Aku nggak mau ngebatesin mau jadi berapa Bab untuk cerita ALBARA ini gays, selama aku nggak males buat nulis, otak ku juga nggak suntuk dan yang terpenting mood aku baik, kalian nggak perlu khawatir, karna aku bakal terus ngelanjutin cerita albara sampai ke bab yang menurut ku harus di hentikan, alias ending .
Barra : "Emang lo mau nulis cerita gue sama alana sampai ke pelaminan ya thor? "
Gatau lah bar, maunya sih sampe kamu punya cucu terus jenggotan gitu, gak kebayang barra jadi kakek kakek hehe.
Alice :" di udahin aja kalo emang udah happy ending, lagian kalo kepanjangan takut ada yang main drama drama an lagi thor"
Hmm gimana ya.. masadepan kamu kan tergantung mood dan jemariku al, ya kan yakan??
***
Alice mengaduk aduk es di gelasnya, terlihat barra masih sibuk mengotak atik ponsel nya yang hampir saja dead alias rusak karna tejadi tragedi kejegur bak mandi saat barr iseng memvidio call alice kala dirinya sedang berak pagi tadi. Ini yang namanya apes, atau sejenis karma manis karna terlalu jahil.
Barra mengacak rambutnya geram, bagaimana kalau ponselnya tidak mau menyala, yatuhann kan sayang foto foto alice di galerinya, apalagi gadis itu tidak pernah tersneyum jika mengetahui barra tengah diam diam memotret nya.
Kanteen adalah tempat utama persembunyian mereka kala bolos mata pelajaran, kondisi kanteen saat ini tidak ramai alias masih sangat sepi karna semuanya belum keluar kandang, alice dan barra bolos mata pelajaran matematika, mood mereka kali ini sedang berteman alias sama, sama sama malas mengikuti pelajaran yang hanya membuat otak dan telinga keduanya semakin sakit.
" Masih gamau nyala ya bar?" Barra menggeleng, sesekali membanting banting ponsel nya di meja, berharap air sialan itu bisa keluar lewat lobang lobang yang ada di pinggiran ponselnya, dikata lobang hidung kali ya bisa ngeluarin air, air ingus maksutnya.
" Itu namanya qarma" alice tersneyum licik, dan barra tidak menggubrisnya, gadis ini hanya mempersulit keadaan." Gamau tau lo harus ganti" decih barra asal.
Alice menautkan kedua alis nya, dasar sinting, memangnya harus dia yang harus bertanggung jawab, dih mana sudi. Lagipula barra bodoh, sudah tau berak, kok bawa hape, kan mampuss.
" Kok gue?"
" Iyalah, gara gara lihat muka lo jadi kejebur kan hape gue, untung aja di bak air, kalo ke tempat e'ek kan makin bagusss"
" Sukurin! Lagian itu namanya karma"
" Kan gue cuma mau pap ke elo doang bego, biar tau apa pun yang gue lakuin setiap detiknya"
" Gue nggak minta tuh"
" Gue yang mau hehe"Alice mengambil alih ponsel barra, pelan pelan menekan tombol on, tidak butuh waktu lama ponsel itu memberikan respon beruba getaran pelan, sontak barra teriak kegirangan.
" Yatuhan alana kok nyala sih!! Tanganlo ajaib banget sumpahhh" barra mencubit lengan alice beberapa kali, dan hampir membuatnya basah kuyup karna alice akan menyiramkan es dihadapanya kalau saja barra tidak mau berhenti menyiksanya.
" Makanya, jangan orang bego nya jangan kelewatan"
" Udah kena musibah lo kata katain mulu deh,gue serasa jadi pacar yang terbuang"
" Pegang hape aja gabisa , apalagi jaga gue bar"
" Hape sama lo sejenis ya al?"
" Ya nggak lah!"
" Kok lo samain, lagian hape emang harusnya dipegang, kalo lo gue sayang heheh"
" Alay jijik"Tidak lama kemudian ponsel barra hanya menampakan gambar hitam di layar nya, lalu kembali isdet alias mati. Sungguh malang nasibmu barra.
" Ini hape udah nggabisa di selamatin barr"
" Yah padahal sayang foto foto lo disitu, udah ribuan kan jadi hilang" barra mengehla nafas lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)
De TodoGemercik air hujan itu menyembunyikan tawa yang menutupi samar nya luka. lentik nya jemari yang menyapa dinginya sepi. menyambut pagi dengan kecohan sang mentari. embun di ujung bumi,yang mengepul pesat perlahan pudar. beriring dengan air yang mengg...