Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Sasha karna hari ini ia melakukan banyak kegiatan termasuk mengurusi pernikahannya yang tinggal 3 hari lagi.Walaupun tidak terlalu sibuk mengurusi pernikahannya karna semuanya sudah diurus oleh mama dan calon mama mertuanya,tapi ia tetap harus fitting dan mengecek segala persiapan.
Sedangkan Devano,Sasha tidak mempedulikannya dan kalau dari berita yang ia dengar dari Khanza,Devano baru saja jadian dengan Tifanny,teman sekelasnya.
Keesokan harinya Sasha bangun pukul 4 tepat,ia memang sengaja bangun lebih awal agar bisa menikmati udara pagi yang sangat sejuk.Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi, Sasha sudah siap dengan seragam sekolahnya dan kini ia sedang membaca novel di taman belakang rumahnya.
"Sha,kamu lagi ngapain?"tanya Anita menghampiri Sasha,lalu duduk di sebelahnya.
"gak lagi ngapa ngapain kok ma"jawab Sasha lalu menatap mamanya sekilas.
"gak nyangka ya,anak mama udah dewasa"ucap Anita lalu mengelus pucuk kepala Sasha.
"maksud mama?"tanya Sasha bingung.
"ya kamu kan sebentar lagi akan nikah"jawab Anita lalu tersenyum dan menatap Sasha penuh makna.
Sasha hanya diam mendengar ucapan mamanya tersebut,sedangkan Anita kini sudah beranjak dari duduknya dan kembali masuk ke dalam rumah.
*************************************************
Suasana sekolah Sasha sangat ramai,karna hari ini adalah gladi bersih acara pertandingan antara sekolahnya dengan ZIHS a.k.a sekolah Devano.Sasha yang ialah sang ketua OSIS,kini sedang sibuk mengurusi persiapan acara dan tadi ia juga melihat Devano bersama kekasihnya,Tifanny.
"Sha,lo dipanggil Devano tuh"ucap Khanza menghampiri Sasha yang sedang beristirahat di kantin.
"mau ngapain dia?"tanya Sasha datar.
"katanya si mau ngomong sesuatu"jawab Khanza.
"suruh dia kesini"perintah Sasha dingin dan Khanza tidak bisa menolak karna jika Sasha sudah memerintah,tidak akan ada orang yang mampu menentangnya.
Tak lama kemudian,Devano datang bersama Tifanny.Sasha hanya memainkan handphonenya sampai akhirnya Devano yang memulai pembicaraan.
"Sha"ucap Devano.
"ya"jawab Sasha singkat tanpa memalingkan wajahnya dari handphone.
"gue mau ngomong serius"ucap Devano dingin.
"yaudah ngomong aja"jawab Sasha datar.
"ini serius Raishya"ucap Devano sedikit membentak.
"gue juga gak bercanda Devano"ucap Sasha tak mau kalah.
"udah udah,kalian apa apaan si"Khanza melerai Sasha dan Devano yang kini saling tatap namun dengan tatapan sinis.
"sayang kamu ngapain si nyamperin si cewe kampungan ini"ucap Tifanny sambil menunjuk nunjuk Sasha.
Sasha yang merasa tersinggung oleh perkataan Tifanny segera bangkit dari duduknya dengan wajah yang memerah pertanda amarahnya mulai naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boy
Teen FictionWARNING! KETIKAN DAN ALUR MASIH BERANTAKAN DAN AKAN DI REVISI SETELAH CERITA SELESAI! SEMOGA KALIAN SUKA:))) "Mama sama papa apa-apaan si kok main jodohin aku gitu aja?Aku kan masih SMA ma, pa" -Raishya Gabriella Danishra- "Ortu gue gak salah ni? M...