✨ Part 41

1.5K 157 7
                                    

Ada sedikit keraguan saat kamu jujur, karena aku sedang menjaga hati ini agar tidak kembali sakit.
•••

Cantika melangkahkan kakinya dengan malas menuju kelasnya yang berada di lantai dasar, ia tidak percaya jika liburan panjang telah berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantika melangkahkan kakinya dengan malas menuju kelasnya yang berada di lantai dasar, ia tidak percaya jika liburan panjang telah berakhir.

Jujur saja, ia belum puas merasakan liburan kemarin. Rasanya sangat tidak rela jika liburan telah berakhir cepat.

"Eh." Cantika tersentak saat tiba-tiba seseorang menarik lengannya.

"Lo duduk sama gue, gak ada yang pas dihati gue buat jadi teman sebangku." Davina menarik lengan Cantika.

Cantika menatap Davina bingung, "kita sekelas lagi?"

Davina mengangguk, "iya, padahal gue bosen sekelas sama lo."

Cantika mendengus, "gak usah duduk sama gue."

"Ya elah, baper amat sih." Davina menarik lengan Cantika untuk duduk. Ia menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Cantika. "Lo tau darimana kalau kelas lo mipa3?!"

"Nabila."

Davina menganggukan kepalanya, "rajin amat dia." Ia mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Nabila di kelas mana?"

Davina meenatap ke arah Cantika, tangannya sibuk merapikan rambutnya yang berantakan, "samping."

"Mipa4?"

"Hm." Davina menganggukan kepalanya. "Nita juga."

Cantika menganggukan kepalanya, ia menatap ke arah Putra dan Alvin yang memasuki kelas.

Ia menatap ke arah Davina, "kita sekelas lagi sama mereka berdua?" tunjuknya ke arah Putra dan Alvin.

Davina menatap ke arah Putra dan Alvin, ia menganggukan kepalanya, "padahal setiap pagi, siang, sore, malem. Gue berdoa biar gak sekelas sama mereka lagi, doa gue gak terkabul."

"Lah kita sekelas lagi?!" Alvin menggelengkan kepalanya saat melihat Cantika dan Davina, ia menatap ke arah Putra. "Put, sekelas lagi kita sama mereka."

Alvin menatap ke arah Davina dan Cantika, "padahal diriku bosan sekelas sama kalian, apalagi Davina."

Davina memelototkan matanya, "gue apalagi!! Pokoknya lo harus jaga jarak aman dari gue!! Bisa-bisa gue kena rabies dua tahun sekelas sama lo!!"

"Bilang aja lo gak mau terpisahkan dari gue." Alvin melangkahkan kakinya menuju meja paling belakang. "Put duduk sama gue, gue dipojokan."

[Bukan] Cinta Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang