PART 37

52 3 0
                                    

sepulang dari jakarta rahardian langsung menuju rumah kontrakan farah, dia merasa sangat merindukan gadisnya. satu hari tidak bertemu dengan kekasihnya membuatnya merasa galau. farah sudah menjadi candu untuknya.

farah sudah berganti baju dengan gaun tidurnya sampai dia mendengar ada suara deru mobil yang berhenti. farah mengintip dari balik gorden kamarnya dan melihat ke luar, dia mengenal mobil yang berhenti itu, tapi dia merasa ragu dengan sang pemilik mobil. karena orang yang ada dibenaknya tidak memberinya kabar sejak siang hari.

matanya terbelalak saat dia melihat seseorang yang keluar dari mobil.

"rahardian? "farah tersenyum kegirangan saat dia melihat rahardian yang ternyata menghampirinya.

farah segera memakai jilbab instannya dan berlari menuju ruang tamu dan membuka pintu, dia juga sama rindunya dengan rahardian, seharian ini farah tidak bisa menghubungi kekasihnya bahkan siang tadi rahardian hanya meneleponnya sebentar dan mengatakan bahwa dia sedang banyak urusan pekerjaan.

"kamu sengaja ya bikin aku kesal? seharian kamu gak kasih kabar rahardian. "protes farah setelah membukakan pintu untuk rahardian.

"maafkan aku sayang, aku memang benar2 sibuk, bahkan jam tidurku pun kurang, lihatlah kantung mataku memiliki kantung. " kata rahardian memelas sambil menunjuk matanya sendiri.

"kantung mata memiliki kantung hemm? "farah tersenyum miring dan menaikkan sebelah alisnya.

rahardian sangat gemas melihat ekspresi farah yang tidak percaya dengan pernyataan rahardian. dia lantas mencubit pelan kedua pipi farah dan rahardian langsung mendapatkan tangannya yang dipukul farah.

rahardian memasang wajah puppy eyes ke hadapan farah"sayang aku mau kopi buatanmu. "

farah berkacak pinggang dan memasang wajah seramnya "kamu datang kesini cuma mau minta kopi! huh. "

"sayang,, aku ingin dimanjakan olehmu. "

"ok,, ok, tuan rahardian. kopi anda akan segera siap.

rahardian tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan farah yang menyerupai perkataan seorang pelayan.

farah membuatkan kopi untuk rahardian di dapurnya, setelah membuatkan kopi dan mengambil sedikit snack di lemari es, dia segera membawanya ke depan.

"silahkan tuan. " lagi2 farah menirukan gerakan serta perkataan seorang pelayan.

"jangan bertingkah seperti itu sayang, apa kau marah karena aku memintamu membuatkan kopi untukku? " rahardian mengangkat dagu kekasihnya dan memberikan tatapan mengintimidasi.

"maafkan aku sayang karena kesini larut malam dan merepotkanmu. " bujuk rahardian sambil menggenggam tangan kekasihnya.

farah menggelengkan kepalanya dan membelai lembut sisi wajah rahardian.

"aku hanya bercanda rahardian. " rahardian menepis tangan farah yang berada diwajahnya dan melipat kesua tangannya di depan dadanya, sekarang gantian rahardian yang berpura-pura marah kepada rahardian.
"apa sekarang kamu yang marah kepadaku rahardian? baiklah marahlah sepuasmu. aku akan tidur sekarang. "rahardian mencekal tangan farah yang sudah beranjak dari duduknya. rahardian menarik farah ke dalam pelukannya. farah merasa sangat sesak karena rahardian memeluknya dengan sangat erat.

farah memukul-mukul punggung rahardian "rahardian lepaskan aku, aku tidak bisa bernafas."

rahardian langsung melepaskan pelukannya dan tergelak menahan tawanya. wajah farah berubah menjadi merah karena sebelumnya wajahnya memutih pucat, dia serius dengan perkataannya bahwa dia sulit bernafas tadi.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang