara tersenyum manis, matanya melirik ke arah Cantika yang tertidur, "ngantuk banget kayanya."
Nabila menatap ke arah Cantika sekilas, ia mengangguk, "begadang kayanya."
"Ada kabar gembira loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bukan] Cinta Pertama
Teen Fiction[COMPLETED] Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir. Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati. Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...