PART 39

120 4 0
                                    

Sore hari setelah pulang kerja rahardian dan farah mengatur janji untuk bertemu di sebuah cafe, rahardian sudah menyiapkan tempat yang private untuk mereka berdua.

Farah sudah sampai di lahan parkir cafe dan langsung berjalan menuju ruangan yang sudah dipesan oleh rahardian. Rahardian belum sampai disana karena sebelumnya dia sudah memberitahukan farah bahwa dia akan sedikit terlambat.

Farah duduk disebuah sofa panjang saat seorang pelayan menanyakan pesanannya. Setelah memesan makanan dan minuman, farah langsung mengeluarkan handphonenya.

Dahinya mengernyit saat mendapati beberapa miss call dari nomor yang sama. Walaupun nomor itu tidak disimpannya tetapi dia ingat pasti siapa pemilik dari nomor tersebut.

Dani? Kenapa dia hubungin aku lagi?

Farah tersentak dari lamunannya ketika seseorang membuka pintu. Ada rahardian yang sedang melihatnya heran karena terlihat farah yang kaget karena kedatangan rahardian.

"kenapa sayang? "tanya rahardian.

"gak kok, gak kenapa2. "jawab farah seraya tersenyum.

"apa yang membuatmu begitu serius sampai membuatmu kaget  saat aku datang? "

"tidak ada apa2 rahatdian, sungguh. " kata farah berusaha meyakinkan rahardian.

"ok sayang,baiklah. Apa kamu sudah pesan makanan? "

"ya, baru saja aku pesan. " jawab farah sambil memasukkan handphonenya kembali ke dalam tas.

"aku tidak dipesankan sayang? " farah menggelengkan kepalanya dan disambut senyuman tulus rahardian.

"hemm, sepertinya memang wanitaku ini tidak pernah memikirkanku ya. "

"rahardian,, maaf. Aku tidak tahu apa yang akan kamu pesan jadi aku pesan sendiri. Maafkan aku ya? "

rahardian lantas tertawa mendengar perkataan farah yang merasa bersalah itu.

"aku hanya bercanda sayang. Ayolah ini bukan meeting jangan terlalu serius oke? " kata rahardian sambil menggenggam tangan farah dan mengecupnya.

"kamu mengerjaiku rahardian, ah sudahlah. " farah gantian berpura-pura marah dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"kamu marah sayang? " tanya rahardian.

Farah memalingkan wajahmya tanpa menjawab pertanyaan rahardian.

Rahardian langsung beranjak dari duduknya dan bergerak sedikit mendekat ke arah farah, faah langsung melihat rahardian takut karena mereka hanya berdua diruangan itu. Farah takut akan ada yang terjadi melebihi perbuatan mereka terakhir kali.

Farah melihat ada tatapan nakal dikedua mata rahardian, seketika farah langsung beringsut menjauh tapi sayangnya satu tangannya sudah dicekal oleh rahardian.

"ppffftt,, hahaha kenapa wajahmu begitu sayang? Apa yang ada dalam kepalamu hem? Kamu takut aku akan berbuat sesuatu padamu?? "tanya rahardian sambil menahan tawanya.

"rahardian?! Kamu mau buat aku jantungan hem? Aku pikir kamu akan berbuat sesuatu padaku, kau tahu sendiri kan aku-"belum selesai farah berbicara rahardian sudah menghentikannya dengan menaruh jari telunjuknya didepan bibir farah.

"sstt, aku tahu sayang, aku minta maaf, aku tidak akan melakukannya lagi sampai kita sah menjadi suami istri. Aku ingin menjaga itu semua sampai tuhan merelakannya untukku. " farah tersenyum lega menatap rahardian yang bersungguh-sungguh mengatakan itu semua. Didalam hati dia mengamini semua keinginan rahardian yang serius ingin menjadikannya milik rahardian seutuhnya.

Indahnya saat kita bisa bersama dengan irang yang kita cintai, semua orang pasti menginginkan itu sampai banyak orang yang rela berkorban demi apapun agar mereka bisa bersatu dengan orang yang mereka cintai.

Tapi entahlah dengan hubungan farah dan rahardian saat ini. Hanya tuhan yang tahu bagaimana kelanjutannya.

Setelah makan dan berbincang-bincang sebentar farah dan rahardian langsung pulang dengan menaiki kendaraan masing2. Rahardian selalu mengikuti farah dari belakang sampai farah memasuki gang menuju rumahnya.

Setiap hari saat mereka pulang bersama rahardian selalu seperti itu, hanya ingin memastikan wanita yang dicintainya baik-baik saja.

Entah sampai kapan kita akan seperti ini farah, maafkan aku

Rahatdian sudah sampai dirumahnya, dia langsung melepaskan pakaiannya dan menyalakan shower untuk madi. Dibawah kucuran air hangat dia merenung. Memikirkan hubungannya dengan farah.

Rahardian ingin sekali meneruskan hubungannya dengan farah, mengingat tawa bahagia farah yang selalu menjadi candu untuknya. Mengingat wajah cantik farah yang dibalut drngan hijab anggunnya. Rahardian seperti orang gila jika memikirkan akan kandasnya hubungannya dengan farah. Membayangkan berdiri berdampingan dengan intan di acara pesta pertunangan mereka saja sudah membuat rahardian mengepalkan tangannya.

Rahardian tidak sanggup mengatakan kepada farah bahwa pertunangannya sudah ditetapkan. Padahal niatnya mengajak farah bertemu adalah ingin mengatakan perihal pertunangannya dengan intan. Pertunangannya akan diadakan akhir minggu depan, tepatnya 10 hari dari sekarang.

Rahardian terduduk lesu membayangkan betapa sedih dan kecewanya farah saat mengetahui pertunangannya nanti, bahkan rahardian sudah merasakan hatinya seperti dipelintir saat hanya membayangkannya saja.

Rahardian terpaksa berkorban demi perusahaan papanya dan demi farah. Dia tidak ingin farah ikut menanggung semuanya karena keegoisan rahardian jika mereka tetap meneruskan hubungan mereka. Papanya mengancam akan memecat farah dan mempermalukannya sehingga farah tidak aka bisa bekerja di perusahaan manapun.

Sebelumnya rahardia memang berncana untuk tetap meneruskan hubungannya secara sembunyi-sembunyi. Bahkan farah sudah menyetujui rencana rahardian itu. Farah tidak peduli jika harus dicap sebagai wanita jalang nantinya.

Rahardian bermaksud akan mengulur waktu dan mencari celah untuk membatalkan pernikahannya. Dia akan menggunakan segala cara untuk mencapainya, walaupun itu harus menggunakan rencana licik untuk melangsungkan rencananya itu. 

Tetapi ternyata kelicikan papanya lebih dahulu meruntuhkan rencana rahardian. Rahardian tidak ingin wanita berharganya menjadi hina dimata banyak orang. Dia akan mengorbankan semua cintanya demi farah.

Frah sedang duduk di depan televisi. Matanya melihat layar televisi tetapi fikirannya sedang melanglang buana. Dia sedang memikirkan krjadian menyenangkan hari ini yang dia lalui bersama rahardian kekasihnya. Semakin hari rasa cintanya semakin bertumbuh. Bahkan perasaannya pun sangat bahagia karena dia mendengar tentang pembatalan pertunangan rahardian dan intan yang tadinya akan dilangsungkan akhir minggu ini. Dia berharap dan berdoa agar pertunangan itu tidak akan pernah terjadi. Kasian farah, dia tidak tahu yang sebenarnya bahwa pertunangan itu bukannya batal, tetapi hanya diundur waktunya saja.

Farah sangat mencintai rahardian, bahkan cintanya untuk rahardian sudah menenggelamkan masa kelam yang dirajut oleh dani. Farah yakin dan percaya bahwa rahardian dengan tulus dan sepenuh hati mencintainya. Itu memang benar, tetapi entah takdir apa yang akan terjadi nanti. Dulu farah dan dani juga saling mencintai, tetapi mereka belum ditakdirkan untuk bersama.

Ya tuhan, berikan takdir yang indah untuk farah, berikan dia kepada lelaki yang selalu tulus mencintainya.

...............

Maaf ya readers sayang,lama gak update nih. Akhirnya hari ini bisa update lagi. Doakan author agar selalu semangat ya 😘😘😍

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang