PART 28

38 5 0
                                    

ddrrtt ddrrtt ddrrtt

"halo, "

...........

"haloo,"

...........

tut tut tut

farah membanting handphone nya kesal karena sudah 3 kali ada panggilan iseng. entah siapa yang mencoba mengganggu disaat ia sangat sibuk dengan pekerjaannya. drngan wajah seramnya dia selalu mengutuk penelfon iseng itu dalam hati.

terdrngar bunyi dering pesan masuk du handphone nya.

maaf farah, aku begitu gugup mendengar suaramu sampai aku tidak bisa membuka mulutku. aku ingin bertemu denganmu farah, maukah kau menemuiku di cafe green saat makan siang hari ini?

farah mendengus kesal setelah membaca pesan yang memiliki nomor pengirim sama dengan sang penelfon iseng. ia langsung melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukan pesan yang menyebalkan itu.

tring

tring

tring

handphone miliknya berbunyi kembali sampai membuatnya sangat marah.

balas farah

haloo

faaraaah

"aarrrgghh" teriak farah pelan, bahkan keplanya terasa panas karena usahanya menahan emosi yang ingin meledak saat ini juga.

ok, jam 12

farah membalas pesan menyebalkan itu dan langsung mematikan telepon genggam pipihnya setelah memastikan pesannya terkirim. dia sangat ingin memukul wajah pemilik nomor iseng yang mengganggu disaat pekerjaannya sangat banyak.

farah langsung dengan kecepatan tinggi langsung menyelesaikan semua pekerjaannya karena laporan yang dia kerjakan akan diserehkan pukul 2 siang nanti. ya tuhan,, kenapa gue tadi main setuju aja, 1 jam lagi udah jam 12.

setelah menyrlesaikan pekerjaannya dia langsung mengemasi tasnya dan menghidupkan handphone nya kembali. saat dia melirik jam ternyata sudah jam 12 lewat 5 menit. hah, biar saja dia lumutan nunggu.

farah langsung memasuki lift dan menekan tombol lantai yang dituju. setelah sampai di lobby dia langsung buru2 menuju tempat parkir dan menaiki motornya.

15 menit kemudian farah sudah sampai di cafe green,dia langsung melihat handphonenya yang berdering dan melihat pesan yang baru saja masuk.

aku berada di dalam, meja nomor 15.

setelah memasukkan handphone nya kembali ke dalam tas dan berjalan memasuki cafe. dia mencari-cari keberadaan meja nomor 15 dan tatapannya berhenti ketika pandangannya bertemu dengan sepasang mata seorang pria yang dikenalnya. dani..

segera dia memalingkan wajahnya kembali dan mencari meja nomor 15 tapi tidak ada meja dengan nomor itu, ketika pandangannya kembali kepada dani dia melihat dani yang sedang tersenyum ke arahnya dan mengangkat nomor meja.

NOMOR 15,sial berarti dia yang ngajak gue ketemuan.. argh rasanya pengen balik aja

farah msih berdiri mematung sibuk dengan fikirannya sendiri karena hati dan fikirannya menolak untuk menemui dani saat ini, tetapi perutnya lapar minta diisi, dia tidak akan sempat bila harus mencari trmpat makan lain.

akhirnya farah berjalan menghampiri dani yang melihatnya dengan tatapan ramah, oh sungguh farah senndiri merasa ingin menampar wajah pria ini dan meratapi hatinya yang seperti diperas sekarang, matanya kembali merasa panas karena air mata yang mencoba menjebol pertahanannya. dia tidak ingin terlihat lemah sekarang.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang