PART 7

58 4 0
                                    

Handphone farah yang berada didalam tasnya berbunyi, segera ia mengambil handphone dari dalam tasnya dan melihat siapa yang menelfonnya.ternyata itu panggilan dari mikha, ia baru ingat bahwa mereka akan bertemu klien jam 1 siang ini. segera farah mengangkat telfon tersebut.

" halo mikha maaf gue lupa,, gue meluncur kesana sekarang ya."kata farah buru-buru.

"lo gimana si far.. setengah jam lagi nih, cepet ya." jawab mikha sambil menutup telfonnya.

farah langsung memakai helm dan menyalakan mesin motor matik hitamnya. dengan segera ia melaju menuju tempat janjian mereka dengan klien. sudah 2 minggu farah bekerja di perusahaan ini.untuk masa training para staf pemasaran harus bisa menjual 5 perumahan dalam kurung waktu 3 bulan. farah bekerja sama dengan mikha untuk saling membantu memenuhi target mereka dan ini adalah rumah ke 4 yang akan mereka tawarkan kepada klien setelah 2 minggu berjalan.

farah sudah tiba ditempat yang dituju, ia melihat mikha yang cemberut dengan memonyongkan bibirnya berdiri didepan sebuah perumahan yang akan mereka tawarkan.

" parah banget si lo padahal kn semalem udah gue ingetin,," kata farah sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"iya maaf mik.. tapi orangnya belom dateng kan? "tanya farah sambil celingak celinguk yang membuat mikha sewot.

"belom."jawab mikha sekenanya.

"mikhaa... ti gue traktir bakso ya?" ucap farah berusaha merayu sahabat barunya ini.

"bakso mang soim pake es teh 2 gelas gak pake nawar." jawab mikha sambil membuka pintu rumah yang akan mereka tawarkan.

"buseet haus neng.. yaudah deh ok."

Setelah merayu mikha dengan semangkuk bakso yang ternyata berhasil farah langsung membuka kembali file2 ditangannya yang berisi tentang detail2 rumah yang akan mereka tawarkan ini. ia mencoba mempelajari lagi,jangan sampai ada keraguan nanti saat menjelaskannya. walau ia sudah membacanya puluhan kali sampai membuatnya hampir mengingat semua isinya tapi ia tetap membacanya terus menerus karena bagaimanapun ini adalah pengalaman pertamanya.

"far,, yuk kedepan. klien kita udah sampe gerbang depan." ajak mikha sambil berlalu keluar rumah.

"iya, semoga yang ini jadi goal kita selanjutnya ya mik."
farah mengikuti mikha yang sudah stand by didepan rumah untuk menyambut klien mereka. klien mereka bernama tuan dan nyonya agung, pemilik toko bangunan besar yang ada di cilacap. mereka berniat membeli perumahan untuk putranya yang akan menikah bulan depan.

" selamat siang tuan dan nyonya agung," salam mikha untuk kedua klien kami.

" maaf mb mikha kita terlambat 30 menit. ada kendala saat akan menuju kemari, " sahut tuan agung, ia menceritakan bahwa saat sudah setengah perjalanan ternyata handphone miliknya tertinggal sehingga harus putar balik menuju rumahnya.

" tidak apa-apa tuan, mari silahkan masuk. silahkan melihat interior rumah yang kami sediakan. " kata farah sambil membukakan pintu rumah.

" waah ini bagus ayah.. cocok untuk angga sama sari, kita ambil yang ini aja ya yah, " kata nyonya agung, ia terlihat sangat kagum dengan interior yang kami sediakan.

" bila tuan dan nyonya masih ingin melihat rumah yang kami sediakan, kami masih memiliki 2 option rumah lagi yang sesuai dengan kriteria tuan dan nyonya agung, apakah anda ingin melihatnya sekarang nyonya? " mikha bertanya dengan gaya tubuh yang mempersilahkan klien kami untuk melihat rumah yang lain.

" boleh mb.. saya juga gak bisa lama2,, tapi saya pastikan saya akan ambil salah satu rumahnya."
mendengar ucapan tuan agung membuat farah dan mikha bertukar pandangan, mereka sangat senang dengan yang mereka dengar, dan tanpa klien mereka tau mereka tos tangan dengan perlahan untuk mengekspresikan kesenangan mereka.

setelah memperlihatkan ketiga rumah akhirnya klien mereka memilih rumah yang pertama. dengan desain minimalis 2 lantai dan taman cantik didepan rumah memang sangat cocok untuk pengantin baru.

" tuan agung, furnitur yang berada di dalam rumah hanyalah contoh pengaplikasian, jika anda suka dengan yang kami aplikasikan atau menginginkan yang lain anda bisa menghubungi kami segera. " farah menjelaskan dengan hati-hati sambil melirik mikha yang tengah asik bercengkrama dengan nyonya agung. mereka erdua seolah sudah mengenal lama dan sudah akrab sekali satu sama lain.

" nanti biar anak saya saja yang memilih mb. nanti akan saya suruh dia untuk menghubungi segera. " jawab tuan agung sambil berjalan menuju mobil yang terparkir.

" baiklah mb saya permisi dulu, terima kasih untuk waktunya. saya suka sekali dengan semua rumahnya tapi sayang saya hanya bisa memilih salah satunya. nanti kalau ada teman saya mencari rumah pasti saya akan merekomendasikan untuk menghubungi kalian. " tuan agung tersenyum ramah kepada farah dan mikha setelah itu mereka pergi.

...............

"halo assalamualaikum ayah, " sapa farah saat menelepon ayahnya.

"waalaikum salam teh, ada apa tumben telepon?" jawab ayahnya sambil tertawa geli. pasti anaknya akan marah bila ia berkata seperti itu batinnya.

" apaan si ayah tumben tumben. farah matiin ni teleponnya. " farah cemberut dengan melipat salah satu tangannya di depan dadanya.

"iya iya anak ayah yang manis."

"ayah alkhamdulillah teteh udah gajian, teteh udah transfer ke farhan ya yah. "

"emang udah sebulan ya teteh kerja, teteh kenapa dikirim duitnya.. emang teteh gak kurang nanti,kan teteh juga butuh buat keperluan rumah,"

"teteh udah nyisihin kok yah, ayah tenang aja.. udah dulu ya yah teteh mau berangkat kerja dulu, assalamualaikum, "

"waalaikum salam nak, hati-hati. "
farah mematikan teleponnya, ia menghela nafas panjang sebelum berangkat kerja, ia tahu ayahnya pasti akan bereaksi seperti itu saat mredengar bahwa ia telah mengirimkan sedikit uangnya kepada orangtuanya. setelah mengunci pintu dan mengecek barang bawaanngya ia langsung menghidupkan mesin kendaraannya dan melaju menuju kantornya.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang