50 vote baru lanjut ya guys👌
Sejak tadi pagi, Devano sudah diusik dengan pesan-pesan ancaman dari anggota geng motor yang sudah menjadi musuh bebuyutannya sejak beberapa tahun lalu.
Permusuhan itu dimulai ketika Devano dituduh mensabotase motor milik salah satu anggota geng motor tersebut sehingga anggota geng motor itu kalah dalam balapan.
Devano yang tidak terima dituduh seperti itu pun menghampiri dan menghajar anggota geng yang memfitnahnya itu hingga babak belur.
Sebenarnya Devano sudah tidak mengikuti balapan liar lagi sejak ia menikahi Sasha, dan ia juga sudah berjanji dengan dirinya sendiri bahwa ia akan menjauhi dunia masa lalunya itu.
Bukan hanya Devano yang sering mengikuti balapan liar, tetapi kelima sahabatnya pun sering mengikuti balapan liar bahkan sampai saat ini.
"Berisik banget sih hp lo,Dev."protes Faga yang duduk di sebelah Devano.
"Tau lo,Dev, kedengeran Pak Ardhi mampus dah lo,"sahut Randy yang duduk di depan Devano.
"Dari siapa,sih? Sasha?"tanya Zivan.
"Bukan. Ini dari geng motor yang waktu itu kita ributin,"
"Maksud lo geng motor yang ketuanya anak sekolah sebelah? Yang ketuanya Haykal itu bukan,sih?"tanya Faga sambil mencoba mengingat.
"Yaps, dia ngajakin balapan lagi padahal kan gue udah tobat dari yang gitu-gituan,"
"Gak usah ditanggapin,elah,"ujar Faga.
"Ya makanya daritadi gue diemin doang,"
"Matiin aja, nanti kedengeran Pak Ardhi mampus dah lo,"
Devano meraba laci mejanya untuk meraba ponselnya yang ia letakkan di dalam sana, setelah berhasil meraih ponselnya ia langsung menekan tombol off dan setelahnya layar ponselnya berubah menjadi warna hitam.
-Ma Boy-
Bel istirahat berbunyi, Devano dan kelima sahabatnya langsung menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.
Sesampainya di kantin, mereka terbagi menjadi dua; Sultan, Faga, dan Randy menuju pojok kantin, sedangkan Devano, Zivan, dan Galang memesan makanan dan minuman untuk mereka berenam.
Saat mereka sedang duduk-duduk santai sambil menikmati makanan masing-masing, Devano merasa ada seorang adik kelas yang memperhatikan mereka dari jauh. Terlihat seperti ingin mendekat namun terlalu takut.
Randy selaku ketua geng dan yang paling tua diantara mereka berinisiatif untuk menghampiri adik kelasnya itu.
"Kenapa?"tanya Randy tanpa basa-basi.
Adik kelas yang sejak tadi memperhatikan mereka itu terkejut ketika melihat Randy yang sudah berdiri di hadapannya.
"Hm, anu kak, maaf. Ini saya cuma mau kasih surat ini, ini titipan dari anak-anak sekolah sebelah,"jawab adik kelas yang menurut name tag yang terpasang dibajunya bernama Raffi.
"Oh oke, dan sekarang lo boleh pergi. Ingat, jangan sekali-kali lo liatin gue dan temen-temen gue lagi!"ancam Randy. Raffi mengangguk, dan dengan ketakutan ia berlari menjauhi Randy dan kawan-kawannya.
Setelah memastikan bahwa adik kelasnya itu telah benar-benar pergi, Randy kembali ke tempatnya dengan membawa sebuah surat yang dibungkus oleh amplop berwarna putih.
Melihat sesuatu yang dibawa Randy, Devano dan kawan-kawan menjadi penasaran dan bertanya.
"Itu apaan,Ran? Dari si adkel tadi?"tanya Faga penasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boy
Fiksi RemajaWARNING! KETIKAN DAN ALUR MASIH BERANTAKAN DAN AKAN DI REVISI SETELAH CERITA SELESAI! SEMOGA KALIAN SUKA:))) "Mama sama papa apa-apaan si kok main jodohin aku gitu aja?Aku kan masih SMA ma, pa" -Raishya Gabriella Danishra- "Ortu gue gak salah ni? M...