***
"kita mau kemana siih ram?"
tanya alice setelah lima menit rama membawanya berjalan kaki ke arah tak tentu, berjalan di pinggir trotoar jalan dan bergandengan layaknya sepasang kekasih.
"kamu suka burung merpati?"
"gak terlalu juga sih"
"terus alice suka nya apa?"
"emm..kura-kura"
"bukanya merpati lebih cantik daripada kura kura ya al?"
"kura kura lebih tenang, meskipun dia gak pernah bisa terbang secepat merpati, tapi dia gapernag berlomba untuk merebutkan kemenangan, yang dia tau, berjalan perlahan dan menikmati dunia dengan cara nya sendiri itu lebih asik."rama tercengang dengan setiap kata yang terlintas di telinganya melalui setiap detik nafas yang menggebu di jantung nya.
"tapi jadi merpati itu asik loh al, bisa terbang sesuka hati nya mengelilingi dunia, dia bisa menyaksikan rumit nya dunia, dan membangun dunia nya sendiri"
"oh ya?"
"kamu pernah kirim surat buat tuhan?"
"enggak"****
rama membawa alice ke pasar burung, banyak sekali remaja remaja seusia mereka yang berkeliaran bahkan sekedar nongkrong tak berfaedah hanya untuk menghabiskan waktu dengan bersantai dan tidak menikmati setiap detik berharga untuk menikmati dunia nya.
bahkan tidak sesekali kedua remaja ini mendapatkan tatapan intens dari setiap mata yang melihat nya.
"woii brooo apa kabarrr!!"
sapa seorang laki laki yang seusia dengan nya, namun tampilan yang begitu acak, dengan anting di telinganya.
"baik broo"
"wiss siapa?" tanya Arman penjual burung sembari melirik ke arah alice.
"temen gua"
"temen apa temen?hahahah"
"bisa aja loh"
"tumben lo main ke sini? bawa cewek pula"
"mau cari merpati, lo ada nggak?"
"pasti untuk nona manis ini ya? nona mau merpati yang sayab nya dua atau tiga? abang kasih deh"alice hanya tersenyum geli mendengar ucapan arman yang ia terima.
"yang sayab nya dua aja mas, kalo bertiga itu sakit" ucap nya membalas ucapan arman.
"wisss, dalem banget bro cewek loh"kini rama melotot tidak percaya bahwa gadis sepolos alice bisa berbicara mengenai hati, selantang itu.
"kamu ini al, udah jangan kebanyakan ngobrol sama dia,nanti kamu ketularan puitis kayak dia, gak sanggub aku dengerin setiap kata yang keluar dari mulut kamu al"lagi lagi rama berhasil membuat nya merasa melayang, bahkan pipi nya sudah semerah tomat yang matang.
"udah lah man, gua mau merpati dua, jangan lama lama, keburu cewek gua pingsan nyium bau ketek loh"
"hahahaha"****
Rama dan alice kini sudah duduk rapi di pinggir danau indah dengan pohon yang menutupi awan agar tidak menyentuh kepala mereka.
Rama mengeluarkan bolpoin dan buku catatan kecil yang sengaja ia bawa dari rumah."sekarang kita sama sama nulis surat buat tuhan"
ucap rama sebelum menyodorkan bolpoin dan selembar kertas ke tangan alice.
"nggak ah kamu aja, aku gak mau"
"laa kan udah terlanjur beli dua merpati nya al"
"siapa suruh, emang tadi aku minta?"
"enggak, ya tapii tetep aja kamu harus nulis allicee"
"nggak ah, males"rama perlahan mulai menggoreskan tinta hitam di secarik kertas putih. dengan lihai nya ia menulis surat dan berhasil membuat alice sedikit penasaran dengan apa yang ia tulis.
"nahhh udah selesai, kamu mau lihat isi nya gak al?"
"nggak ah"
"yaudah kalo gak mau, berarti aku bacain aja ya"
alice hanya bisa geleng geleng kepala jika harus berhadapan dengan rama, ia tak cukup pintar beradu argumen dengan laki laki yang sedang duduk di sebelah nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBARA - (Jatuh Cinta Itu Lucu)
CasualeGemercik air hujan itu menyembunyikan tawa yang menutupi samar nya luka. lentik nya jemari yang menyapa dinginya sepi. menyambut pagi dengan kecohan sang mentari. embun di ujung bumi,yang mengepul pesat perlahan pudar. beriring dengan air yang mengg...