Aku berusaha menjaga jarak dari kamu, tapi kamu berusaha mendekat. Apa kamu lupa? Ada seseorang yang harus kamu jaga hatinya dan itu bukan aku, tapi dia.
•••Langit senja yang tertutup oleh awan hitam membuat semua murid gelisah. Tanda hujan akan turun dengan deras terlihat sangat nyata.
Angin mengalun kencang, langit juga semakin menggelap. Rintik-rintik hujan perlahan turun membasahi bumi.
Membuat semua murid mengeluh karena bel pulang baru saja berbunyi saat hujan turun.
Tara melangkahkan kakinya di koridor sekolahnya dengan tangan yang sibuk mengetikkan sesuatu pada ponselnya.
Ia duduk di kursi panjang depan sekolah, melirik sekitarnya yang tampak ramai.
Tara mengangkat kepalanya saat dirasa seseorang duduk di sampingnya, ia mengerutkan dahinya bingung saat melihat Acha yang tersenyum manis ke arahnya.
"Halo Tara."
Tara mengerutkan dahinya, menganggukan kepalanya pelan membalas sapaan Acha.
Acha mendengus, "sombong amat sih, gue kan nyapa lo. Bukannya di bales."
"Hai."
Acha berdecak, "bodo amat lah." Ia melirik sekitarnya, lalu menatap ke arah Tara yang sibuk dengan ponselnya. "Lo sendirian?"
Tara menatap ke arah Acha, menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan perempuan itu.
"Rian mana?"
Tara mengedikkan bahunya tak tahu, ia melirik sinis ke arah Acha yang masih berharap lebih dengan Rian.
Acha tertawa saat melihat lirikan sinis dari Tara, "lo kok kayanya gitu banget sih sama gue?! Emang gue kenapa?!"
"Lo kan masih berharap lebih sama Rian, padahal Rian udah punya pacar." Tara berdecak sebal saat mendengar tawa Acha. "Gak tau diri banget sih."
Acha semakin tertawa keras, "lo bilang gue gak tau diri?!"
Tara mengerutkan dahinya bingung saat melihat Acha yang tertawa keras. Padahal tidak ada yang lucu dari obrolan mereka tadi.
Ia menatap aneh ke arah Acha yang masih tertawa, "lo gila."
Acha berdehem, menatap tajam ke arah Tara, "lo harus tau sesuatu, pasti lo gak akan percaya ini."
Tara mengerutkan dahinya bingung, "apa?"
Acha tersenyum sinis, ia berdiri dari posisinya. Merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertiup angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bukan] Cinta Pertama
Teen Fiction[COMPLETED] Ketika waktu berputar begitu cepat, rasanya ia tidak rela saat masa-masa bahagianya berakhir. Waktu dan takdir bekerja sama atas kisah mereka, mempermainkan perasaan begitu saja sesuka hati. Menerbangkan hati dengan rasa bahagianya, la...