The PREQUEL is OUT NOW!! : "DUSK DREAMING"
Coba cek di profil, ya. Itu tentang Zayn x Diana x Harry.
***
Louis Walsh keluar dari gedung hotel bersama para pengawalnya. Ia terlambat untuk datang ke rapat yang seharusnya sudah dimulai 10 menit lalu. Pagi ini ia bangun terlambat karena pesta pembukaan cabang baru berlangsung sampai lewat tengah malam.
"Silakan, sir."
Salah satu pengawal membukakan pintu mobil untuknya. Ia pun masuk dan membiarkan pengawal itu menutup pintunya lagi. Sopirnya mulai menjalankan mobil menuju lokasi. Hari ini agendanya penuh hanya sampai sebelum jam makan siang, setelah itu malamnya ia bisa kembali pulang.
Di usianya yang tidak lagi muda, ia ingin sekali pensiun. Tapi ia tidak bisa mempercayakan siapapun mengambil alih posisinya kecuali anaknya sendiri. Namun Zayn sudah berkali-kali menegaskan bahwa ia tidak tertarik dengan posisi ayahnya setinggi apapun itu. Louis menatap ke luar jendela mobil. Ia mengerutkan dahinya. Ini bukan jalanan yang mereka lewati semalam, jalanan ini terlihat asing.
"Apa kau tidak salah mengambil jalan? Aku sudah terlambat." ujarnya kepada sopir pribadinya.
"Tidak, sir. Ini justru merupakan jalan pintas agar kita cepat sampai."
Louis semakin mengerutkan dahi. Suara ini terdengar asing di telinganya. Ia melirik ke kaca mobilnya untuk melihat wajah sang sopir. Matanya membelalak melihat wajah orang lain di sana. Ia memberanikan diri untuk mencengkram bahu pria berwajah Asia Timur tersebut, "Siapa kau?! Di mana sopir pribadiku?!"
Orang asing itu justru menghempaskannya tangan Louis yang ada di bahunya. Ia semakin menambah laju mobil sampai Louis terhempas ke belakang. Saat itu juga ponsel Louis berbunyi. Orang asing itu segera menepi di depan gudang besar di mana beberapa mobil hitam terparkir di sana. Sebelum Louis dapat menerima telepon itu, seseorang membuka pintu belakang mobil dan merebut ponselnya sebelum membuangnya ke tanah. Ia menarik paksa Louis keluar dibantu oleh temannya yang lain yang juga memiliki wajah Asia Timur.
Louis berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman mereka, tetapi salah satu dari mereka sudah lebih dulu membungkamnya dengan sapu tangan berobat bius yang membuatnya perlahan tak sadarkan diri. Mereka membawanya ke mobil lain.
Zayn berjalan mondar-mandir dengan memegang ponselnya. Dari tadi ia berusaha untuk menghubungi ayahnya tetapi sepertinya pria itu terlalu sibuk untuk mengecek ponselnya, "Argh, sial!" Zayn, untuk yang kesekian kalinya, menekan end call ketika mendengar suara operator. Ia duduk di samping Liam dan memberantaki rambutnya sendiri dengan kasar.
"Ada apa, Zayn?"
"Ayahku sangat sulit ditelepon. Perusahaan yang juga dinaungi ayah baru membuka cabang baru di luar kota. Dia sama sekali tidak bisa mengangkat teleponnya. Menyebalkan," Zayn mengunci ponselnya, "Padahal aku butuh bantuannya untuk mencari Arianne."
***
Zayn langsung keluar dari taksi begitu mereka sampai di kantor polisi. Ia berlari meninggalkan Liam dan bibinya, Nicole, menuju gedung kantor tersebut. Begitu mendapat kabar bahwa ayahnya juga diculik oleh orang tak dikenal, ia langsung naik kereta pertama dengan tujuan Liverpool. Bawahan Louis mengatakan ia tidak juga sampai di kantor cabang barunya padahal sudah sejam semenjak keberangkatannya dari hotel.
Polisi kali ini mendapatkan rekaman CCTV jalanan. Di sana terlihat mobil Louis melaju kencang di jalan yang sepi, kemudian berhenti di depan sebuah gudang tua dengan 3 mobil yang sudah menunggu. Zayn melihat ayahnya dipaksa keluar oleh mereka, terjadi pemberontakan sebelum ayahnya tak sadarkan diri. Mereka membawanya ke salah satu mobil, lalu pergi meninggalkan mobil Louis dalam keadaan pintu masih terbuka. Polisi sudah mencatat ketiga plat nomor mobil tersebut. Saat ini beberapa polisi juga masih berada di tempat kejadian untuk mencari barang-barang bukti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella "Converse"
Fanfiction❝ She wears short skirt, I wear t-shirt ❞ Mungkin lirik itulah yang pas untuk membedakan Arianne dengan Cinderella yang kita kenal selama ini. Hidup dengan ibu tiri, memakai gaun indah, bertemu pangeran, dan menunggangi kuda seperti seorang putri...