PART 10

54 5 0
                                    

mikha,, lo ada masalah apa sih sama angga? sini cerita ke gue,," farah menggenggam tangan mikha yang bergetar karena menahan tangisannya.

"faar,, angga far, dia selingkuh dibelakang guuee.. " akhirnya tangisan mikha pun pecah saat mengeluarkan kegundahannya.

"lo yakin mik,, lo udah tanya ke angga?" farah merasa wanita bodoh saat melontarkan pertanyaan yang baru saja ia ucapkan.

"kemarin gue lihat dia didepan hotel,dia gandengan tangan far didepan hotel itu.. gue gak nyamperin mereka, gue langsung pergi far gue sakit lihatnya. " mikha menggigit bibirnya seakan menahan rasa sakit didadanya.

"yaudah lo tenang dulu, gue bikinin minum dulu ya." farah bangkit dari tempat duduknya dan akan pergi ke dapur.

"gue kan disini udah setengah jam far,, kenapa baru sekarang mau bikinin minum." mikha yang sedang terisak mengganti mimik wajah yang sinis menatap farah. seketika tawa farah pun pecah yang tadinya ia merasa iba dengan sahabatnya yang sedih akan cobaan percintaannya malah perasaan itu menjadi sedikit mengejek.

farah meletakkan segelas teh manis dimeja ruang tamunya, ia melihat mikha yang masih termenung menatap kearah luar rumah.

"itu pengganti angga mik?" tanya farah mengejek sambil melirik ke arah penjual es keliling.

"apaan, tu bapak2 udah ada istrinya, masak iya gue jadi pelakor far,"mikha mendengus kesal karena ia merasa cara bercanda sahabatnya ini kurang berkelas.

suara dering HP milik farah memecah keheningan antara mereka berdua. farah melirik ke arah mikha sambil mendongakkan dagunya sebagai tanda agar mikha melihat HP nya yang berbunyi terus menerus.

" biarin deh pasti angga. " kata mikha ketus.
setelah HP milik mikha berhenti berdering tidak lama kemudian HP terdebut berbunyi kembali.

"angkat mikha. " farah mengatakannya sambil memberi penekanan agar mikha menerima panggilan dari angga.

"halo"

"......."

"gak papa"

".........."

"dirumah farah,  kenapa?! "

"..........."

"gak usah"

".............."

"yaudah terserah." mikha menutup teleponnya dengan kesal dan memandang sinis ke arah farah seakan ingin menerkam farah sebagai santapan siangnya.

"dia mau kesini, " kata mikha dengan ketus.

"angga? "

"iyalah far siapa lagi emangnya?!" jawab farah seakan tidak percaya dengan pertanyaan farah.

"ya bagus dong,,  semakin cepet nanti kalian baikan. " jawab farah enteng sambil menyandarkan badannya ke kursi.

"gue gak tau deh far,," mata mikha kembali terlihat sayu, farah sangat sedih melihat sahabatnya larut dalam kesedihan seperti ini. farah tau masa lalu mikha yang sering diselingkuhi oleh pasangannya terdahulu, dan jika memang benar angga berselingkuh ini akan menjadi pengalaman ketiga mikha dalam kasus yang sama.

Suara mesin mobil berhenti dirumah farah, dan keluarlah angga sambil memasukkan kunci mobil ke saku celananya. angga berjalan ke arah pintu rumah dan saat ia akan masuk ia sudah mendapat tatapan dingin dari mikha. angga bingun ada apa dengan kekasihnya saat ini sampai hawa dingin dan mencekam sangat kuat disekelilingnya. farah yang baru saja keluar dari kamar sambil mengenakn tas selempangnya bergegas menuju pintu.

" gue mau keluar dulu ya.. kalian baik2 jangan jadiin rumah gue sarang mesum,, ok. "

"mau kemana far?? "tanya mikha seakan tidak rela jika ia harus berdua saja dengan angga.

" gue mau belanja di minimarket depan. " jawab farah sambil melirik angga dan memainkan alisnya seakan memberi isyarat untuk memperbaiki hubungannya dengan mikha, dan dijawab anggukan kepala oleh angga.

farah sebenarnya hanyalah berbohong pada mereka berdua, sekarang ia mengendarai motornya menyusuri jalanan dan dia bingung akan kemana. ia tahu bahwa mikha dan angga butuh privacy untuk menyelesaikan salah paham mereka. hingga akhirnya farah berhenti di taman kota yang terlihat agak ramai karena sekarang adalah hari libur. setidaknya ada wifi gratis agar ia tidak bosan disini.

farah duduk di salah satu bangku taman sambil memainkan HP nya, ia memutar salah 1 film yang dimana pemerannya adalah salah satu aktor kegemarannya.sudah sekitar 30 menit ia duduk sampai rasa bosan dan mengantuk menghampirinya. bahkan segelas ice coffe dan semangkuk bakso tidak  isa mengobati rasa kantuknya yang semakin menjadi.

farah terus menguap hingga matanya tidak sengaja menangkap seorang pria diseberang tempat duduknya sedang duduk bercengkrama dengan seorang wanita disebelahnya. ia langsung teringat akan tragedi kopi tumpah yang membuatnya kesal. bukan karena kopi yang tumpah dibajunya yang membuat bajunya kotor, tapi pria angkuh itulah yang membuat farah merasa tidak dihargai.
seketika farah memiliki ide licik dibenaknya, ia akan membalas pria angkuh itu dengan melakukan hal yang sama. dengan hanya membayangkannya saja ia sudah tersenyum penuh kemenangan.

drap drap drap drap "pyar" minuman yang farah bawa jatuh tepat dikepala pria itu, pria itu langsung berdiri dan melihat ke belakang dimana terdapat farah yang pura2 terjatuh.

"maaf,, maaf gak sengaja" kata farah yang masih dalam posisi terjatuhnya yang sangat sempurna.

"kamu gak papa? "tanya pria itu sambil mengulurkan tangan ke arah Farah.

"iya gak papa makasih,, "farah berdiri dengan bantuan pria tersebut dan saat pria itu melihat farah yang ternyata telah menumpahkan minuman dikepalanya ia langsung merubah raut wajahnya yang tadinya raut wajah memaklumi menjadi penuh amarah. farh yang menyadari perubahan ekspresi tersebut langsung berbalik arah dan segera pergi, tapi pria tersebut langsung dengan cepat mencegat farah dan berdiri didepannya sambil berkacak pinggang.

"satu sama huuh?!"kata lelaki itu dengan menatap farah tajam.

"gu,, gue gak bermaksud. " jawab farah gugup. entah mengapa ia merasa ketakutan saat berhadapan dengan pria didepannya saat ini.

"oh..ya?? ok gue terima permintaan maaf lo. "kata pria tersebut sambil berlalu meninggalkan farah yang berdiri membeku.

"kakak yok pulang aja tu bajunya basah, nanti malah sakit loh,, "kata wanita yang tadi duduk dengan pria tersebut.

"iya,,  yuk pulang, " kata pria tersebut sambil mengulurkan tangan ke arah wanita yang ternyata adiknya sambil berjalan menuju area parkir. farah sempat menangkap tatapan sinis sekilat dari pria tersebut sebelum mereka memasuki mobil dan berlalu pergi.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang