PART 9

65 4 0
                                    

lydia berjalan mengendap-endap menuju tempat duduk farah, sepertinya dia tidak menyadari akan kedatangan lydia di tempat itu.

"HOI!!" seketika farah kaget dan reflek memukul lydia yang berada disampingnya.

"lo mau bikin gue mati muda ya lyd?! bikin gue tambah badmood deh.. "

"lo kenapa si?  gue liat dari jauh tu mulut monyong mulu.. kalo diukur udah 4 meter tu panjangnya, hahaha," lydia menjentikan jarinya ke arah mulut farah tapi dengan cepat farah menampisnya.

"suka sembarangan deeh,, gue lagi dikerjain ni sama pak ali,, masak cuma karena gue bantuin laras ngerjain laporannya terus gue disuruh bikin laporan penjualan untuk tahun ini. " farah mulai menceritakan semua masalahnya tentang laporan yang harus ia kerjakan. ditambah lagi dengan sikap edo yang semakin gencar mendekatinya.

" lo kenapa gak terima si edo aja si far,, dia lumayan cakep loh,,"

"lo kan tau lyd, gue ogah pacaran, ribet tau gak. "farah menjawab sambil memasukkan makanan yang sudah ia pesan sebelumnya.

"ya dicoba dulu aja far,, " kata lydia yang sedang memainkan sendok ditangannya.

"gak ah lyd,, masak perasaanorang dimainin sih,,"
farah menghabiskan makanan didepannya dengan lahap dan tak menyisakan makanannya sedikitpun. pembicaraan tentang edo membuatnya merasa sangat lapar, ia tidak tahu dengan cara apa lagi agar edo bisa menyerah dengan perasaannya. ia tidak mau mempermainkan perasaan orang lain,karena ia tahu bagaimana rasanya dipermainkan, saat ia mengingat kejadian 8 tahun yang lalu dimana untuk pertamakali ia merasakan sakit hati karena cinta, ia bertekad untuk tidak mengenal cinta sampai ia menikah nanti.

" far mikha bakal resign akhir bulan depan. " kata lydia sambil menghembuskan nafas panjang yang terasa berat.

"iya.. dia mau bantu usaha angga di toko bangunan milik angga,gak nyangka ya dia bakal jadian sama angga,hahaha,"
farah tertawa geli saat mengingat masa2 trainingnya. farah dan mikha saat itu adalah 1 tim dimana per 1 orang harus bisa menjual 5 rumah dalam 3 bulan. mereka yang pada saat itu sedang melayani sepasang suami istri yang akan membeli rumah untuk anaknya yang akan menikah, tapi ternyata anaknya yang bernama angga membatalkan pernikahannya 2 bulan sebelum acara pernikahan karena calon istrinya berselingkuh dibelakangnya. disitulah angga dan mikha sering bertemu karena mikha tidak ingin angga membatalkan pembelian rumah yang sudah disepakati. sebenarnya rumah yang akan dibeli orang tua angga sudah dibayar separuhnya karena pemilihan furnitur yang belum mencapai deal,  tapi karena mikha yang terlalu bingung karena angga yang bersikap acuh, akhirnya hal inilah yang membuat mikha selalu menghampiri angga untuk menyelesaikan urusan tentang rumah ini. dan bisa ditebak disitulah benih2 cinta mereka mulai tumbuh, 3 bulan lalu mereka resmi berpacaran dan 2 bulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.

  terkadang ada rasa iri terbesit dihati farah jika mendengar teman yang akan melangsungkan pernikahan ataupun yang sudah menikah. tapi jika mengingat mimpi yang farah ingin raih dia pasti akan mengesampingkan fikiran tentang menikah itu jauh2. 

"far gue balik duluan ya,, orangtua gue mau dateng bentar lagi. " lydia berpamitan kepada farah dan langsung berlalu menuju motornya.

"hati-hati ya sayang,, salam ya buat mami papi,, "kata farah sambil melambaikan tangannya kepada lydia dan disambut dengan senyuman lebar dari lydia.

"segitu akutnya lo jomblo sampe mesra banget gitu sama temen lo. "
farah mencari asal suara menyebalkan itu, dan ketika ia melihat kebelakang ternyata ada orang yang telah menumpahkan kopi panas dibajunya pagi tadi.

" segitu sempitnya dunia sampe gue harus ketemu lo disini! " farah membalas perkataan orang tersebut sambil mengeluarkan uang untuk membayar makanannya. saat ia akan menuju motornya ia berhenti sejenak didepan orang tersebut duduk dan mengeluarkan beberapa lembar uang.

" nih duit lo tadi manusia angkuh, gue gak butuh duit lo buat bersihin noda kopi dibaju gue,, yang gue butuhin itu sabun cuci!!" farah meletakkan uang dimeja lalu pergi dengan perasaan kesal.
"kenapa gue ketemu cowok itu sampe dua kali,, cowok super angkuh nyebelin, percuma juga ganteng kalo sifatnya aja jelek begitu. hhuuffttt." ucap farah pada dirinya sendiri.
farah berjalan menghampiri motornya yang terparkir, setelah menghidupkan mesin motornya, lalu ia menjalankannya menuju rumah, ia merasa harinya sangat panjang hari ini.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang