PART 18

47 6 0
                                    

farah sudak berada diruangan rahardian,setelah ia menerima telepon dari rahardian ia langsung berganti pakaian dan langsung pergi menuju kantornya yang sama2 berada didaerah tamrin.

"kamu temani saya hari ini untuk cek lapangan," perintah rahardian.

"baik pak, " jawab farah.

"jadwal saya hari ini padat dan saya tidak ingin mendengar kamu mengeluh, " kata rahardian lagi.

"baik pak, " bahkan didalam hati farah sudah terlalu banyak mengeluh sekarang.

" ok. kita berangkat sekarang, " rahardian berjalan menuju pintu lift dan farah mengekorinya.

mereka berdua didalam lift penuh keheningan tanpa sepatah katapun keluar dari bibir mereka. sesampainya di lobby mereka langsung menaiki mobil yang sudah disiapkan. mereka langsung menuju daerah jakarta selatan untuk melihat pembangunan gedung apartemen yang sedang berlangsung.

seperti yang rahardian perintahkan sehari sebelumnya farah harus menemaninya selama dijakarta bahkan saat rahardian harus ke toilet pun ia meminta agar farah yang berjaga dari luar pintu toilet. farah hanya bisa bersabar dan mengeluh dalam hatinya. setidaknya keinginannya untuk sedikit refreshing dan jalan2 di jakarta telah dikabulkan walaupun dengan cara yang berbeda dan menyebalkan.

selama 2 hari ini ia selalu berangkat pagi dari hotel dan kembali sekitar jam 7 malam. bahkan menjawab atau membuat panggilan dari handphone nya saja ia tidak sempat. sudah sangat banyak misscall dan pesan masuk dari jeremy saat ia membuka handphone nya tetapi ia hanya membalas pesan itu sesingkat mungkin karena ia sangat lelah dengan jadwal rahardian yang begitu padat.

rahardian bahkan tidak membiarkan farah sebentar saja, ia selalu melihat ke arah farah bila wanita itu sedang sibuk dengan handphone atau fikirannya sebentar saja. pernah sekali farah menjawab panggilan dari jeremy saat mereka makan siang disebuah restoran. saat baru mengbrol sedikit rahardian langsung merebut handphone miliknya dan mematikan panggilannya. saat farah bertanya alasan dari perbuatan rahardian yang dirasa sangat menjengkelkan rahardian hanya berkata bahwa jam isrirahat sudah berakhir dan mereka harus segera menghadiri rapat yang masih dilaksanakan 2 jam setelah makan siang mereka. farah hanya bisa bersabar dengan tingkah laku bossnya yang tidak masuk akal.

mereka berdua berada didalam mobil dengan suasana yang dingin, farah masih tidak terima dengan sikap dari rahardian dan rahardian selalu membenarkan apapun yang dia lakukan walaupun dia tahu perbuatannya pada farah barusan adalah hal yang salah.

"nanti malam ikut saya makan malam dirumah, " perinta rahardian kepada farah yang lansung dibalas dengan tatapan memelas oleh farah.

"tapi pak, " sanggah farah

"gak ada tapi, harus. " rahardian memberikan tatapan tajam pada farah dan memberikan penekanan pada katanya yang terakhir.

tepat jam 6 mereka berdua sudah kembali ke kamar hotel, sepulangnya dari kantor rahardian sudah membelikan farah gaun panjang berbahan satin berwarna biru tua yang sangat cocok dipakainya.
farah berdiri didepan cermin melihat dandanannya yang anggun terpantul dihadapannya.

"mau kemana lo far?" tanya sandy yang baru saja masuk ke kamar.

"diajak pak rahardian buat dinner di rumahnya, "jawab farah sambil memakai sepatu hellsnya.

"hah,, lo udah eemm," farah yang melihat sandy gugup langsung menggelengkan kepalanya.

"gue dipaksa san,, yaudah gue berangkat dulu ya, " farah bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.

setelah membuka pintu farah terkejut karena rahardian sudah berdiri didepan pintu kamarnya.

"bapak ini selain tukang maksa ternyata tukang bikin jantungan orang ya!!" protes farah.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang