MPBF - 30

82.1K 4.4K 58
                                    

Part sebelumnya gimana? Mengecewakan? Wkwk

Boleh minta vote sama komennya?

***

"Astaga." – Saka Aldino Justine

***

Sesuai dengan janjinya dengan Audrey pagi tadi, siang harinya Saka kembali datang ke apartement Audrey.

Laki-laki itu datang dengan membawa sebuah plastik putih besar berisi beberapa makanan instan dan bahan-bahan makanan, sepertinya Saka akan kembali memasakan Audrey lagi.

Perlahan tapi pasti tangan Saka tergerak untuk memencet bel apartement Audrey. Semoga ia tidak mengganggu Audrey siang ini.

Ceklek ....

Saka tersenyum manis saat ia sudah tidak mendapati Audrey yang berwajah pucat seperti semalam. Sepertinya sekarang keadaan Audrey sudah jauh lebih baik dari pagi tadi.

"Udah datang," sambut Audrey melebarkan senyumnya. Ia mempersilahkan Saka untuk masuk.

"Aku gak ganggu kamu 'kan, Sayang? Ah maksud aku, tadi kamu lagi gak tidur siang dan kebangun gara-gara aku datang 'kan?" tanya Saka seraya meletakan kantung plastik bawaannya ke atas meja pantry.

Audrey terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa, bukan karena kedatangan Saka mengganggu tidur siangnya karena nyatanya sejak tadi Audrey pun menunggu kedatangan Saka. Tapi karena barusan Saka memanggilnya sayang? Audrey tidak salah dengar kan?

Jangan percaya dengan panggilan sayangnya begitu saja, Drey. Apa kau tidak tahu jika laki-laki seperti Saka dengan mudahnya mengumbar kata sayang ke banyak gadis!

Tidak, Audrey. Saka benar-benar mencintaimu. Panggilan sayang itu ia berikan tulus untukmu!

Apa kau percaya, Drey? Maka bersiaplah untuk sakit hati!

"Oh iya, Drey, maaf kalau aku sedikit telat. Aku harus beli itu semua dan harus naik taksi juga karena Kak Aqila pakai mobilnya buat kerja," lanjut Saka.

Saat tak kunjung mendapat respon, Saka menghela napasnya sebelum ia kembali berjalan mendekati Audrey.

"Drey ...." Saka mengibas-ngibaskan tangannya saat sejak tadi Audrey masih belum beranjak dari posisinya, di balik pintu setelah menutup kembali pintu apartement-nya begitu Saka masuk.

"Ya kenapa, Sak?" tanya Audrey kikuk setelah ia tersadar dari pemikirannya sendiri.

"Aku rasa kamu belum sembuh, Drey." Saka menarik Audrey untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. Memerintah gadis itu untuk berbaring di atas ranjang.

"Aku udah mendingan, Sak."

"Gak percaya. Sekarang kamu nurut sama aku kalau kamu gak mau lipstick warna peach yang ada di bibir kamu luntur gara-gara aku," goda Saka. Laki-laki itu bahkan mengerlingakn sebelah matanya hanya untuk menggoda Audrey.

Belum mendapat respon apapun dari Audrey, Saka kembali menggodanya, karena Saka pikir jika Audrey belum mengerti dengan maksud ucapannya barusan.

"Ngerti kan, Drey? Aku udah lama loh gak ngerasain lipstick kamu." Kini Saka berbicara seraya jempol tangannya mengusap lembut bibir bagian bawah milik Audrey.

Setelah beberapa menit tidak mengerti maksud Saka karena otaknya yang tiba-tiba menjadi lemot, Audrey menutup mulutnya rapat-rapat. Ia menarik kedua bibirnya ke dalam, membuat Saka kini tertawa renyah.

"Lemot," kekeh Saka seraya menyentil kening Audrey, membuat gadis itu sedikit meringis sambil mengusap keningnya.

"Yaudah pokoknya sekarang kamu istirahat dan aku bakal bikinin makanan buat kamu. Percayain semuanya sama aku," ujar Saka sambil menepuk-nepuk dadanya, membanggakan dirinya sendiri.

My Possessive Bo(ss)yfriend (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang