PART 38

42 2 0
                                    

rahardian sedang berdiri di depan kaca ruangannya, dari sana dia bisa melihat pemandangan kota bandung di sore hari.

rahardian sedang gusar memikirkan nasib hubungannya dengan Farah, bahkan ada beberapa meeting yang dicancelnya hari ini karena otaknya yang hanya dipenuhi tentang farah saja. dia teringat dengan perkataan ayahnya yang membuatnya terus memikirkan Farah.

pagi tadi terdengar suara handphone milik rahardian yang berbunyi, dia berdecak sebal karena baru saja dia sampai di kantor sudah ada yang mengganggunya. rahardian melihat sekilas nampak nama PAPA yang ternyata menghubunginya.

ada apa papa jam segini udah nelpon sih.
"halo pa? "

"rahardian apa kamu sudah gila hah?!"

"kenapa sih pa? pagi-pagi udah marah-marah."

"apa yang kamu bicarakan dengan tuan Ibrahim dian? apa kamu ingin membuat kita bangkrut?! "

"aku hanya ingin pernikahanku dengan intan dibatalkan ayah, apa itu salah?" jawab rahardian tidak kalah tegasnya.

"kemarin malam tuan Ibrahim menghubungi ayah, bahwa dia menolak permintaanmu dian, intan tidak bisa menerimanya,dan dia bilang jika kau tetap bersikeras untuk membatalkan perjodohanmu dengan intan,dia akan menarik seluruh sahamnya di perusahaan kita. kita bisa bangkrut dian!!bangkrut!!! "

"kita bisa melaluinya papa, aku akan mengurusnya,"bujuk rahardian.

"mengurus apa maksudmu heh?! jangan berlagak pahlawan dian!! turuti perintah papa dan lanjutkan perjodohan ini. "

"tapi pa, aku-"

tut tut tut

sambungan telepon itu terputus begitu saja, rahardian tidak menyangka bila tuan Ibrahim akan bertindak sejauh itu demi menuruti permintaan puteri kesayangannya. tuan Ibrahim adalah penanam saham terbesar di perusahaan milik papanya rahardian. dia menanam 40% dari keseluruhan saham dan asset yang ada di perusahaan, sedangkan papa rahardian sendiri selaku pemilik hanya memiliki saham 30%. sangat fatal bila tuan Ibrahim mencabut sahamnya, karena para investor kecil yang berada di bawahnya juga akan ikut mencabut saham mereka.

mereka akan bertanya-tanya mengapa penanam saham terbesar mencabut investasinya. mereka akan mengira bahwa perusahaan milik papanya rahardian mengalami masalah,sehingga mereka akan mengikuti jejak tuan Ibrahim untuk mencabut investasi mereka. jika itu terjadi maka bisa dipastikan perusahaan pratama jaya group akan langsung bangkrut saat itu juga.

rahardian inhin sekali pergi dari kehidupannya sekarang dan membangun kehidupan baru dengan farah. bahkan dia tudak segan-segan untuk meninggalkan semua fasilitaa dan kemewahan yang dia milikki. tetapi hatinya menolak itu aemua, nasib para karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaannya berada di tangannya, keegoisannya tidak bisa menang kali ini.

dia membenci hidupnya, membenci perjodohan ini bahkan dia sekarang menyimpan benci yang bertambah besar kepada orang tuanya, tetapi bagaimanapun dia juga tidak ingin membuat orang tuanya khususnya papanya kecewa. perysahaan yang papanya bangun dari nol tidak bisa dia abaikan begitu saja. dia tahu bagaimana papanya bermandikan keringat dan air mata dalam membangun perusahaan ini, bahkan masa kecilnya pun ikut menjadi korban, karena demi memajukan perusahaan inilah orangtuanya tidak memiliki waktu untuknya.bahkan hanya untuk mendengarkan cerita pengalaman rahardian di sekolahnya.

rahardian menyeka air mata yang hampir lolos membasahi pipinya, dia teringat akan masa lalunya. masa kecilnya yang hanya dia habiska bersama suster dan pelayan dirumahnya.

flasback on

dia teringat akan suatu kejadian dimana saat itu dia masih berusia 9 tahun, dia sedang duduk di teras belakang rumahnya. rumahnya dulu tidak sebesar sekarang, rumahnya hanyalah rumah sederhana yang dihuni olehnya dan orangtuanya serta 1 pelayan dan 1 suster perawatnya.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang