18 missed calls"Gilang?" Jess terkejut melihat notifikasi di layar ponselnya.
Drrttt... drrttt...
Jess hendak menelepon Gilang, namun ponselnya bergetar terlebih dahulu. Gilang kembali menelepon.
"Halo, Gil? Maaf ya tadi aku--"
"Jess buruan kesini, Gilang kecelakaan." Suara Intan terdengar dari seberang sana.
Jess memutar bola mata malas. "Gak bakalan. Paling juga lo mau nipu gue lagi ya kan?"
"Nggak, Jess. Gue serius. Gilang koma, please ke sini." Suara Intan terdengar lirih.
"Drama queen. Lo jago banget akting."
"Terserah lo mau percaya atau enggak. Kalau lo berubah pikiran, lo dateng aja ke Citra Indah 8."
Tut.. tut..
Hubungan terputus. Intan mematikannya secara sepihak.
"Lo pikir gue bakal percaya sama permainan lo hah?" Dengus Jess kesal. "Gue bukan cewek bego kali."
"Jess!" Panggil Kamila tiba-tiba.
"Bentar ma!" Seru Jess segera keluar dari kamarnya. "Kenapa?"
"Itu ada temen kamu. Cepetan ke bawah, katanya sih penting."
"Cewek atau cowok?" Tanya Jess menyelidik.
"Cewek."
"Rambutnya warna apa? Coklat atau agak pirang gitu?"
"Tau ah. Turun aja sana!"
Jess meringis. Tanpa cakap, Ia langsung berjalan menuruni tangga, dan menghampiri pintu. "Syifa?"
"Jess!" Seru Syifa.
Jess dapat menebak raut wajahnya yang sedang kesal. "K-kenapa?"
"Gilang masuk rumah sakit!" Seru Syifa berhasil membuat kedua bola mata Jess membulat sempurna.
"S-serius?" Tanya Jess masih belum percaya.
"Ya kali gue bohong! Lo jadi ceweknya gimana sih?"
"G-gue tadi abis--"
"Jalan sama Ben? Iya kan? Dan lo pake nama gue buat bohong sama Gilang?"
"Maafin gu--"
"Lo tau? Gilang kecelakaan karena dia nyari lo! Dia gak mau ceweknya di ambil orang lain! Dan harusnya lo bersyukur punya cowok kayak Gilang! Bukannya bikin dia menderita kayak gini!"
Jess tertegun. "Maafin gue, Fa."
"Emang ada yang nyuruh lo minta maaf sama gue?" Syifa menatap Jess marah. "Harusnya lo minta maaf sama Gilang."
"Gue sama sekali gak ada niatan buat--"
"Apapun alesan lo ketemu sama Ben, harusnya lo jujur aja sama Gilang." Syifa mengacungkan jari telunjuknya di depan wajah Jess.
Jess hanya bisa menggigit bibirnya merasa sangat bersalah.
"Gue kecewa sama lo. Gue gak percaya lo bohong sama pacar lo sendiri demi jalan sama Ben. Bahkan lo bawa-bawa nama gue."
"Maafin gue, Fa. Please."
"Gak ada gunanya minta maaf sama gue, Jess! Maaf lo gak akan memperbaiki apapun."
"Iya, Fa. Gue tau."
"Sekarang fikir baik-baik apa mau lo. Ambil keputusan yang tepat, sebelum lo nyesel."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Teen Fiction❲ ✓ ❳ Cinta itu palsu. Ekspektasi akan selalu ada, tapi realitanya tidaklah sama. Karena akhir cerita yang bahagia tidak terjadi di dunia kita. Jess kira, Ben adalah manusia terjahat yang pernah Ia temui. Namun siapa sangka, ternyata seseorang yang...