Masa Lalu

7.1K 316 5
                                    

Pag ini Devano dan Sasha akan jogging bersama di taman komplek rumah mereka.Sejak kejadian waktu itu,Devano dan Sasha memang menjadi lebih dekat namun terkadang Sasha tidak merespon Devano karna ia tak mau dianggap orang ketiga di hubungan Devano dan Tifanny.

Sedangkan hubungan Devano dan Tifanny kini sedang memburuk,semua karna Tifanny yang terlalu posesif dan Devano sangat tidak menyukai sifat Tifanny tersebut.

"assalamualaikum"ucap Devano sambil mengetuk pintu rumah Sasha.

Tak lama kemudian,Sasha keluar dengan jogger dan kaos hitamnya.

"udah siap?"tanya Devano lalu melirik Sasha.

"udah dongg..yukk,nanti keburu siang"ajak Sasha lali berlari dan disusul oleh Devano.

Sesampainya di taman,Sasha dan Devano memutuskan untuk duduk sebentar karna tadi mereka sudah lari dari rumah Sasha.

"Sha,sebenernya gue mau cerita sama lo"Devano mengawali pembicaraan.

"mau cerita apa,Dev?"tanya Sasha lalu menatap Devano sekilas.

"tapi ini ada hubungannya sama Tifanny"Devano lalu mengubah posisi duduknya menghadap Sasha.

"cerita aja kali,Dev"ucap Sasha.

"hmm..jadi gini..sebenernya gue jadian sama Tifanny itu terpaksa"Devano memulai cerita.

"ha?maksud lo terpaksa gimana,Dev?gue gak ngerti"ucap Sasha bingung.

"jadi..dulu gue punya pacar yang sangat gue sayang,namanya Diana..dia perempuan yang cantik,manis,dan penyayang..tapi...sayangnya dia punya penyakit cancer..dan di akhir hidupnya dia baru ketemu adik kembarnya yang selama ini terpisah,dia itu Tifanny...Diana dan Tifanny itu anak yatim piatu dan mereka udah gak punya siapa siapa lagi selain tantenya yang di Amerika..dan Diana nitipin Tifanny sama gue..dan Diana mau gue sama Tifanny itu menikah..tapi gue belum siap...karna sampai saat ini belum ada yang bisa gantiin sosok Diana dalam hidup gue..sekalipun Tifanny,kembarannya..jujur sikap Diana sama Tifanny itu beda 180 derajat..Diana itu orangnya lemah lembut dan mandiri..sedangkan Tifanny dia keras kepala dan manja banget..tapi untuk sekarang gue milih buat jalanin amanat Diana dulu sampai nantinya gue udah menemukan cinta sejati gue"cerita Devano panjang lebar.

"kalo nanti lo udah nemuin cinta sejati lo?dan kalo itu bukan Tifanny gimana?"tanya Sasha.

"ya gue bakal tinggalin Tifanny dan hidup sama cinta sejati gue"jawab Devano.

"Dev,lo gak boleh gitu..bagaimanapun juga Tifanny itu pasangan lo masa lo mau tinggalin dia gitu aja..gue ngerti lo emang gak cinta sama Tifanny..tapi seenggaknya hargai dia..kaya lo menghargai Diana"nasehat Sasha.

"tapi Sha,gue gak bisaa..setiap gue liat Tifanny gue merasa benci sama dia..walaupun dia itu kembarannya Diana..gue tetep gak bisa memperlakukan dia kaya Diana..karna gue cuma cinta sama Diana"bantah Devano.

"Dev,Tifanny juga perempuan..dia juga punya rasa cinta dan sakit..lo gak bisa memperlakukan dia semau lo Dev,dia manusia..bukan robot"ucap Sasha menasehati.

"oke..akan gue cobaa"ucap Devano pasrah.

"tapi...gue cintanya sama lo"batin Devano.

"yaudah mending sekarang kita pulang..udah mendung juga..takut ujan"ajak Sasha lalu dibalas anggukan Devano.

Sesampainya di rumah Sasha,Devano mampir sebentar dan mengobrol dengan Anita sedangkan Sasha ia langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri.Setelah membersihkan diri,Sasha lalu turun dan menghampiri mamanya yang sedang mengobrol dengan Devano.Sasha sempat menguping pembicaraan Anita dan Devano.

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang