XLI - The Treasure

1.7K 237 13
                                    

Baru nyadar kalo Harry aslinya jg lagi tur solo.

Please anticipate the prequel because there's something about Diana that hasn't been mentioned here.

***


Harry mengusap wajahnya dengan masih mengerjap-ngerjap. Ini belum genap 24 jam sejak ia tiba di New York untuk melanjutkan rangkaian turnya yang tersisa. Penerbangan dari Inggris ke New York sangat melelahkan, jadi ia memutuskan untuk tidur sepanjang hari setibanya di sini sekaligus menyimpan tenaga untuk konsernya besok malam. Ia terbangun karena manajernya, Ashton, tiba-tiba saja masuk ke kamarnya di suite room ini.


"Hey, hey, bangunlah!" serunya seraya mengguncang-guncang tubuh Harry yang masih tertutup selimut, "Ini penting!"


Harry berguling di kasurnya, ia tidak suka diganggu saat tidur, "Bukankah rehearsal dilakukan besok pagi..? Biarkan aku tidur."


"Harry, aku baru lihat berita penting di televisi!"


"Aku tidak peduli jika itu tentang Trump yang melakukan penghinaan lainnya."


Manajer Ashton mengambil remote televisi yang ada di kamar Harry. Ia menekan salah satu channel dan menaikkan volume suara sekencang mungkin.


"Arianne Julian, putri dari mendiang Simon Julian, dikabarkan diculik oleh dua orang tak dikenal."


Dan dengan satu kalimat yang dibacakan itu, Harry langsung bangkit dari tidurnya. Ia mengusap kedua matanya dan merebut remote televisi dari tangan Ashton. Ia berharap ini adalah prank lain seperti yang para staff-nya pernah lakukan kepadanya saat ia berulang tahun. Mereka pernah menyambung televisi di rumahnya ke laptop dan memutar berita tentang kebakaran tempat konser yang akan datang, membuat seakan itu adalah tayangan televisi asli.


"Ashton, ini tidak lucu. Tolong ganti ke tayangan televisi sungguhan!"


"Ini benar, Harry! Berita ini ada di seluruh televisi, kau bisa buktikan sendiri!"


Harry menuruti perkataannya dengan menggonta-ganti channel televisi. Tidak semua televisi sedang menayangkan berita, tapi beberapa channel lain memberitakan hal yang sama.


Ari telah diculik.


Harry bergeming di tempatnya. Darahnya terasa mengalir turun dan seolah habis dari tubuhnya. Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Siapa yang menculik Ari? Apakah itu fans fanatiknya? Pembencinya? Dan kemana para pengawal yang selalu di sampingnya? Ini benar-benar buruk. Dia baru saja terbangun dan yang ia dapatkan pertama kali adalah berita bahwa Ari diculik.


Harry melempar remote tv ke lantai sembarangan. Ia memakai kaos hitamnya dan segera mengambil ponsel yang ada di nakas samping tempat tidur. Ia harus menelepon ke Inggris untuk memastikan. Namun ketika ia hendak mencari kontak, ia terdiam. Harry yang sibuk bolak-balik dari Inggris ke Amerika belum tahu bahwa Liam sudah siuman, ia tidak pernah menyimpan nomor manajer Ari, ia juga tidak pernah menyimpan nomor rumah Liam. Satu-satunya yang ia punya adalah nomor Zayn yang memang selalu ada di daftar kontaknya sejak dulu. Apakah ia harus menelepon Zayn?


Sial, kenapa ia merasa jadi sering berhubungan dengan Zayn begini?, Harry meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas, masih mempertimbangkan keputusannya tersebut. Tapi tak butuh lama untuknya akhirnya menghubungi nomor Zayn.


Cinderella "Converse"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang