Semakin lama kamu semakin tidak tergapai. Aku harap ini hanya sementara dan kita kembali seperti awal lagi.
•••Rian menatap lapangan outdoor yang dipenuhi oleh kakak kelas yang sedang berolahraga. Matanya melihat ke arah bawah, menatap kegiatan yang dilakukan oleh siswa siswi dari lantai empat.
"Yan."
Rian menoleh singkat ke arah Putra, lalu matanya kembali menatap ke arah bawah.
"Hm."
"Ke kantin yuk, laper nih."
"Gak."
Putra mendengus, "ALVIN!! KE KANTIN YUK!!"
"GAK AH!! GAK DIJAJANIN!!"
Putra berdecak sebal, ia melangkahkan kakinya keluar kelas menuju lantai tiga. Lebih baik ia mengajak Lyla untuk ke kantin bersama.
Cantika keluar dari kelas, di tangannya terdapat bungkus makanan ringan yang ingin ia buang.
"Yan?"
Rian melirik Cantika sekilas, "kenapa?"
Cantika berdehem, "lo marah sama gue?"
Rian menatap Cantika sepenuhnya, "marah?"
Cantika mengangguk, "iya."
"Gak."
Cantika terdiam, "oh." Ia membalikkan tubuhnya, melangkahkan kakinya ke dalam kelas.
Rian menghembuskan napasnya pelan, ia melirik ke arah pintu kelas. Dagunya ia sandarkan di pembatas balkon.
"Yan."
Rian menoleh, "ya?"
"Ke bawah," ucap Tara.
Rian mengangguk, ia langkahkan kakinya mengikuti Tata ke ruang OSIS. Akhir-akhir ini dirinya disibukkan dengan urusan OSIS.
•••
Nabila mencabut earphone yang terpasang dikedua telinganya. Matanya melirik ke arah Cantika yang sibuk membaca novel."Tik."
"Hm."
"Gue mau nanya."
Cantika menghentikan acara membacanya, "tanya apa?"
"Gue liat lo sama Rian itu agak akrab, sejak kapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bukan] Cinta Pertama
Teen Fiction[COMPLETED] Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir. Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati. Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...