Bintang

4K 147 2
                                    

"Semua orang pantas bahagia, termasuk kamu dan aku. Dan aku harap kita bakal bahagia sama-sama selamanya"

Ucapan Adrian beberapa tahun lalu kembali terngiang di kepala Sasha. Entah mengapa beberapa hari terakhir ia sering memimpikan Adrian. Jujur ia rindu dengan mantan kekasihnya itu namun ia tak bisa melakukan apa-apa untuk menghubunginya karena hp nya yang rusak terlindas mobil saat kecelakaan itu terjadi, membuat semua kontak di hp lamanya hilang begitu saja.

Sasha merasa sangat kesepian mengingat ia yang tinggal sendirian di Paris. Awalnya ia ingin menghubungi Devano tetapi karena ia tak ingin menganggu istirahat Devano yang sudah menjaganya selama ia sakit, Sasha langsung mengurungkan niatnya. Seluruh keluarganya memang sudah kembali ke Jakarta sejak beberapa hari yang lalu karena urusan pekerjaan.

Tiba-tiba hp Sasha berdering pertanda ada panggilan masuk. Sasha langsung meraih hp nya di nakas dan menggeser tomblo hijau pada layar hp nya. Tercantum nama Khanza di layar hp nya.

"Halo Za, ada apa?"

"........."

"Hah? Lo serius?!!"

"........."

"Gue gak tau harus gimana Za, gue kan di Paris bukan di Indo"

"........"

"Oke gue hubungin Devano dulu ya"

"......."

Tut Tut Tut

Sambungan telepon terputus bersamaan dengan tubuh Sasha yang meluruh ke lantai. Ia menangis. Menangis sejadi-jadinya. Ia tak menyangka kalau akhirnya akan begini. Ia tak ingin kehilangan Adrian untuk yang kedua kalinya.

"Tuhan, Sasha mohon jaga Adrian untuk Sasha. Sasha gak mau kehilangan Adrian untuk yang kedua kalinya"ucap Sasha lirih.

Setelah menguatkan diri sendiri Sasha mencoba menghubungi Devano namun Devano sama sekali tak menjawab panggilan ataupun chat-nya. Sasha nekad. Ia memutuskan untuk menemui Devano di rumah tantenya yang masih satu kompleks perumahan dengannya.

Sasha merasa takut mengingat sekarang sudah pukul 11 malam dan jalanan kompleks sudah sangat sepi dan gelap namun mau tak mau ia harus menemui Devano untuk memintanya menemaninya kembali ke Jakarta. Ia ingin bertemu Adrian. Sebelum semuanya terlambat.

Sesampainya di rumah tante Devano, Sasha melihat pintu yang terbuka dan lampu yang masih menyala. Ia dapat menyimpulkan bahwa penghuni rumah tersebut belum tertidur. Saat Sasha hampir memasuki rumah, ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit. Devano sedang berpelukan dengan seorang wanita. Sasha tidak bisa positive thinking dengan menganggap bahwa itu adalah sepupu Devano karena Sasha sudah sangat mengenali semua sepupu Devano dan diantara semua itu tak ada yang seperti gadis yang dipeluk oleh Devano.

Sasha berbalik dan berlari secepat yang ia bisa. Ia menangis sejadi-jadinya. Ia tak menyangka kalau Devano akan bersikap sejahat itu kepadanya. Ternyata semua kebaikan Devano kepadanya hanyalah kebohongan semata. Nyatanya lelaki itu malah berpelukan dengan wanita lain.

Sesampainya di rumah Sasha langsung mengemasi barang-barangnya dengan asal. Ia ingin pulang ke Jakarta saat ini juga. Setelah selesai mengemasi barang-barangnya ia langsung menggeret kopernya ke luar dan memesan taksi, tak lupa ia mengunci pintu rumahnya.

Tak lama kemudian taksi pesanannya telah tiba, ia langsung memasukkan kopernya ke dalam bagasi dan masuk ke dalam taksi. Di dalam taksi ia memilih untuk mencari tiket pesawat melalui aplikasi yang menyediakan tiket alat transportasi, hotel, tempat rekreasi, dll. Karena kepulangannya yang tiba-tiba ini membuatnya mempunyai persiapan yang lengkap bahkan ia pun belum makan sejak siang tadi.

Ma BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang