Devano kemana?

2.9K 141 8
                                    

Bakal dilanjut setelah 50 vote👌❤️

Sudah seminggu ini suhu tubuh Arjuna naik-turun, dan tentu saja itu membuat  Sasha dan Devano menjadi khawatir dibuatnya. Kini Devano dan Sasha sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sejak awal perjalanan, Arjuna terus saja menangis dan tak mau lepas dari gendongan Sasha.

"Anak papa manja banget sii"ujar Devano gemas sambil mencubit pipi Arjuna, membuat Arjuna yang hampir tertidur kembali menangis.

Sasha yang geram lantas memarahi Devano. "Dev!! Lo tuh gak bisa diem banget si! Bisa gak lo fokus nyetir aja, gak usah ganggu Juna? Tadi dia udah hampir tidur tau".

"Hehe. Maaf Sha,gue fokus nyetir aja deh gak ganggu Juna lagi"

"Ck,kalo gini kan jadi gue yang repot"

-Ma Boy-

Sesampainya di rumah sakit, mereka bertiga langsung menuju lantai 3, tempat dimana ruangan dokter Lina berada. Sebelumnya, mereka sudah menghubungi dokter Lina dan pihak rumah sakit jadi mereka tak perlu menunggu antrian lagi.

"Sha,kayaknya gue gak bisa nganter lo pulang deh"ujar Devano saat mereka sedang menunggu lift.

"Kenapa? Lo ada urusan?"tanya Sasha.

"Hm,iya..Gue ada urusan sama temen-temen gue. Gapapa kan?"

"Yaudah gue si gak masalah asalkan pulangnya jangan terlalu larut"

"Makasih,Sha"ujar Devano.

Tak lama setelah perbincangan singkat itu selesai, pintu lift pun terbuka. Mereka bersama beberapa orang yang juga menunggu langsung masuk ke dalam lift.

Di lantai 3, mereka bertemu dengan suster yang biasa menemani dokter Lina. "Atas nama Arjuna kan? Silahkan masuk ke ruangan dokter karena sudah ditunggu oleh dokter Lina"ujar sang suster.

Sasha mengangguk lalu mengikuti langkah suster itu menuju ruangan dokter Lina.

"Halo cucu oma,kenapa lagi nih?"tanya dokter Lina ketika Sasha dan Juna memasuki ruangannya. Devano memang tidak masuk, ia memilih untuk menunggu diluar.

"Demam lagi nih omah, udah seminggu suhu tubuhnya naik turun terus"jawab Sasha menirukan suara anak kecil.

"Ututu kasiann..timbang dulu yuk"dokter Lina membawa Juna ke tempat timbangan berat badan untuk bayi.

"Turun satu kilo nih,makannya susah ya?"

Sasha mengangguk. "Iya dok makannya susah banget, sekalinya mau makan juga paling cuma beberapa suap. Minum susunya juga jarang. Gimana ya,dok,biar Juna jadi nafsu makan?"

"Kalo itu sih mungkin cuma karena mulutnya lagi pahit,jadi mungkin dia gak nafsu makan.Coba nanti kalo dia udah sembuh total tapi tetep gak nafsu makan,kamu bawa aja kesini lagi"jawab dokter Lina sambil memeriksa Juna dengan stetoskop.

Setelah selesai memeriksa tubuh Juna, dokter Lina kembali memberikan Juna kepada Sasha.

"Jadi gimana,dok?"tanya Sasha penasaran.

"Sepertinya Juna terkena gejala demam berdarah,nanti sepulang dari sini langsung diminumin obat ya. Kalau  sampai nanti malam demamnya belum turun langsung hubungi saya biar nanti bisa langsung cek darah"

"Gejala demam berdarah,dok?"

"Kamu gak usah khawatir,Sha,ini kan baru kemungkinan. Semoga nanti malam demam Juna sudah turun"ujar dokter Lina mencoba menenangkan Sasha.

"Yaudah,dok,kalo gitu Sasha pamit dulu"ujar Sasha lalu mencium punggung tangan dokter Lina.

"Hati-hati di jalan,Sha, jangan panik"

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang