"Aku bahagia pernah memiliki kamu dan bertemumu lagi walau aku tak bisa memilikimu lagi"
-Adrian Sean Ferdinansyah-
*********************************Hari ini Dean akan menepati janjinya. Ya, dia akan memberi tahu semuanya kepada Sasha. Padahal ia sudah berjanji kepada Adrian untuk tidak memberitahukannya, tapi menurutnya Sasha harus tahu karena ini juga bersangkutan dengan dirinya.
Dean membawa Sasha ke taman ke tempat mereka dulu sering bermain dan baru mereka kunjungi tiga hari yang lalu.
"Lo mau ngasih tau gue apaan si?"tanya Sasha bingung.
"Sebenernya ini rahasia gue sama Adrian..But gue rasa lo juga harus tahu karena ini menyangkut lo juga"ucap Dean membuat Sash semakin bingung.
"Rahasia lo sama Adrian?"tanya Sasha. Dean mengangguk.
"Sebenernya Adrian belum meninggal"ucap Dean.
"Ha?Belum meninggal?"tanya Sasha tak percaya.
"Iya..Sebenernya kecelakaan itu gak pernah terjadi dan makam itu bukanlah makam Adrian"lanjut Dean.
"Kenapa dia pura pura mati?Dan sekarang dia tinggal dimana?"tanya Sasha lagi.
"Dia gak mau lo sedih gara gara dia"Dean tersenyum penuh arti.
"Justru dengan dia begitu dia malah buat gue sedih"tentang Sasha.
"Sha,dia itu sakit"raut wajah Dean mulai berubah.
"Sakit?Sakit apa?"tanya Sasha tak percaya.
"Adrian didiagnosa terkena penyakit kanker dan dia harus berobat ke luar negeri..."jelas Dean.
"Tapi kenapa dia gak jujur sama gue?Kenapa dia malah bohongin gue?"Sasha sudah tidak bisa menahan tangisnya. Ia tak menyangka orang yang selama ini ia sayang masih hidup dan sedang merasakan sakit.
"Dia gak mau terlihat lemah di depan lo..Dia mau lo bahagia tanpa harus mikirin sakit yang dia rasain..Dia gak mau ngebebanin pikiran lo dengan penyakitnya"Dean menitikan air matanya. Ia juga tidak mau melihat Sasha yang terus bersedih karena kepergian Adrian.
"Tapi kenapa harus pura pura kecelakaan dan meninggal?Kenapa gak bilang dia mau pindah ke luar negeri?"Sasha masih terisak. Ia merasa Adrian telah menghianatinya.
"Keadaan dia gak memungkinkan buat ketemu dan ngomong sama lo..Sebelum dia pergi ke luar negeri, keadaannya udah parah dan dia juga udah gak sadar"jawab Dean mencoba memberi penjelasan.
"Apa sekarang dia baik baik aja?"tanya Sasha.
"Dia mulai membaik..Sel kanker yang ada ditubuhnya tinggal 10% dan kemungkinan dia bakal sembuh total"jawab Dean.
Sasha tersenyum. Ia berharap bahwa Adrian akan cepat kembali dan membantunya menyelesaikan masalahnya yang bertubi tubi itu.
"Dia ada di negara mana?"tanya Sasha lagi. Ia tak pernah bosan jika membahas tentang Adrian dan dia akan terus penasaran.
"Dia udah di Indonesia..Dia juga udah rawat jalan tapi emang masih harus kontrol"jawab Dean.
"Kita ke rumahnya sekarang"ucap Sasha sarkastik.
Dean mengangguk, lalu berjalan ke arah mobilnya yang ia parkir tak jauh dari taman. Sasha mengikuti Dean dari belakang. Perasaannya berkecamuk, ia tak mengerti apa yang sedang ia rasakan. Di satu sisi ia sangat merindukan Adrian namun disisi lain hati kecilnya berkata bahwa ia mulai mencintai Devano. Namun ia masih ragu karena sikap Devano yang membuat hatinya sakit. Semenjak kejadian itu, Sasha tak pernah kembali ke apartemen Devano ataupun ke rumah orang tuanya. Ia memilih tinggal di apartemennya untuk sementara dan hanya Dean dan Rival yang tahu tempat ia tinggal sekarang. Urusan acara sekolahnya dan Devano tempo hari berjalan dengan lancar dan pemenangnya adaah sekolah Sasha. Ia merasa bangga dengan teman temannya itu karena dapat mengalahkan sekolah Devano yang bisa dibilang sekolah internasional favorit di kotanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boy
Genç KurguWARNING! KETIKAN DAN ALUR MASIH BERANTAKAN DAN AKAN DI REVISI SETELAH CERITA SELESAI! SEMOGA KALIAN SUKA:))) "Mama sama papa apa-apaan si kok main jodohin aku gitu aja?Aku kan masih SMA ma, pa" -Raishya Gabriella Danishra- "Ortu gue gak salah ni? M...