PART 13

50 4 0
                                    

Hari senin pagi farah sudah bersiap didepan pintu dengan membawa tas ransel ukuran sedang di tangannya. segera ia mengunci pintu dan menaiki motor maticnya menuju kantor. hari ini ia berangkat menuju jakarta pukul 7 pagi. saat tiba dikantor ia menitipkan motornya kepada security karena ia akan dijakarta selama 3 hari.

ia berjalan masuk kantor dan menuju meja reseptionis,  didalam kantor terlihat sangat lengang karena masih sangat pagi untuk jam masuk kantor.

"pagi pak asep. "sapa farah kepada office boy yang sudah berumur usianya sekitar 50 tahun.

"pagi neng farah, kok pagi banget neng? mau bantuin pak asep ya? "

"boleh pak.. hehehe,mau berangkat ke jakarta pak. "

"oh bareng pak rahardian ya? " pak asep bertanya sambil meneruskan kegiatannya menyapu.

"iya pak, udah dateng belom ya pak rahardiannya pak asep? " farah memeriksa bawaanya kembali didalam tas.

"belom neng.. palingan bentar lagi. "

terdengar ada suara mobil berhenti didepan gedung. farah keluar untuk melihatnya. akhirnya datanglah siapa yang dia tunggu. bossnya yang memintanya agar tidak terlambat dan ternyata bossnya yang datang terlambat.

"kau sudah datang ternyata. " rahardian melihat farah yang berdiri didepan pintu masuk.

"apakah kita langsung berangkat sekarang pak? " tanya farah.

"humm 15 menit lagi mobil yang membawa kita sampai, kenapa? " rahardian melihat jam tangan yang melingkar indah di tangannya dan berpaling kearah farah.

"sebenarnya saya ingin membeli makanan dulu pak, saya belum sempat sarapan tadi. " jawab farah gugup.

"ok, saya ikut. "

farah dan rahardian berjalan menyusuri trotoar dengan melihat ke arah kanan dan kiri berharap ada penjual makanan terdekat yang berjualan.

"bapak ingin makan apa untuk sarapan? " tanya farah.

"hheem saya ikut kamu saja. " jawab rahardian santai.

"itu ada nasi uduk pak, bapak mau?"farah menunjuk tenda penjual nasi uduk yang berada diseberang jalan.

"ok, gak masalah. "

mereka berdua berjalan menyeberang jalan dan menghampiri warung tenda itu. farah memesan dua porsi nasi uduk dan duduk di bangku yang sudah disediakan. mereka duduk tanpa berkata apapun dan akhirnya pesanan mereka tiba dan mereka langsung melahapnya.

"kau terlihat sangat lapar, "kata rahardian setelah menghabiskan makanannya.

"hah,, dari semalam saya emmang belum makan pak. "

"kenapa? "tanya rahardian mengintimidasi.

"saya ketiduran pak. "

"haah? "rahardian tertawa terbahak bahak mendengar jawaban polos dari farah.
farah yang melihat atasannya menertawakannya hanya bisa terdiam dan merasa malu.

"ayo kita berangkat, sudah waktunya. "ajak rahardian setelah melihat jam tangannya.

"baik pak."

setelah mereka bangkit dari tempat duduk dan membayar makanan, mereka langsung berjalan menuju kantor dan menaiki mobil yang akan membawa mereka menuju jakarta.
didalam mobil kebiasaan buruk farah tidak dapat ia tahan, ya farah tertidur di dalam perjalanan. rahardian yang menyadari farah tertidur tanpa sadar ia memperhatikan wanita yang duduk disampingnya itu, rahardian merasa aneh dengan apa yang ia rasakan karena jantungnya berdetak lebih kencang. ia memperhatikan farah dengan teliti.

"wanita yang menarik," gumam rahardian perlahan.

rahardian mengambil map binder ditasnya dan membaca isi folder tersebut sampai suara dering handphone mengalihkannya.

"halo, "

"dian kamu dimana sekarang?"

"ini masih dijalan pa,"

"berapa lama lagi kamu sampai? "

"mungkin 2 jam lagi pa, "

"dian kamu harus dengar papa, jadwal kamu dijakarta diperpanjang menjadi 5 hari karena ada masalah disini. "

"baik pa. "
rahardian mematikan sambungan telepon itu lalu menghubungi sekretarisnya yang sudah terlbih dahulu berada dijakarta.

"halo sandy? "

"..........."

"jadwal saya disana ditambah menjadi 5 hari, rescedule semuanya dan siapkan 2 kamar suite hotel yang berada didekat kantor. "

"........"

rahardian menarik nafas panjang karena merasa kesal ia harus berada di jakarta lebih lama. ia tidak suka jika ia harus dekat papanya terlalu lama karena papanya akan terus membahas soal perjodohannya dengan intan anak dari sahabat papanya. rahardian meraup wajahnya dengan kasar dan menurunkn sandaran kursi mobilnya lalau mencoba untuk tidur dan saat bangun ia berharap perasaannya menjadi lebih baik.

Masa laluku Masa depankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang