Fina sudah bersiap dengan pakaiannya yang rapi, menggunakan rok panjang berwarna biru donker dipadukan dengan tunik panjang berwarna biru langit tidak lipa dengan jilbab berwarna biru tua yang ia kenakan, ia terlihat sangat manis dengan perpaduan itu.
Terdengar klakson di depan rumah farah, ternyata itu adalah suara motor aldi. farah mengintip dari jendela kamarnya melihat sahabatnya itu sudah duduk bersama ayahnya di bangku depan. aldi menggunakan setelan celana jeans panjang dan kemeja denim berwarna biru. ia lebih terlihat dewasa dan gagah dibandingkan biasanya.
"ayuk di udah siap ni." ajak farah menghampiri aldi yang sedang asik berbincang denyan ayahnya.
"laahh udah mau berangkat aja teh, belum dikasih minum aldinya. " sahut ayahnya yang tidak rela bila kesenangannya mengobrol dengan aldi berakhir.
" nanti minum dijalan aja yah,, kita berangkat dulu ya yah assalamualaikum." jawab farahlll sambil mencium tangan ayahnya.
"farahnya saya pinjem dulu ya yah."pamit aldi kepada ayahnya farah sambil menjabat tangannya.
"iya hati-hati ya" jawab ayah farah.
Aldi dan farah menuju tempat biasa mereka menghabiskan waktu sedari kecil. mereka selalu duduk2 di pinggir sungai dan menikmati semilir angin yang berhembus. keadaan sungai sekarang tidak seperti dulu, sekarang disekitar sungai sudah banyak rumah yang berdiri dan ada beberapa pedagang makanan yang menjajakan dagangannya. sesampainya mereka di sungai merek langsung menuju sebuah gazebo yang berada di pinggir sungai, sambil memesan siomay yang berada di dekat tempat duduk mereka.
" sekarang enak ya di jadi rame disini."kata farah sambil melihat ke sekeliling." udah dari 2 tahunan si far ramenya, lo aja yang gak pernah kesini kalo balik. tidur mulu si kerjaannya. " jawab aldi sambil memperhatikan farah yang tidak suka dengan jawabannya.
"gue balik cuma bentaran di.. paling 2 hari jadi gue mau enak2in tidur aja hehehe. " sanggah farah sambil tersenyum lebar.
" ni siomaynya far."kata aldi sambil menyerahkan piring berisi siomay kehadapan farah.
piring itu tak langsung disambut oleh farah. setelah dilihat ternyata ia sedang melamun. entah apa yang ada difikiran farah saat itu, aldi memperhatikan farah dari bawah sampai keatas yang terlihat bertambah cantik dimatanya.
"FARAH!! " teriak aldi di dekat telinga farah.
"Aldiiii lo mau bikin gue jantungan apa??! " prites farah sambil memanyunkan mulutnya.
"kalo lo jantungan nanti gue ganti jantung lo pake jantung gue aja. "
seketika wajah farah merona mendengar oerkataan aldi barusan, tidak seperti biasanya aldi bertingkah seperti itu.
"sini siomaynya,, laper gue. " farah langsung merebut sepiring siomay dari tangan kanan aldi.
Aldi yang memperhatikan farah yang lahap memeakan sepiring siomay ditangannya hanya bisa tersenyum tipis. ia tahu kalau farah paling tidak suka diganggu saat makan." di kok lo semalem ngajakin gue keluar ngomongmya gugup kaya orang sakit. tapi gue lihat sekarang kayanya lo sehat. lo gak papa kan?" farah bertanya sambil menatap aldi dalam2 berusaha menangkap sesuatu di diri aldi, ia tahu kalau aldi sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
"gak.. gak kenapa kenapa kok gue.. gue cuma mau ngomong sesuatu aja sama lo. tapi sebelum gue kelar ngomong lo janagn marah ya. " jawab aldi dengan wajah yang serius menatap farah.
" iya gue gak marah.. lo kan tau gue gak suka marah2. "bela farah sambil membalas tatapan aldi.
farah melihat aldi mengepalkan telapak tangannya seperti menahan sesuatu. farah sangat bingung melihat tingkah laku sahabatnya ini. dia sangat aneh hari ini pikir farah, apa jangan2 di mau nikah ya atau... farah langsung menyingkirkan fikiran aneh yang terbesit di benaknya."faar.. maafin gue yang gak bisa pegang janji kita,," aldi menghembuskan nafasnya dengan kasar seolah-olah ia memikul beban yang sangat berat. farah tidak menjawab kata-kata aldi, ia hanya diam sambil mengingat-ingat janji apa yang pernah mereka buat dulu sampai aldi merasa sangat gugup dan terbebani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa laluku Masa depanku
عاطفيةFazirah ayumi atau biasa dipanggil farah adalah seorang gadis biasa yang ingin membantu meringankan beban orang tuanya yang sangat dia sayangi sampai membuatnya tidak ingin mengenal cinta, bukan karena dia tidak bisa merasakannya tetapi karena dia m...