Valentine#1

4.9K 162 1
                                    

Cinta itu tidak memandang seberapa cantik wajahmu tetapi seberapa tulus hatimu.
-Devano Adrian Widjaya-

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari ini adalah hari kasih sayang atau orang-orang menyebutnya sebagai hari valentine. Biasanya di hari valentine orang-orang yang sudah mempunyai pasangan akan merayakannya dengan berkencan. Rencananya hari ini Devano akan merayakan hari valentine bersama Sasha. Sasha memang sudah sadar sejak satu bulan  yang lalu dan kini ia Sasha juga sudah dapat melihat walau pandangannya masih kabur. Namun Sasha belum di perbolehkan pulang oleh dokter yang merawatnya karena ia masih perlu pengawasan dari dokter.

Sejak Sasha sadar Devano dengan setia menjaga dan membantunya. Setiap hari Devano rela tidur di sofa rumah sakit demi menjaga Sasha. Devano benar-benar membuktikan cintanya. Sasha merasa beruntung mempunyai suami seperti Devano yang mau menemaninya dikala senang maupun susah walaupun saat itu hubungan mereka berada diambang kehancuran. Namun saat ini mereka terlihat baik-baik saja seolah tak pernah terjadi masalah.

"Dev,hari ini hari apa si?"tanya Sasha.

"Hari ini hari Rabu, emang kenapa Sha?"jawab Devano.

"Baru hari rabu ya? Gue pikir udah hari Jum'at"ujar Sasha lesu.

"Emang kenapa? Kok lo pengen cepet-cepet hari Jum'at?"tanya Devano bingung.

"Kan hari Jum'at gue udah dibolehin pulang"jawab Sasha lesu.

"Lo pengen cepet pulang ya?"tanya Devano.

"Iyaa,gue pengen jalan-jalan bosen di rumah sakit terus"jawab Sasha.

"Hari ini jalan-jalan mau?"tawar Devano.
Sasha tersenyum lebar membuat Devano ikut tersenyum.

"Mau mau"jawab Sasha antusias.

"Giliran jalan-jalan aja langsung semangat"cibir Devano lalu mengacak rambut Sasha.

"Iii Devano berantakan tau rambut gue"protes Sasha membuat Devano tertawa.

"Nanti gue sisir lagi, sekarang lanjut makan yaa"ucap Devano lalu kembali menyuapi Sasha.

-Ma Boy-

Pukul 13.00 waktu Paris, Devano sudah berada di sebuah kafe yang tak jauh dari rumah sakit tempat Sasha dirawat. Ia sedang menunggu ketiga sahabat Sasha, siapa lagi kalau bukan Adeline, Dio, dan Manuel. Tadi pukul 11.00 Devano sudah menghubungi mereka untuk membantunya menyiapkan kejutan untuk Sasha. Ia juga telah menghubungi dua sepupu wanitanya yang tinggal di Paris. Rosalie dan Giselle.

Dari arah pintu kafe terlihat tiga orang remaja sedang berjalan memasuki kafe diikuti kedua gadis dibelakangnya. Mereka adalah Adeline, Dio, Manuel, Rosalie, dan Giselle. Devano yang melihat kedatangan lima orang yang ditunggunya langsung melambaikan tangannya ke arah mereka. Rosalie dan Dio yang melihat lambaian tangan Devano langsung mengajak yang lain menuju ke arah Devano.

"Hai Dev, how are u?"sapa Rosalie sambil memeluk Devano.

"Lilie jangan memeluk Dev seperti itu, ia sudah ada yang punya"peringat Giselle.

"Oh sorry"ucap Lilie merasa bersalah lalu melepas pelukannya.

"It's ok. Oh iya Lilie, Giselle perkenalkan mereka ini sahabat istri gue. Yang ini Adeline, ini Dio, dan ini Manuel"ucap Devano memperkenalkan ketiga sahabat istrinya itu kepada Lilie dan Giselle.

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang