ALBARA- SESAK sesaat

674 17 0
                                    

"al.." ucap rama memecah keheningan setelah beberapa detik lalu mereka melepas dua merpati itu secara bersamaan.
"hmm?"
" merpatinya udah bebas bareng sekarang"
"tapi mereka terbang ke dua arah yang berbeda ram"
" tujuan mereka sama kan? sama sama terbang dan ngirim surat kita ke tuhan"
"kalo kita bisa terbang dan ngirim surat itu sendiri ke tuhan, asik kali ya?"
"ga perlu nunggu kita bisa terbang buat ngirim surat itu sendiri al, tuhan pasti akan tau dengan sendirinya isi surat yang kita tulis barusan"
" kok bisa?"
"karna tuhan memahami kita lewat hati dan perasaan"

****

jam sudah sangat sore, namun rama masih menahan rasa bosan alice saat bersamanya dengan membicarakan hal hal sepele namun bisa mengundang tawa gadis nya itu.
tak tau seberapa lama kebersamaan ini akan berlangsung seperti ini, karna bagi nya putaran waktu sangat lah cepat, terutama saat ia bersama gadis nya itu.

mereka masih menghabiskan waktu di tepi danau, sesekali menjadikan danau sebagai tempat pelampiasan kekecewaan dengan batu batu yang mereka lemparkan ke dalam nya, ia tau kekecewaan itu tak akan hilang dengan hanya melemparkan batu tak bersalah, hanya saja mengurangi beban yang memeberatkan hati keduanya.

"al.."
"iya?"
"kamu masih inget tentang pesen mama aku?"
"pesan mama kamu bukan cuma satu ram"
"aku seriuss"
"aku dua rius"
"tau ah"
" pesen mama kamu buat selalu jadi prinses nya rama kan?"

seketika senyum rama terlihat sangat jelas, entah itu hanya sekedar kata dari mulut al agar membuat dirinya merasa senang, atau pesan yang sudah ia jalani samapai saat ini, ia masih benar benar tidak mengerti dengan strategi bumi yang tak kunjung memberi jwaban atas satu saja pertanyaan nya.
ya pertanyaan "apakah aku mencintai alice?".

"al, aku sayang sama kamu_"
"sebagai adik kan?"

hening menjadi pilihan untuk berfikir sejenak,semudah itu kah alice menghentikan langkah yang baru saja akan ia mulai, hatinya seakan berhentu berdetak, jawaban apa lagi yang akan ia berikan jika pertanyaan sudah tak memiliki sangguban atas pertanyaan yang ia lontarkan.

"iyalah"
"harus, karna kamu kakak paling nyebelin yang pernah aku kenal"
"ihh paan sih,balik yok, udah sore mau hujan"
"emang apa masalah nya kalau hujan?"
"nanti ali sakit, rama yang repot?"
"repot?"
" gausah nunggu ali sakit, sekarang aja udah ngrepotin"
"ramaaa!!!"
"becanda cantikk"

****

"rama gamau mampir?"
" lain kali aja, udah malem juga,alice tidurnya jangan kemaleman, titip salam sama abang dan tante tirsa ya al"
" siap "

perbincangan itu segera menjadi angin lalu ketika alice menyaksikan kepergian rama dari hadapanya,laki laki yang selalu berhasil menjadi sosok yang sangat dewasa baginya.

suasana makan malam kini mendadak hening ketika bryan masih sibuk dengan tugas tugas kerja nya di kamar dan tak kunjung ke luar untuk sekedar makan malam,tirsa sudah hafal dengan putranya,ia tidak akan meninggalkan tugas yang belum selesai meski untuk kesehatan driinya sendiri.

namun alice selalu saja berhasil membawa kakak nya itu untuk makan malam bersama,meski harus di awali dengan pertengkaran kecil dan berakhir menjadi suasana hangat penuh kasih di meja makan bersama ibu nya.

"kamu makan dulu aja, nanti biar mama yang anterin makanan kakak mu ke atas"
ucap tirsa setelah menyajikan hidangan makan malam dipiring alice.

ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang