Jangan gegabah, gepari aja biar bisa di panen, kan lumayan:)
Gk nyambung sama cerita gausa di baca🤣
-----------------------------------Barra sengaja mengajak alice ke tempat biasa ia nongkrong, dengan fabi dan galih, basecame acak adul namanya, dimana ada sebuah pos lengkap dengan mini caffe alias pedagang es tebu kaki lima yang mangkrak di sana.
Menikmati es tebu di siang hari yang terik nya membuat nya harus kipas kipas dengan jari, memang sangat cocok saat ini, ditambah lagi suasana kaku yang sempat membuat nya canggung sendiri, ia bingung harus mengawali percakapan seperti apa, sedangakan ia bisa merasa bahwa sikap alice memang biasa biasa saja.
Kali ini ia tau satu hal tentang alice, jika masalah nya sudah selesai, sikapnya akan kembali biasa dan seperti tidak terjadi apa apa.
Kini ia duduk dan alice disamping nya, ia sengaja membawa alice kesini, ingin memperkenalkan nya pada tukang tebu langgananya, sengaja tidak mengaja alice ke tempat tempat royal, karna ia tau alice tidak akan menolak kemanapun ia membawanya, alice kan tidak matre bar..
" Loh neng alice?" Sapa tukang tebu.
Barra yang melihat ini sedikit terkejut, niat nya memperkenalkan pacar baru jadi gatot alias gagal totall.
" Eh mamang" jawab alice ramah. Ia memang sudah mengenal mang tebu ini sejak kelas 10, dimana pertama kali ia datang ke sini dnegan rama, dan banyak menghabiskan waktu di sini saat bolos sekolah di jam jam horor, karna lokasi nya memang tidak terlalu jauh dari skolahnya.
Ada masa dimana ia rindu saat saat itu, saat saat bersama barra, menikmati keras nya ibu kota, bahkan menikmati segelas berdua es tebu mamang pengkolan yang sudah menajdi langgananya.
Namun kini ia berada di sini bukan dengan rama nya, melainkan barra, jauh di lubuk hati tak ada lelaki yang mampu membuat nya merasa senyaman saat ia bersama rama, sayang, rama bukan lah rama nya lagi, kini sudah ada barra yang siap siaga mengobati luka di setiap tetes air mata nya.
" Loh mamang udah kenal?"
" Ya sudah kenal dari dulu den bara, kan ini langganan saya, dulu eneng suka ke sini sama den rama kan neng? Kok sekarang sama kutu onta sih?"
" Karna dia lebih suka kutu onta dari pada kutu ketek mang"
" Barr apaan sih, mamang kepo banget sih, bikinin saya es tebu tiga ya, jangan lama lama ntar keburu kering"
" Kok tiga sih al?"
" Lo satu gue dua"
" Kok aku cuma satu?"
" Satu aja, karna mendua dan di dua in itu gaenak bar"
" Dasar sempak kuda"
" Kasar banget den barra, beda sama den rama, orang nya alusan" sahut mamang sembari menyodorkan dua gelas berisikan es tebu pada alice.
"Kasar, Emang saya parutan kelapa mang? Gausa beda beda in, lagian alana juga suka nya yang kasar kasar kok mang, ya nggak al?"
" Auah"
Ketika sedang asyik menikmati es tebu di sebrang jalan dengan paparan sinar matahari yang kian memanggang kulit keduanya, barra menatap alice, mulutnya tertutup terbuka, ingin menyampaikan sesuatu namun seperti sulit sekali, mendapati wajah alice sepolos ini membuat nya menyesal sudah pernah mengatakan semua hal yang bahkan tidak pernah alice bayangkan.
Namun ia tak ingin membuang waktu lagi, tujuan nya saat ini yakni meminta maaf, meski ia tau tak sepenuhnya dirinya salah.
" Alana"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)
De TodoGemercik air hujan itu menyembunyikan tawa yang menutupi samar nya luka. lentik nya jemari yang menyapa dinginya sepi. menyambut pagi dengan kecohan sang mentari. embun di ujung bumi,yang mengepul pesat perlahan pudar. beriring dengan air yang mengg...