Buat apa mainin hati, kalo perasaan udah mainin kita duluan.
_________________________________
Pagi suntuk_
Dimana hanya ada beberapa siswa yang datang di hari ini, mungkin berak jama'ah.
Untung saja galih,barra, dan nada masuk, jika tidak alice akan sendirian. Menikmati santap pagi dengan pelajaran matematika, yang selama ini berhasil membuat mood nya terbang entah kemana.Fabi dan danu sepakat tidak masuk dan memilih nongkrong di basecame acak adul mereka, ditemani dengan gitar dan suguhan minuman keraton alias es tebu. Belum pernah kena penyakit maraton sakit gigi, pagi pagi sudah nebu.
Barra sudah sedari tadi sembunyi sembunyi memainkan game online, kali ini ia duduk di sebelah nada, sama seperti barra, nada malah memainkan ponsel nya, kali ini bukan game online atau bermain sudoku, namun ia mencari cari informasi mengenai kehidupan mantan smp nya di masa kini lewat aplikasi instagram.
Alice duduk di sebelah galih, kali ini ia sibuk memperhatikan, memasang raut wajah serius, ia tau dengan bersikap seperti ini akan membuat guru nya merasa iba dan empati, mungkin nilainya bisa naik sedikit karna sikapnya yang sopan, mengingat kelakuanya di minggu minggu lalu selalu resek dan membuat keributan saat pelajaran matematika berlangsung.
Galih sendiri ikut ikutan serius,bukab alice yang menyuruhnya, namun biasa cari muka. Barra yang melihat keduanya serius tanpa gerak, bahkan mata keduanya fokus ke papan tulis, meski ia tau alice tidak akan faham dengan semua tulisan seribu rumus di papan tulisnya.
" Nad" bisik barra.
" Hmm?" Jawab nada menggeram layaknya kucing, sedangkan matany masih fokus pada layar ponselnya.
" Kemarin lo jalan sama piki ya?" Bisik barra kembali, kali ini berhasil membuat nada melotot, dan menginjak kaki barra.Barra meringis.
"Sttttt.... Lo tau dari mana??"
"Tau dong,kepo ya lo"
" Gak ah biasa aja"
" Kok lo masih mau sih sama jampel apek modelan dia"
" Jampel apek mata lo pe'ak! Lagian masih mending dia dari pada elu"
" Dih jauh bego, mata lo pilek ya nad?"
" Enggak sehat sehat aja barr, lo itu mirip sempak mamel, alias kancut basah, hahahah"
" Ngomong gitu lagi, gue pacarin loh" jawab barra asal, namun perubahan pada raut wajah nada yang secara tiba tiba jauh berbeda membuat barra mengerutkan kening nya.
Apa nada baperrr?
Nada mencoba menetralisir detak jantung nya, ia rasa ia tak punya hak atas semua ini, toh barra mengucapkan semua itu tidak hanya padanya, alice sendiri bahkan tau, semua wanita sudah pernah di rayu nya. Namun tetap saja tidak bisa.
" Ciee lo baper ya sama gue?" Goda barra kembali, nada lebih memilih memalingkan wajah nya, dari pada salting nya dilihat barra, kan bisa bahaya urusan.
" Udah lah nad, ngaku ajaa. Lagian siapa sih yang ga baper sama cowok ganteng imut imut kayak gue, alice aja sampe tergila gila, ya nggak al?"
Alice tidak merespon, aneh nya malah nada yang salah tingkah sendiri.
Sejak kapan nada begini dengan barra, jika nada memiliki perasaan, seharusnya ia bisa menyadari posisi nya saat ini, dimana barra adalah kekasih sahabatnya sendiri.Suasana menjadi hening, canggung mengerumuni benak nada, rasanya jauh berbeda, sudah cukup lama ia mencoba menahan rasa yang ia rasakan selama ini, ia yakin bukan hanya ia yang merasakan ini, bahkan sudah banyak korban yang baper atas tindakan barra, meski ia tau barra hanya sekedar main main dengan hatinya sendiri, bukan salah barra sepenuh nya, toh ia menyadari bahwa selama ini ia juga meladeni kegilaan barra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)
De TodoGemercik air hujan itu menyembunyikan tawa yang menutupi samar nya luka. lentik nya jemari yang menyapa dinginya sepi. menyambut pagi dengan kecohan sang mentari. embun di ujung bumi,yang mengepul pesat perlahan pudar. beriring dengan air yang mengg...