PART 21

42 2 0
                                    

Flashback on

sore itu farah sedang berjalan-jalan menaiki sepeda kesayangannya bersama kedua temannya berkeliling desanya.

farah masih terlihat muda saat itu karena usianya yang memang masih menginjak usia 15 tahun. ia baru kelas 3 SMP saat itu dan waktu itu ialah hari libur dari semester pertama.

"farah kita belok kiri aja ya didepan, " kata melani. melani adalah teman sepermainan farah karena merka adalah tetangga dekat.

"gak ah.. kita lurus aja kan disana pemandangannya bagus lan, "

"tapi nanyi pulangnya berat far, kan tanjakan tuh. "sahut tasya teman farah yang lainnya.

"gak papa sya nanti sepedanya didorong aja,"

kedua trman farah menurut saja dengan farah,karrna mereka memang suka pemandangan disana yang memperlihatkan bangunan2 indah dari atas bukit.

setelah mereka sampai ditujuan mereka langsung memarkirkan sepedanya dan duduk berjejer di di bawah pohon pinggir bukit.

"enak ya lan disini. udah lama kita gak jalan2 kesini ya ternyata. "kata tasya sumringah.

"kaan apa tadi aku bilang, gak papa deh kita dorong sepeda nanti pulangnya. " farah duduk dan menikmati semilir angin yang mengibaskan rambut panjangnya.

farah memang belum memakai hijabnya saat itu, ia baru memakau hijab setelah memasuki bangku SMA.

gguubbbbrrraaakkkkkk

seketika farah dan kedua trmannya menoleh ke arah suara. ternyata ada dua orang yang jatuh dari motor mereka. salah seorangnya ternyata seorang anak perempuan. farah,melani,dan tasya langsung menghampiri mereka berdua dan hendak menolongnya.

"kalian gak papa? "tanya tasya.

farah melihat ke arah mereka berdua yang sepertinya bukan orang yang berdomisili di desanya.

"gak papa, " jawab anak laki2.

"gak papa gimana kak, liat nih lengan gue lecet. " sanggah anak perempuan yang memperlihatkan lengan tangannya yang berdarah.

"yaudah ayo duduk dulu disana, "ajak farah sambil memegangi anak perempuan tersebut.

farh membantu anak itu duduk dan memeriksa luka anak perempuan itu. anak laki2 yang ternyata adalah kakaknya itu langsung ikut duduk dibawah pohon dan memeriksa badannya yang kotor.

"namaku dani, dia adikku shinta. " kata dani sambil mengulurkan tangan ke araf farah dan setelah itu bergantian kearah melani dan tasya.

"aku farah, dia tasya sama melani" farah memperkenalkan dirinya dan kedua temannya.

"lukanya sintha lumayan nih lecetnya, yaudah aku kewarung dulu beli plester ya, "tasya berdiri dan menaiki sepedanya menuju warung terdekat.

farah beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah sepedanya,ia langsung mengambil sebotol air minum dan menyerahkan botol itu kepada dani.

dani dan shinta meminum air itu bergantian dan shinta kembali menyerahkan botol itu kepada farah.

"sini aku bersihin dulu lukanya, "farah membersihkan luka di lengan shinta yang lecet dan di kaki dani yang ternyata juga terluka.

"kalian rumahnya dimana? "tanya melani.

"kita asli bandung, kesini liburan aja."jawab sintha.

"terus tinggal dimana? "tanya melani lagi.

"di villa yang deket gapura sana " jawab dani.

"lumayan jauh itu dari sini, kamu bisa bawa motor lagi gak? kan kakinya sakit. " timpal farah.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang