Tak Ingin

3.2K 127 7
                                    

Seorang gadis muda berwajah western itu kini sedang berjalan di koridor menuju Ballroom hotel keluarga Widjaya. Dengan undangan palsu yang ia buat, gadis itu dapat memasuki Ballroom hotel yang penjagaannya sangat ketat itu.

Saat ia memasuki Ballroom, ia melihat Devano dan Sasha beserta seorang bayi yang berada di atas panggung. Pemandangan itu semakin membuatnya geram dan ingin menghancurkan keluarga kecil itu.

"Berhenti! Semua ini bohong"teriak gadis itu membuat para tamu undangan langsung menoleh ke arahnya. Sedangkan Sasha dan Devano menatap gadis itu dengan tatapan kaget sekaligus bingung.

Gadis itu mendekat kearah panggung namun sebelum ia sampai di atas panggung beberapa bodyguard keluarga Widjaya menangkapnya dan membawanya keluar Ballroom hotel dengan kasar.

Para bodyguard itu membawa sang gadis ke sebuah kamar di lantai teratas lalu menguncinya dan menjaganya di depan pintu.

Sementara itu acara di Ballroom tetap dilanjutkan dengan penjagaan yang lebih ketat dari security maupun bodyguard keluarga Widjaya.

"Maaf tadi terjadi sedikit kesalahan, tapi sekarang kita lanjutkan acaranya. Jadi tujuan kami berdua mengundang anda sekalian selain sebagai acara kumpul keluarga adalah untuk memperkenalkan putra pertama kami, Arjuna Dirgantara Widjaya"lanjut Sasha sontak membuat para tamu undangan heboh dan berbisik.

"Tapi bagaimana bisa kalian mempunyai anak disaat umur pernikahan kalian saja baru menginjak usia 6 bulan, dan selama ini berita kehamilan Sasha juga tak pernah terdengar?"tanya seorang paman Adrian, Wisnu Aditama.

"Arjuna memang bukan anak kandung kami, kami mengadopsinya dari sebuah panti asuhan yang kami kunjungi beberapa bulan lalu. Kami mengadopsinya karena kami merasa jatuh cinta dengan Arjuna"jawab Devano dengan sedikit kebohongan yang ia ucapkan. Ia tak ingin jika ia mengatakan cerita yang sebenarnya, anggota keluarganya akan menentang keputusannya mengingat asal usul Arjuna yang tidaklah jelas.

"Apa nanti anak itu akan memimpin perusahaan keluarga Widjaya?"pertanyaan ini dilontarkan oleh sepupu Devano, Calvin.

"Kami akan bersikap adil kepada semua anak kami nantinya, dan sekalipun Arjuna tidak memimpin perusahaan keluarga Widjaya nantinya kami akan memberinya wewenang untuk memimpin perusahaan lainnya"jawab Devano yakin.

"Apa ada yang ingin bertanya lagi?"kini Sasha yang bersuara. Semua tamu menggeleng.

"Baiklah karena tidak ada lagi yang berbicara, kami akhiri acara ini dan bagi para tamu undangan silahkan menikmati hidangan yang telah kami sediakan. Terima kasih"akhir Sasha lalu menuruni panggung diikuti oleh Devano yang menggendong Arjuna.

Setelah menuruni panggung mereka disambut oleh kedua orang tua serta beberapa kerabat terdekat yang sudah siap untuk menginterogasi mereka berdua.

"Sasha, Devano, kami mau berbicara penting dengan kalian"ucap Zach tegas yang dibalas anggukan oleh keduanya.

Mereka memilih meja di ruang VIP sebagai tempat mengobrol mereka karena mereka tak ingin kalau pembicaraan mereka didengar oleh tamu undangan lain.

"Sejak kapan kalian mengadopsi Arjuna?"tanya Zach mulai bertanya.

"Sejak empat bulan yang lalu, pa"jawab Devano dengan tenang.

"Kenapa kalian baru mengabari kami sekarang? Setelah kalian merawat Arjuna selama empat bulan"kini Sisil ikut buka suara.

"Maaf ma tapi kita sengaja gak kasih tahu kalian dari awal karena kami mau kasih kalian surprise dan kita juga mau belajar mandiri dengan ngurus Arjuna tanpa bantuan siapapun"Sasha menunduk. Jujur ia takut jika kedua orang tua dan mertuanya akan memarahinya habis-habisan karena tindakannya yang sangat gegabah dan tidak memberitahu mereka terlebih dahulu.

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang