"Woaah!! Tinggi sekali!"
Ari menganga melihat ke sekitarnya. Ia berlari ke salah satu teleskop di sana dan melihat-lihat pemandangan di bawahnya, sementara Zayn hanya tersenyum-senyum melihat tingkahnya. Ini bukan pertama kalinya ia melihat Ari seperti ini. Pertama kali ia melihat Ari bertingkah norak adalah ketika mereka berada di London Eye. Dia memang selalu norak jika datang ke tempat-tempat tinggi.
Saat ini mereka sedang berada di atas menara Eiffel. Setelah acara pernikahan Sophia dan Liam selesai, malam ini Zayn mengajaknya berkeliling Paris karena ini merupakan kali pertama gadis itu mengunjunginya. Lampu-lampu yang menghias menara itu semakin membuat Ari terkesan karena keindahannya. Jika London Eye merupakan tempat tertutup dimana ia hanya bisa melihat dari dalam kapsul, menara Eiffel adalah tempat terbuka sehingga ia dapat merasakan angin malam berhembus dari atas sini.
"Woah, sudah berapa kali kau mengunjungi tempat ini, Zayn?"
"Hm, seingatku lima kali."
"Cih, beruntung sekali kau ini orang kaya yang bebas bepergian ke luar negeri kapanpun." Ia mencibir, lalu kembali mengamati gedung-gedung di bawahnya dengan teleskop.
"Jadi kau suka tempat-tempat tinggi?"
"Hm, setelah kau membawaku ke London Eye waktu itu, aku jadi suka." jawabnya tanpa melihat Zayn.
"Aku akan membawamu ke menara lainnya di negara lain. Kau mau kemana? Space Needle di Seattle? Menara Namsan di Korea? Menara Petronas di Malaysia? Sebutkan saja. Aku akan menemanimu."
Ari terkekeh dan menyikut kekasihnya itu pelan, "Aku mau ke puncak gunung Everest, apa kau juga akan menemaniku?"
"Hm. Tentu saja." jawab Zayn langsung.
"Cih, yang benar saja." Ari menggeleng pelan.
Zayn tiba-tiba saja memeluknya dari belakang dan membawa Ari ke dalam mantelnya. Lelaki itu menaruh dagunya di pundak Arianne, "Apa kau tidak kedinginan? Angin di atas sini lumayan kencang."
"Bilang saja kau ingin mengambil kesempatan." Gadis itu memutar kedua matanya, tetapi tetap menerima pelukan itu. Zayn yang tertangkap basah hanya menyeringai seperti orang bodoh, "Hei, menurutmu, Sophia dan Liam saat ini sedang apa?"
Zayn mengernyitkan dahi, "Maksudmu?"
"Well, mereka baru saja menikah. Jadi apa mungkin mereka sedang melakukan... sesuatu?" Ari menggigit bibir bawahnya karena malu. Ia tidak tahu kenapa bertanya seperti itu, ia hanya penasaran.
"Sesuatu bagaimana?"
"Yaah.. itu."
"Apa?"
"Tidak usah pura-pura bodoh, Zayn."
"Aku benar-benar tidak mengerti."
"Making love!" Ia hampir berseru karena geram.
"Ah, you could've said so. Kenapa begitu saja malu?" cibir lelaki itu, "Tentu saja. Tapi itu pasti bukan kali pertama mereka."
"I know," Ari mengangguk pelan, "Tapi setelah menikah, kebahagiaan mereka pasti bertambah berkali lipat. Aku lihat Liam tidak henti-hentinya tersenyum seharian ini. Dia sangat amat mencintai Sophia sejak pertama kali aku melihat mereka bersama. Bahkan ketika wanita itu hanya memanfaatkannya, Liam masih setia kepadanya dan tidak mendekati wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella "Converse"
Fanfic❝ She wears short skirt, I wear t-shirt ❞ Mungkin lirik itulah yang pas untuk membedakan Arianne dengan Cinderella yang kita kenal selama ini. Hidup dengan ibu tiri, memakai gaun indah, bertemu pangeran, dan menunggangi kuda seperti seorang putri...